Halaman

Rabu, 30 Mei 2012

SALMAN AL-FAARISIY rodhiyallahu ‘anhu TELADAN PENCARI KEBENARAN


Pelajaran dari Salman al-Farisiy (Terus menerus mencari al-Haqq)

SALMAN AL-FAARISIY 
rodhiyallahu ‘anhu

TELADAN PENCARI KEBENARAN
(DISERTAI BEBERAPA FAIDAH HADITS)

~ Faidah-faidah dari pelajaran umum Syaikhuna Yahya bin ‘Ali Al-Hajury ­Hafizhohulloh ~
Dirangkum oleh Abu Ja’far Al-Minangkabawy Saddadahulloh
Ma’had Darul Hadits Dammaj – Yaman
إن الحمد لله نستعينه ونستغفره وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم تسليما كثيرا أما بعد:
Menuntut ilmu syar’iy adalah suatu keharusan bagi seorang muslim dalam memahami agamanya dan juga dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena tidaklah seorang mampu untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya melainkan dengan Ilmu. Keutamaan ilmu tidaklah bisa mengimbanginya  keutamaan suatu apapun dari kehidupan dunia ini. Sehingga berkata Al-Imam Asy-Syafi’i: “Menuntut Ilmu lebih utama dari pada Sholat Naafilah (sunat)”.
Kemuliaan seorang yang berilmu dan orang-orang yang beramal dengan ilmunya adalah kemuliaan yang akan diperolehnya di dunia dan akhirat. Dan menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu adalah suatu kebiasaan para salaf terdahulu dan sekarang. Berapa banyak para Salafus Sholih yang bersusah payah menempuh perjalanan yang sangat jauh dan menghabis umurnya dengan tujuan hanya untuk menuntut ilmu. Rasanya hal ini cukuplah  untuk menunjukkan keutamaan ilmu tersebut.
Berikut akan kami sebutkan Kisah Salman Al-Faarisiy Rodhiyallohu anhu akan pengorbanannya yang sangat besar dalam memperoleh suatu kebenaran yang hakiki. Kisah ini diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad Rohimahuloh di dalam musnadnya[1] dari ‘Abdulloh bin ‘Abbas Rodhiyallohu anhu dari Salman Al-Faarisiy Rodhiyallohu anhu, beliau berkata:
“Aku adalah seorang laki-laki dari Persia dari penduduk Ashbahan yang berasal dari suatu kampung yang disebut dengan Jayy, dan ayahku adalah sebagai seorang kepala kampung tersebut. Aku adalah orang yang paling dia cintai, senantiasa kecintaannya terhadapku ada padanya sampai-sampai dia mengurungku di dalam rumahnya untuk senantiasa menyembah api, sebagaimana seorang anak perempuan yang dikurung. Aku benar-benar telah membebankan diriku di dalam agama Majusi, sampai-sampai aku menjadi pelayan bagi api yang menyalakannya serta tidak membiarkannya padam sekejap pun.
(SALMAN MELIHAT NASHRANY)
Ayahku memiliki kebun yang besar, suatu hari dia disibukkan dengan mengurus bangunan, maka dia berkata kepadaku: “Wahai anakku, sesungguhnya hari ini aku disibukkan dengan suatu bangunan dari mengurusi kebunku, maka pergilah engkau kesana dan perhatikanlah ia”. Ayahku memerintahkanku untuk melakukan beberapa hal yang dia inginkan, maka aku pun keluar menuju ke kebunnya. Kemudian aku pun melewati satu gereja dari gereja-gerejanya orang Nashraniy, aku mendengar suara-suara mereka di dalamnya sementara mereka dalam keadaan sedang mengerjakan shalat. Aku tidak tahu kondisi orang-orang karena dikurungnya aku di rumah ayahku. Maka ketika aku melewati mereka dan aku mendengar suara mereka, akupun masuk ke dalamnya sehingga aku melihat apa yang mereka perbuat. Ketika aku melihat mereka maka aku pun terkagum dengan sholat mereka dan muncul hasratku untuk mengikuti mereka, dan aku berkata: “Demi Allah!, ini lebih baik dari pada agama yang kami sedang berada di atasnya”.
Maka demi Allah, aku tidak meninggalkan mereka sampai dengan tenggelamnya matahari, dan aku tidak memperdulikan sawah ayahku serta tidak mendatanginya. Lalu aku berkata kepada mereka: “Dari mana asal agama ini?”. Mereka menjawab: “Dari Syam”. Lalu aku pun kembali menjumpai ayahku dan dia -ketika itu- telah mengutus seseorang untuk mencariku, dan aku (benar-benar) telah menyibukkannya dari semua pekerjaannya maka ketika aku mendatanginya, dia berkata: “Wahai anakku dari manakah engkau, bukankah aku telah memerintahkan kamu sesuatu?”. Aku berkata: “Wahai ayahku, aku melewati sekumpulan orang yang sedang mengerjakan sholat di dalam gereja mereka maka aku terkagum dengan apa yang aku lihat dari agama mereka, demi Allah!  Aku senantiasa di sana sampai dengan tenggelam matahari”. Ayahku berkata: “Tidaklah ada suatu kebaikan pun di dalam agama tersebut”. Lantas aku berkata: “Sekali-kali tidak, ssengguhnya agama tersebut lebih baik dari agama kita”. Maka ayahku mulai merasa khawatir akan diriku, kemudian dia mengikat kakiku dan mengurungku di dalam rumahnya. Lalu aku mengirim pesan kepada orang-orang nashraniy tersebut.Aku berkata:“Apabila datang kepada kalian rombongan pedagang dari Syam dari orang-orang nashara maka khabarilah aku”. Maka -tidak lama setelah itu- datang kepada mereka rombongan pedagang dari Syam dari orang-orang nashara maka merekapun mengabariku hal tersebut. Maka aku berkata kepada mereka: “Apabila mereka telah memenuhi hajat mereka dan ingin kembali ke negeri mereka maka beritahulah aku”. Maka ketika mereka hendak kembali ke negeri mereka maka mereka mengabariku, maka akupun campakkan rantai yang terikat di kakiku.
(GURU PERTAMA SALMAN)
