Halaman

Selasa, 30 April 2013

Olahraga-olahraga Berbahaya yang Bisa Memicu Serangan Asma


Ada Apa dengan Asma?

Olahraga-olahraga Berbahaya yang Bisa Memicu Serangan Asma

Erninta Afryani Sinulingga - detikHealth
Rabu, 01/05/2013 10:31 WIB


tanya jawab bersama Kibarul Ulama di Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyah wal Ifta’

Ringkasan ini disarikan dari tanya jawab bersama Kibarul Ulama di Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyah wal Ifta’ (Komite Tetap untuk Pengkajian Ilmiah dan Fatwa, yang diketuai oleh Syaikh Bin Baz rahimahullah).

1. Seorang yang meyakini ada selain Allah yang mengatur alam ini

Tak Sempat Sarapan? Makanlah 2 Sendok Madu dan Sebutir Telur Rebus

Tak Sempat Sarapan? Makanlah 2 Sendok Madu dan Sebutir Telur Rebus

Kamis, 18 April 2013

Jangan Sentuh Makanan Ini Setelah Olahraga

Ingat, Jangan Pernah Sentuh Makanan Ini Setelah Olahraga

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Jumat, 19/04/2013 08:10 WIB


Jakarta, Setelah capek berolahraga di pagi hari, Anda tentu ingin mengonsumsi makanan yang dapat menambah atau menggantikan energi yang hilang. Tapi Anda harus pintar-pintar memilih makanan yang tepat dikonsumsi sehabis olahraga. Pasalnya makanan yang Anda makan setelah berolahraga itu jauh lebih krusial ketimbang makanan yang Anda makan di waktu lain.

Menurut para pakar, makanan pasca olahraga yang pas adalah kombinasi dari karbohidrat kompleks, air dan sejumlah protein.

Senin, 15 April 2013

Wasiat Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- kepada Ibnu Abbas

“Wasiat Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- kepada Ibnu Abbas -radhiallahu anhu-
Abu Khaulah Zainal Abidin
Wahai para orang tua….
Pernahkah kau katakan kepada anak-anakmu: (-”Jagalah hak-hak ALLAH, niscaya ALLAH pun akan menjaga kalian.“-) ?. Kemudian apa kata mereka setelah mendengar wejangan ini? Mengertikah mereka, apa maknamenjaga ? Ingat! Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- menyampaikan kalimat ini kepada Ibnu Abbas -radhiallahu anhu-, yang usianya ketika itu belum mencapai 10 tahun. Dan Ibnu Abbas -radhiallahu anhu- mengerti makna kiasan -yang sangat indah dan halus- tersebut yang artinya menjaga perintah dan larangan ALLAH.

6 Posisi Tubuh Jika Terjadi Kecelakaan Pesawat

Wajib Tahu! 6 Posisi Tubuh Jika Terjadi Kecelakaan Pesawat
img

Ilustrasi (Telegraph)

    Jakarta - Korban luka dalam kecelakaan Lion Air memberi pelajaran bagi banyak traveler, betapa pentingnya memahami posisi dasar keselamatan. Untuk yang belum tahu, ini dia 6 posisi dasar jika terjadi kecelakaan pesawat.

    Meski tidak ingin terjadi, kecelakaan pesawat bisa saja dialami siapa saja. Selain memahami petunjuk keselamatan yang diperagakan awak kabin, ada beberapa hal lain yang perlu traveler pahami.

    Salah satunya dengan mengerti posisi tubuh yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan pesawat. Tujuannya untuk meminimalisir risiko cedera saat benturan pesawat.

    Dilongok dari Air Safe, Senin (15/4/2013) inilah posisi-posisi dasar yang harus Anda tahu:

    Minggu, 14 April 2013

    Informasi Penting Keselamatan Pesawat

    Informasi Penting Keselamatan Pesawat yang Harus Anda tahu

    Jakarta
     - Kecelakaan Lion Air di Bandara Ngurah Rai Bali mengingatkan kita akan pentingnya mengetahui informasi keselamatan penerbangan. Agar selalu waspada, ada baiknya Anda memperhatikan informasi keselamatan berikut.