Kemudian aku keluar bersama mereka sampai akhirnya aku tiba di negeri Syam. Maka ketika aku tiba di sana, aku berkata: “Siapakah orang yang paling utama dari agama ini?” Mereka berkata: “Uskup yang ada di dalam gereja tersebut”. Maka akupun mendatanginya dan berkata: “Aku berhasarat untuk mengikuti agama ini, dan aku ingin tinggal bersamamu, melayanimu didalam gerejamu ini, serta menuntut ilmu darimu dan mengerjakan sholat bersamamu”.Dia berkata: “Masuklah”. Maka akupun masuk. Aku dapati dia seorang laki-laki yang jelek, dia memerintahkan orang-orang untuk bersedekah dan menganjurkan mereka untuk melakukan hal itu, maka apabila mereka telah mengumpulkan kepadanya shodaqah, maka dia pun menyimpannya untuk dirinya sendiri dan tidak memberikannya kepada orang-orang miskin, sampai-sampai dia telah mengumpulkan tujuh kendi yang berisi penuh emas dan perak. Maka aku benar-benar sangat membencinya melihat apa yang telah dia perbuat, tidak lama kemudian dia pun mati, maka orang-orang Nashraniy tersebut berkumpul untuk menguburinya. Maka aku berkata kepada mereka: “Sesungguhnya orang ini adalah laki-laki yang jelek, dia memerintahkan kalian untuk bersedekan dan menganjur kalian untuk melakukan hal tersebut akan tetapi apabila kalian telah mengumpulkannya kepadanya maka iapun menyimpannya untuk dirinya sendiri, dan tidak memberikan sedikitpun untuk orang-orang miskin”. Mereka berkata: “Apa yang telah kamu ketahui?”. Aku berkata:“Aku akan menunjukkan kepada kalian tempat penyimpanannya”. Maka merekapun berkata:“Tunjukkanlah kepada kami”.
Maka akupun memperlihatkannya kepada mereka tempatnya. lalu mereka mengeluarkan dari tempat tersebut tujuh kendi penuh dengan emas dan perak, maka ketika mereka telah melihat tersebut mereka berkata: “Demi Allah, sekali-kali kami tidak akan menguburinya lalu mereka menyalibnya serta melemparnya bebatuan”.
(GURU KEDUA SALMAN)
Kemudian mereka mendatangkan penggantinya yang lain, dan menjadikannya pada posisi uskup tersebut. Maka tidaklah pernah aku melihat seorang laki-laki pun –yang tidak mengerjakan sholat lima waktu- yang lebih utama dari padanya, lebih zuhud akan dunia dan lebih menginginkan akhirat, dan lebih bersungguh-sungguh -dalam ibadah- siang dan malam daripada dirinya. Maka aku sangat mencintainya, dan tidak pernah aku mencintai seseorangpun seperti demikian sebelumnya. Maka aku tinggal bersamanya dalam beberapa waktu, kemudian datanglah ajalnya. Lantas aku berkata kepadanya:“Wahai fulan sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu dan aku sangat mencintaimu, tidak pernah aku mencintai seseoranpun seperti demikian sebelummu. Telah tiba ke atasmu apa yang kamu lihat dari urusan Allah, maka kepada siapakah engkau akan mewasiatkan aku, dan apa perintahmu?”. Dia berkata: “Wahai anakku, demi Allah tidaklah aku mengetahui seorangpun pada hari ini yang berada di atas perkara yang aku berada di atasnya, manusia dalam keadaan celaka, mereka telah merubah dan meninggalkan kebanyakan perkara yang dahulunya mereka berada di atasnya kecuali seorang yang tinggal di Al-Maushil namanya “fulan” dia masih tetap berada di atas perkara yang aku berada di atasnya, maka bergabunglah dengannya”.
(GURU KETIGA SALMAN)
Maka ketika dia telah wafat dan dikuburkan, akupun pergi kepada laki-laki di negeri Al-Maushil tersebut lalu aku berkata kepadanya: “Wahai fulan, sesungguhnya fulan telah mewasiatkan kepadaku ketika datang ajalnya untuk aku mengikutimu dan ia memberitahukan aku bahwa engkau berada di atas agamanya”. Kemudian dia berkata: “Tinggallah bersamaku!”, maka tinggallah aku bersamanya. Aku dapati ia sebaik-baik laki-laki yang berada di atas agama shohabatnya, kemudian tidak lama kemudian dia pun datanglah ajalnya, maka ketika sudah dekat ajalnya aku berkata kepadanya: “Wahai fulan telah mewasiatkan aku mengikutimu memerintahkan aku untuk bergabung denganmu dan telah datang dari Allah kepadamu apa yang telah engkau lihat maka kepada siapakah engkau mewasiatkan aku dan apa yang engkau perintahkan kepadaku?”. Dia berkata: “Wahai anakku, demi Allah tidaklah aku mengetahui seseorang yang berada di atas apa-apa yang kami berada di atasnya kecuali seorang laki-laki yang tinggal di negeri Nashibain namanya fulan maka bergabunglah dengannya”.
(GURU KEEMPAT SALMAN)
Maka ketika dia telah wafat dan dikuburkan, akupun pergi untuk bergabung laki-laki yang berada di Nashibain tersebut. Ketika aku telah tiba di sana aku mengabarinya akan maksud kedatanganku dan apa yang telah diperintahkan kepadaku oleh shohabatku. Lantas dia pun berkata: “Menetaplah di tempatku”. Maka aku pun menetap di tempatnya. Aku dapati ia berada di atas agama dua shohabatnya   maka tinggallah aku bersama sebaik-baik laki-laki. Demi Allah tidaklah berlalu waktu yang lama maka datanglah ajalnya. Maka ketika ajalnya sudah dekat aku berkata kepadanya: “Wahai fulan, sesungguhnya fulan telah mewasiatkan aku untuk mengikuti fulan, kemudian fulan tersebut mewasiatkan aku untuk mengikuti engkau maka setelah itu kepada siapakah engkau mewasiatkan aku dan apa yang akan engkau perintahkan kepadaku?”. Dia berkata: “Wahai anakku, demi Allah tidaklah aku mengetahui seseorang yang tetap berada di atas agama kami ini untuk aku perintahkan engkau untuk menjumpainya kecuali seorang laki-laki yang berada di negeri ‘Amuriyyah, karena sesungguhnya ia berada di atas apa-apa yang kami berada di atasnya, jika engkau suka maka datangilah ia sesungguhnya ia berada di atas agama kami”.
(GURU KELIMA SALMAN)
Maka ketika dia telah wafat dan dikuburkan maka aku pergi menjumpai laki-laki yang berada di negeri ‘Amuriyyah tersebut dan aku mengabarkannya akan maksud kedatanganku. Lantas dia berkata:“Menetaplah di tempatku”. Maka akupun tinggal bersama seorang laki-laki yang yang berada di atas petunjuk shohabat-shohabatnya dan agama mereka. Akupun mencari pencaharian sehingga aku bisa memiliki beberapa ekor sapi dan beberapa ekor kambing. Kemudian datanglah ketetapan Allah atasnya maka ketika telah dekat ajalnya aku berkata kepadanya: “Wahai fulan sesungguhnya aku dahulunya bersama fulan maka ia mewasiatkan aku untuk mengikuti fulan, kemudian fulan tersebut mewasiatkan aku untuk mengikuti fulan kemudian fulan tersebut mewasiatkan aku untuk mengikuti engkau maka kemudian kepada siapakah engkau mewasiatkan aku dan apa yang akan engkau perintahkan kepadaku?”. Dia berkata: “Wahai anakku, demi Allah aku tidak mengetahui seseorang pun yang dia berada di atas apa-apa yang kami berada di atasnya untuk aku aku perintahkan kamu untuk mengikutinya, hanya saja telah dekat kepadamu zaman diutusnya seorang Nabi yang mana dia diutus dengan agama Ibrahim, dia akan keluar di negeri Arab, dan akan berhijrah ke suatu negeri yang berada di antara dua negeri yang berbatuan hitam di antara keduanya ada pohon kurma, pada dirinya ada ciri-ciri yang tidak samar: dia menerima hadiah dan tidak memakan Shodaqoh, di antara dua pundaknya ada tanda kenabian, maka jika engkau mampu untuk bergabung dengan dengan negeri tersebut maka lakukanlah”. Maka ketika dia telah wafat dan dikuburkan maka menetaplah aku di negeri ‘Amuriyyah selama yang Allah kehendaki untuk aku menetap.
(JATUHNYA SALMAN KE TANGAN YAHUDI DALAM MENCARI NABI)
Lalu lewatlah di hadapanku sekelompok pedagang dari negeri Kalb. Maka aku berkata kepada mereka:”Apakah kalian mau membawaku ke negeri ‘Arab dan aku akan memberikan kepada kalian sapi-sapiku ini dan juga kambing-kamibingku”. Mereka berkata: “Baik”. Maka aku berikan sapi-sapiku ini dan juga kambing-kambingku kepada mereka, lalu mereka pun membawaku, sehingga ketika telah tiba di negeri Waadi Al-Qura merekapun menzholimiku, mereka menjualku kepada seorang laki-laki dari Yahudi sebagai seorang budak, maka menetaplah aku bersamanya. Aku melihat pohon kurma dan aku berharap inilah negeri yang telah disifatkan oleh shohabatku kepadaku, hanya saja aku tidak yakin. Ketika aku bersamanya maka datanglah kepadanya seorang anak pamannya dari Madinah dari kabilah Bani Quraidhoh maka ia membeliku darinya lalu ia membawaku ke negeri Madinah. Maka demi Allah tidaklah kota ini kecuali aku telah melihatnya serta aku mengenalnya sebagaimana yang disifatkan oleh shohabatku tersebut. Maka bermukimlah aku di sana dan Allah pun telah mengutus Rasul-Nya, maka beliau bermukim di Makkah selama yang beliau telah menetap, dan aku tidak pernah mendengar sekalipun beliau disebut di samping dengan kesibukanku sebagai seorang budak.
(BERITA KEDATANGAN ROSULULLOH)
Kemudian beliau pun berhijrah ke Madinah, maka demi Allah ketika aku sedang berada di puncak salah satu pohon kurma kepunyaan tuanku yang mana aku sedang mengurusnya, dan (ketika itu) tuanku sedang dalam keadaan duduk. Maka datang salah seorang anak pamannya, lalu berhenti di hadapannya, dan berkata: “Fulan, semoga Allah memerangi bani Qutailah, demi Allah sekarang mereka sedang berkumpul di Quba’ dipimpin oleh seorang dari Makkah yang tiba kepada mereka hari ini, mereka berkata bahwa ia adalah seorang Nabi”. Maka ketika aku mendengar hal tersebut tubuhku merasa gemetar sampai-sampai aku menyangka aku akan jatuh ke atas tuanku. Maka akupun turun dari pohon kurma dan mulai bertanya kepada anak pamannya itu: “Apa yang kamu katakan? Apa yang kamu katakan?”. Maka tuanku marah dan memukulkan dengan pukulan yang sangat keras, kemudian dia berkata: “Apa urusanmu?, teruskan pekerjaanmu!”. aku berkata: “Tidak ada, hanya saja aku ingin memastikan apa yang telah dia ucapkan”.
(PERJUMPAAN SALMAN DENGAN ROSULULLOH)
Padaku ada sedikit dari harta yang telah aku kumpulkan, maka ketika di sore harinya aku membawanya dan aku pergi menjumpai Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau ketika itu sedang berada di Masjid Quba, maka akupun masuk dan bertanya: “Sesungguhnya telah sampai kepadaku suatu berita bahwasannya engkau ini adalah seorang laki-laki yang sholih, dan bersamamu ada shohabat-shohabatmu yang mengasingkan diri dari negeri mereka lagi sangat membutuhkan, ini ada sedikit yang aku miliki sebagai shodaqoh karena aku melihat kalian lebih berhak akan hal itu dari pada yang lainnya”. Maka aku dekatkan kepadanya, kemudian Rasulullah Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada shohabatnya: “Makanlah”Sementara beliau sendri tidak menyentuhnya serta tidak memakannya, lalu aku berkata dalam diriku: “Ini ciri-ciri yang pertama”.
Kemudian akupun pergi, maka aku kumpulkan sedikit makanan. Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallamkembali ke Madinah kemudian aku datang dengan membawa makanan tersebut, lalu aku berkata:“Sesungguhnya aku melihat engkau tidak makan harta shodaqoh, ini ada sesuatu sebagai hadiah, aku memuliakan kamu dengannya”. Maka Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam memakannya dan memerintahkan shohabatnya untuk makan bersamanya, maka akupun  berkata dalam diriku: “Ini ciri-ciri yang kedua”.
Tidak lama kemudian aku mendatangi lagi beliau Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ketika itu beliau sedang berada di pekuburan Baqi’ Al-Ghorqod sedang mengikuti salah satu jenazah dari shohabatnya, dan di atas tubuhnya dilapisi dua pakaian. Dan saat beliau sedang duduk di tengah-tengah shohabatnya, maka akupun memberi salam kepada beliau, kemudian aku berputar arah untuk melihat bagian punggungnya, (yaitu) apakah aku akan melihat khotam sebagaimana yang telah disifatkan oleh temanku?. Ketika Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam melihatku maka akupun berpaling, maka beliau mengetahui maksudku bahwasanya aku sedang memastikan sesuatu yang telah disifatkan kepadaku. Maka beliaupun melempar rida’-nya dari atas punggungnya, maka aku pun melihat khotamnya dan mengenalnya. Maka aku memeluk beliau serta menciumnya dalam keadaan menangis. Maka RosulullohSholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Hadapkanlah wajahmu!”. Maka akupun menghadapkannya, lalu aku ceritakan kepada beliau tentang kisahku sebagaimana yang aku ceritakan kepadamu wahai Ibnu ‘Abbas. Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam merasa ta’ajub dengan shohabatnya ketika mereka mendengar hal tersebut.
(LEPASNYA SALMAN DARI PERBUDAKAN)
Kemudian aku disibukkan dengan pekerjaanku sebagai budak sehingga aku luput untuk mengikuti perang Badar bersama Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam dan perang Uhud. Maka Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadaku: “Wahai Salman! buatlah  Mukatabah (kesepakatan penebusan dari perbudakan)”Maka akupun membuat kesepakatan dengan tuanku untuk aku menanam 300 tunas pohon kurma di sekitar sumur yang dekat sekeliling pohon kurma dan juga dengan memberikan 40 Uqiyyah. Maka Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepada para shohabatnya: “Bantulah saudara kalian ini!”.
Maka merekapun membantuku dengan memberikan tunas kurma: seorang lelaki ada membantuku dengan 30 tunas kurma, ada yang membantuku dengan 20 tunas, ada membantu dengan 15 tunas,  dan ada yang membantuku dengan 10, yaitu setiap laki-laki membantu sesuai dengan kadar yang mereka miliki. Sehingga terkumpullah untukku 300 tunas. Kemudian Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata kepadaku: “Pergilah engkau wahai Salman buatlah lubang-lubang untuk tunas-tunas kurma tersebut, dan apabila telah selesai maka datangilah aku, aku yang akan menanaminya dengan tanganku”. Maka aku pun mulai membuat lubang-lubang untuk tunas-tunas tersebut dengan dibantu oleh para Shohabatku, maka ketika telah selesai aku mendatangi Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam serta mengabarkan beliau hal tersebut. Maka Demi yang jiwaku berada di tangannya tidak ada satu tunas pun dari tunas-tunas tersebut -yaitu yang ditanam oleh Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam- mati. Maka akupun memberikannya (kepada tuanku), maka yang tersisa  atasku (yang harus aku tunaikan) tinggallah harta.
Kemudian Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam memperoleh emas semisal dengan besarnya telur ayam hasil dari sebagian peperangan. Maka beliau Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Apa yang telah dilakukan oleh Al-Faarisiy -yaitu Salman- terhadap orang yang telah ia buat kesepakatan?”. Lalu beliau memanggilku dan berkata: “Ambil ini dan tunaikan dengannya apa-apa (yang tersisa) atasmu wahai Salman”. Aku pun berkata: “ini tidaklah cukup untuk menunaikan apa-apa (yang tersisa) atasku”. Beliau Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: “Ambillah, sesungguhnya  Allah menunaikannya atasmu”.
Akupun mengambilnya, lalu menimbangnya untuk mereka, maka demi yang jiwaku berada di tangannya, (aku dapati ia) 40 Uqiyyah, kemudian aku tunaikanlah hak mereka, lalu akupun dimerdekakan. Maka setelah itu aku mengikuti peperangan khandaq bersama Rosululloh Sholallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tidaklah ada satu pertempuranpun bersama beliau yang aku lewatkan.”
Alih Bahasa: Abu Ubaidillah ‘Amir bin Munir Al-Acehy
BEBERAPA FAIDAH DARI KISAH SALMAN:
  • Terkadang seseorang diuji untuk mendapatkan sesuatu yang dicintainya
  • Mengedepankan kecintaan kepada Alloh dari selainnya, Salman tidaklah meninggalkan agama Majusi dan bapaknya karena kemiskinan.
  • Keimanan kepada takdir, semuanya berada dalam ketentuan Allaoh walaupun tak pernah terlintas salam pikiran sama sekali.
  • Sabar terhadap gangguan.
  • Pengingkaran dengan hati terhadap maksiat ketika tidak mampu, dan menampakkannya ketika ada kemampuan
  • Orang yang mengklaim sesuatu mesti bisa mendatangkan bukti
  • Meminta nasehat pada orang-orang sholih
  • Wasiat menjelang ajal
  • Seseorang berbicara sesuai ilmunya
  • Kaum Nashrany telah tersesat sebelum diutusnya Rosululloh kecuali segelintir orang
  • Melakukan perjalanan jauh demi menuntut ilmu
  • Usaha mencari kebenaran dan pemastian suatu perkara
  • Ta’awun ‘Alal birri wat Taqwa
  • Mengulurkan bantuan bagi orang sholih
  • Bertanya tentang keberadaan orang yang membutuhkan
  • Berkah itu datangnya dari Alloh
  • Semangat untuk membantu orang dalam mendapatkan hidayah Alloh

[1] Dishohihkan Syaikh Al-Albany dan Syaikh Muqbil Rahimahumalloh Ta’ala
Sumber: http://ahlussunnah.web.id

MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA MUSUH ISLAM, GAMBARAN RAPUHNYA KEIMANAN


MEMBERIKAN PENGHARGAAN KEPADA MUSUH ISLAM, GAMBARAN RAPUHNYA KEIMANAN

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Alhamdulillah ‘ala kulli haal, ketika dakwah Ahlus Sunnah wal Jama’ah sedang berhadap-hadapan dengan proyek besar Kristenisasi atas nama PROYEK SOSIAL, sebagian orang yang mengaku muslim justru memberikan penghargaan kepada orang yang dicurigai berada di balik gerakan pemurtadan umat Islam tersebut.
Sangat disayangkan, penghargaan tersebut di berikan di sebuah stasiun televisi swasta; Metro TV yang sebelumnya telah memfitnah ma’had Ahlus Sunnah di Yaman sebagai tempat pendidikan teroris.[1] Ada apa dengan Metro TV!?
Berikut kutipan berita di sebuah media,
“Romo Carolus, demikian dia akrab disapa. Sehari-hari pria yang memiliki nama lengkap Charles Patrick Edwards Burrrows, OMI itu menjadi Pastor di Paroki St Stephanus Cilacap. Dia telah menghabiskan waktu lebih dari 40 tahun menjadi motor perubahan sosial di Cilacap lewat sejumlah aksi sosial di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian, infrastruktur, dan lainnya. Tak ayal, Maarif Institute menganugerahinya MAARIF AWARD 2012 atas keberhasilan Carolus menyuntikkan semangat baru dan menumbuhkan model alternatif untuk penguatan dan pemberdayaan masyarakat di Cilacap. Pria kelahiran Dublin, Irlandia Selatan, 8 April 1943 itu menapakkan kaki kali pertama di Indonesia pada 9 September 1973, setelah bertugas di Paroki Sefton, Sydney, Australia. Setiba di Indonesia, anak keempat dari lima bersaudara itu diutus ke Cilacap. Di kabupaten terbesar di Jawa Tengah inilah Romo merasakan jatuh cinta pada Kampung Laut, sebuah kecamatan miskin nan terpinggirkan dengan empat desa, yakni UJUNGALANG, UJUNGGAGAK, KLACES dan PENIKEL.”
Media tersebut juga menginformasikan,
“Soal dana, dia menuturkan, seluruh programnya bisa berjalan karena ia rajin mencari dana ke sejumlah LSM di luar negeri dan kedutaan besar untuk membiayai misi kemanusiaan tersebut. Di antaranya dari Australia, Kanada, Jerman, Belanda, Irlandia, dan Amerika Serikat. Terakhir, ia memperoleh dana bantuan Rp 10 MILLIAR untuk pembangunan jalan di 100 desa di Cilacap.”
Dari media lain,
“Charles Patrick Burrows, OMI dan Ahmad Bahruddin menjadi dua nama penerima penghargaan Maarif Award 2012 yang diumumkan di Studio Metro TV, Jakarta, Sabtu malam. Charles Patrick Burrrows yang akrab disapa Romo Carolus adalah pastor Paroki St. Stephanus Cilacap, kelahiran Irlandia yang memberdayakan masyarakat KAMPUNG LAUT Cilacap sehingga keluar dari jurang kemiskinan.”
Sungguh mengagetkan kita sebagai muslim, ternyata yang memberikan pernghargaan adalah Mantan Ketua Umum PP. Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif yang cenderung liberal, bahkan menurutnya, Front Pembela Islam (FPI) pun hormat kepada orang kafir ini. Media memberitakan,
“Kekemanusiannya dan kesalehan sosialnya yang tinggi mengundang decak kagum siapa saja, termasuk tokoh-tokoh nasional. “Jarang ditemukan orang yang seperti ini. Dimensi kemanusiaannya jauh lebih dalam. Seorang FPI saja hormat kepada dia,” kata Buya Syafii Maarif pendiri Maarif Institute dalam sambutannya pada malam penganugerahan Maarif Award di Metro TV, Jakarta, Sabtu Malam. Buya Syafii berharap muncul generasi-generasi muda yang meniru dan bertindak seperti Romo Carolus.”
 Selesai kutipan.
Beberapa Catatan Sebagai Nasihat
Pertama: Aqidah Islam yang benar, Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengajarkan kita untuk membenci musuh Allah ta’ala, bukannya memberikan penghormatan dan penghargaan kepadanya.
Meskipun Mantan Ketua Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma’arif dan Front Pembela Islam (FPI) menghormati dan memberikan penghargaan kepada Anda, namun kami berlepas diri dari Anda, sebab keimanan kami kepada Allah ta’ala sebagai sesembahan yang benar dan semua yang disembah selain-Nya adalah salah, menuntut kita untuk memusuhi musuh Allah (yaitu orang-orang yang kafir kepada-Nya) dan mencintai wali-Nya (yaitu orang-orang yang beriman kepada-Nya).
Allah ta’ala menegaskan,
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءهُمْ أَوْ أَبْنَاءهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
“Engkau tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir; berkasih sayang dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Rasul-Nya, meskipun musuh Allah tersebut adalah bapak-bapak mereka, anak-anak mereka, saudara-saudara mereka dan karib kerabat mereka.” [Al-Mujadalah:  22]
Juga firman Allah jalla wa ’ala,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
“Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu PERMUSUHAN dan KEBENCIAN buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” [Al-Mumtahanah: 4]
Juga firman-Nya,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani sebagai orang-orang yang kamu cintai; sebahagian mereka (orang-orang kafir) hanya pantas menjadi orang-orang yang dicintai bagi sebahagian yang lain (orang-orang kafir pula). Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka sebagai orang-orang yang dicintai, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka.Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang lalim.” [Al-Maidah: 51]
Kedua: Aqidah Islam yang benar, Aqidah As-Salafus Shalih, Ahlus Sunnah wal Jama’ah mengajarkan kepada kita agar jangan silau dan tertipu dengan amalan-amalan orang-orang kafir, sebab seluruh amalan mereka tertolak, tidak diterima oleh Allah tabaraka wa ta’ala. Hal itu disebabkan karena mereka telah melakukan dosa yang paling besar, yaitu menyekutukan Allah subhanahu wa ta’ala dan kafir kepada-Nya.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا مَنَعَهُمْ أَن تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلاَّ أَنَّهُمْ كَفَرُواْ بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ
“Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka harta-harta sedekah mereka (oleh Allah ta’ala) melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya.” [At-Taubah: 54]
Juga firman-Nya,
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاء مَّنثُورًا
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka (orang-orang kafir) kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” [Al-Furqon: 23]
Juga firman-Nya,
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88]
Juga firman-Nya,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya akan terhapuslah amalanmu.” [Az-Zumar: 65]
Ketiga: Aqidah Islam yang benar, Aqidah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan sahabatnya mengajarkan kepada kita bahwa orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah musuh yang akan terus berusaha menyesatkan kita.
Allah ta’ala berfirman,
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِير
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” [Al-Baqoroh: 120]
Juga firman-Nya,
وَلاَ يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّىَ يَرُدُّوكُمْ عَن دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُواْ وَمَن يَرْتَدِدْ مِنكُمْ عَن دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُوْلَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) memurtadkan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” [Al-Baqoroh: 217]
Keempat: Aqidah Islam yang benar, yang diyakini seluruh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, termasuk Abu Hanifah, Malik, Syafi’i dan Ahmad bahwa seluruh orang-orang kafir adalah penghuni neraka dan mereka kekal di dalamnya. Allah ta’ala telah menghinakan mereka di dunia dan akhirat, bagaimana bisa seorang muslim memberikan penghormatan dan penghargaan kepada mereka?!
Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أُولَئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang kafir dari ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) dan orang-orang musyrik (akan masuk) neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka adalah seburuk-buruk makhluq.” [Al-Bayyinah: 6]
Juga firman-Nya,
أَمْ تَحْسَبُ أَنَّ أَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُونَ أَوْ يَعْقِلُونَ إِنْ هُمْ إِلَّا كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ سَبِيلًا
“Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami!?Mereka itu tidak lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).” [Al-Furqon: 44]
Juga firman-Nya,
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang lalim itu seorang penolong pun.” [Al-Maidah: 72]
Kelima: Aqidah Islam yang benar, Aqidah yang berlandaskan Al-Qur’an, As-Sunnah dan Ijma’ Ulama, mengajarkan kepada kaum muslimin bahwa para pendeta Nasrani adalah penipu umat, pemakan harta manusia dengan cara yang batil dan pemalsu kitab suci untuk meraup keuntungan duniawi dan menyesatkan manusia.
Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّ كَثِيرًا مِّنَ الأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ
“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan Pendeta-pendeta Kristen benar-benar memakan harta manusia dengan cara yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.” [At-Taubah: 34]
Juga firman-Nya,
فَوَيْلٌ لِّلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِندِ اللَّهِ لِيَشْتَرُواْ بِهِ ثَمَناً قَلِيلاً فَوَيْلٌ لَّهُم مِّمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَّهُمْ مِّمَّا يَكْسِبُونَ
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan (duniawi) yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.” [Al-Baqorah: 79]
Bukti akan hal ini telah kami sebutkan pada artikel:
Link: http://nasihatonline.wordpress.com/2012/04/05/download-dialog-nasihat-pengakuan-mantan-misionaris-kristen-dan-bukti-kebenaran-al-quran-kebanyakan-pendeta-kristen-adalah-koruptor-dan-pemalsu-kitab-suci/
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

[1] Kedustaan Metro TV ini telah kami bantah pada dua link berikut:
Dalam hal pemberitaan tersebut Metro TV terkesan licik, sebab hasil wawancara mereka dengan Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah, jauh berbeda dengan berita yang mereka sebarkan kepada masyarakat Indonesia, sedang wawancara itu sendiri tidak diberitakan. Alhamdulillah Ikhwan di Ma’bar berhasil mendokumentasikan wawancara tersebut pada dua link berikut:

Selasa, 29 Mei 2012

Hukum Bayi Yang Lahir Dalam Keadaan Terkhitan


Hukum Bayi Yang Lahir Dalam Keadaan Terkhitan

May 28th 2012 by Abu Muawiah | Kirim via Email

Tanya:
Assalamualaikum
ustadz waktu kecil saya dulu pernah dikhitan.
dan sebelum dikhitan kemaluan saya ini sudah tampak seperti dikhitan tidak ada kulit kuncup yang menutupi ujung kemaluan saya.
nahhh ketika kelas 5 SD saya dikhitan 3 hari setelah dikhitan saya buka perbannya kemudian saya lihat hasil khitannya seprtinya tidak ada bekas kulit yang dipotong yang ada hanya bekas jahitan itu pun ikut putus waktu saya buka perban dan sampai sekarang tidak ada bedanya sebelum dikhitan ataupun sesudah dikhitan..
APAKAH KHITAN SAYA DULU ITU SAH MENURUT ISLAM
mohon pencerahannya. .. !!!!
tri yulian
ikhsanudintriyulian@gmail.com
Jawab:
Sebelumnya butuh kami tekankan bahwa yang dimaksud dengan telah terkhitan di sini adalah ujung kemaluannya tidak mempunyai kulit menutupinya. Dan hal ini adalah kejadian yang wajar dalam dunia medis, bukan dikarenakan adanya campur tangan makhluk ghaib seperti tahayul yang diyakini oleh banyak kaum muslimin di zaman ini.
Adapun jawabannya, maka sebenarnya anda sudah tidak perlu dikhitan kalau memang lahir dalam keadaan sudah terkhitan. Berikut uraiannya:
Para ulama berbeda pendapat mengenai bayi yang lahir dalam keadaan sudah terkhitan, dalam hal apakah dia tetap harus dikhitan setelah dewasa atau tidak?
1.    Disunnahkan menggesekkan pisau khitan dan semacamnya pada daerah yang biasa dikhitan. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh sebagian Al-Malikiah.
2.    Sudah tidak disyariatkan lagi untuk berkhitan, tidak diwajibkan dan tidak disunnahkan. Dan jika masih ada sedikit kulit yang menutupi ujung kemaluannya, maka itu saja yang dipotong, sebagaimana layaknya kalau ada orang yang dikhitan secara tidak sempurna.
Ini adalah mazhab Asy-Syafi’iah dan Al-Hanabilah, dan ini merupakan pendapat yang dirajihkan oleh Ibnu Rusyd dari kalangan Al-Malikiah.
Dan dari kedua pendapat ini, pendapat yang paling tepat adalah pendapat kedua yang menyatakan tidak dianjurkan lagi untuk dikhitan.
Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata dalam Tuhfah Al-Wadud hal. 212, “Para ulama mengatakan: Sekedar menggesekkan benda tajam ke kemaluannya (orang yang telah dikhitan, pent.) adalah pekerjaan sia-sia dan tidak ada gunanya. Amalan seperti itu tidak dianggap sebagai bentuk taqarrub kepada Allah Ta’ala dan syariatkan disucikan darinya. Menggesekkan benda tajam pada kemaluan bukanlah tujuan khitan, akan tetapi dia hanya merupakan sarana/wasilah menuju tujuan yang sebenarnya (yaitu terpotongnya kulit yang menutupi ujung kemaluan, pent.). Karenanya jika tujuannya sudah terpenuhi (karena sejak lahir ujung kemaluannya tidak tertutup, pent.), maka tidak ada gunanya lagi mengerjakan wasilahnya.”

Senin, 28 Mei 2012

Senin, 28/05/2012 13:32 WIB 

5 Jenis Obat Manusia yang Bisa Bikin Hewan Terkapar

Linda Mayasari - detikHealth



(Foto: ThinkStock)
Jakarta, Memiliki hewan peliharaan memberikan kesenangan tersendiri bagi pemiliknya. Tetapi kadang kecerobohan Anda menaruh obat-obatan dapat menyebabkan kematian hewan peliharaan Anda yang tidak sengaja menelan obat-obatan tersebut.

Berikut 5 jenis obat yang Anda konsumsi dan bisa bersifat racun bagi hewan peliharaan Anda, seperti dilansir dari huffingtonpost, Senin (28/5/2012) antara lain:

1. Obat antidepresan

Beberapa kasus yang sering ditemui dokter hewan adalah hewan peliharaan Anda tidak sengaja menelan pil atau obat-obatan yang Anda konsumsi.

Pil dalam botol akan mengeluarkan bunyi berderak jika digulingkan dan hewan peliharaan Anda akan mengira bahwa itu mainannya.

Obat penghilang rasa sakit seperti Advil, Motrin dan Tylenol, dan obat yang diresepkan dokter untuk depresi seperti Prozac dan Effexor dapat menjadi racun bagi hewan peliharaan.

Advil, Motrin dan Aleve, dapat menyebabkan gagal ginjal dan sangat berbahaya bagi kucing. Satu pil Tylenol saja dapat berakibat fatal bagi kucing, dan jumlah yang lebih besar dapat menyebabkan gagal hati pada anjing.

Antidepresan adalah penyebab nomor 1 terjadinya kasus hewan peliharaan yang keracunan obat manusia.

Tanda-tanda hewan peliharaan telah menelan satu dari obat tersebut adalah kehilangan koordinasi, agitasi, gemetar dan kejang.

2. Inhaler asma

Jika anjing Anda menggigit inhaler asma maka akan berpotensi menyebabkan keracunan akut yang mengancam jiwa. Inhaler mengandung albuterol (beta-agonist) dan flutikason (steroid) dengan dosis yang tinggi.

Jika anjing Anda telah menggigit atau menggerogoti inhaler asma, maka anjing akan menunjukkan tanda-tanda seperti muntah, agitasi, aritmia jantung, kolaps, dan akhirnya, kematian.

3. Permen dan permen karet

Banyak permen mengandung xylitol yang merupakan pengganti gula dan sangat beracun bagi anjing.

Bahkan sejumlah kecil xylitol saja dapat mengakibatkan benturan gula darah yang berbahaya di gigi taring dan jumlah yang lebih besar dapat menyebabkan gagal hati.

Gejala keracunan xylitol meliputi muntah, kelemahan, kolaps, gemetar dan kejang. Selain permen karet, permen dan permen tanpa gula lain, xylitol banyak ditemukan dalam vitamin kunyah yang diresepkan dokter.

4. Rokok, tembakau tanpa asap, dan produk lain yang mengandung nikotin

Anjing kecil Anda bisa mati hanya dengan menelan tiga batang rokok. Mengunyah tembakau dan produk permen karet nikotin juga beracun untuk anjing dan kucing peliharaan Anda.

Tanda-tanda keracunan nikotin pada hewan peliharaan Anda adalah jantung berdetak cepat, gangguan pernapasan, gejala neurologis, kehilangan kontrol kandung kemih atau usus, tremor, kejang, kelumpuhan dan kematian.

5. Hand sanitizer

Botol kecil pembersih tangan merupakan produk yang digunakan untuk membunuh kuman dan banyak mengandung alkohol.

Jika anjing Anda tidak sengaja menelan sebotol kecil hand sanitizer, efeknya akan setara dengan suntikan minuman keras.

Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat gula darah hewan peliharaan Anda, sehingga akan menimbulkan hilangnya koordinasi, hilangnya suhu tubuh, depresi sistem syaraf, koma, dan kematian.

Pencegahan yang perlu Anda dan keluarga lakukan adalah jangan meletakkan obat-obatan dalam jangkauan hewan peliharaan Anda.

Simpan obat dalam tas yang beresleting agar kucing atau anjing peliharaan Anda tidak dapat menemukan obat-obatan tersebut ketika sedang bermain-main.