    Tak hanya di darat, kecelakaan juga bisa menimpa siapa saja di mana saja, termasuk ketika melakukan perjalanan dengan pesawat. Sayangnya, kebanyakan dari traveler sering mengabaikan beberapa hal penting yang harus diketahui.

    Diintip dari Aviation Safety Network, Senin (15/4/2013), inilah informasi keselamatan yang penting Anda ketahui pada penerbangan:

    Ceraikan Aku atau Dia

    Ketika Seorang Istri Berkata: “Ceraikan Aku atau Dia”
    23022013
    pilih-aku-atau-diaCeraikan aku atau dia diantara ucapan yang diucapkan oleh sebagian istri ketika mengetahui suaminya menikah lagi. Diiringi dengan perlakuan buruk yang ditampakkan olehnya kepada suaminya. Ini diantara sebagian kesalahan yang dilakukan oleh para istri. dimana ketika suaminya menikah lagi (poligami), sebagian mereka ada yang mendzalimi suaminya, sebagian lagi ada yang kabur dari rumah, atau sebagian lagi ada yang berteriak –teriak histeris sambil membanting apa saja yang bisa dibanting.

    Rabu, 10 April 2013

    Pondasi Aqidah Pertama



    Pondasi Aqidah Pertama yang Wajib dipelajari setiap Muslim (mengenal Rabbnya)


    Bismillahirrahmanirrahim,
    Segala puji hanya bagi Allah, dan shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Amma ba’du.
    Jika ditanyakan kepadamu siapakah Rabbmu?, maka jawablah; Rabbku adalah Allah dzat yang memeliharaku dan seluruh alam, dzat yang melimpahkan berbagai nikmat kepada seluruh makhluk. Dia lah yang aku ibadahi, tiada bagiku sesembahan kecuali hanya Dia. Sebagaimana firman Allah :
    الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
    “segala puji hanya bagi Allah Rabb seluruh alam”. [alfatihah:1]
    dan segala sesuatu selain daripada Allah maka dia adalah alam, dan kita termasuk kedalam kategori alam tersebut.
    Jika ditanyakan kepadamu dengan apa engkau mengenal Rabbmu?, maka jawablah; aku mengenal Rabbku dengan ayat-ayat Nya dan makhluk-makhluk Nya. Dan diantara ayat-ayat Nya (tanda-tanda kekuasan) adalah; adanya malam, siang, matahari dan bulan. Dan juga termasuk dari ayat-ayat Nya adalah adanya tujuh langit dan tujuh bumi beserta apa-apa yang ada padanya. Allah berfirman :
    وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
    “dan diantara ayat-ayat Nya yaitu adanya malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud kepada matahari ataupun bulan, akan tetapi bersujudlah kepada Allah yang telah menciptakan itu semua jika kalian (benar-benar) hanya beribadah kepada Nya”. [fushilat:37]
    dan Allah juga berfirman :
    إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
    “sesungguhnya Rabb kalian adalah Allah yang telah menciptakan seluruh langit dan bumi dalam enam hari kemudian Dia ber`istiwa diatas ‘arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia lah yang telah menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang yang semuanya tunduk kepada perintahNya. Ketahuilah bahwa mencipta dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Rabb seluruh alam”. [al a'raf:54]
    Dan makna Rabb ialah sesuatu yang diibadahi, sebagaimana firman Allah :
    يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
    “wahai manusia beribadahlah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. Dia lah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian, dan langit sebagai atap, dan menurunkan air dari langit lalu menumbuhkan dengannya buah-buahan sebagai rizki untuk kalian. maka janganlah kalian membuat tandingan-tandingan untuk Allah dan kalian mengetahui”. [al baqarah:21-21]
    Al Imam Ibnu Katsir berkata : “dzat yang menciptakan semua yang disebutkan dalam ayat ini, dia lah yang berhak untuk diibadahi”.
    Ibadah yang Allah perintahkan kepada para hamba Nya sangatlah bermacam-macam, seperti; islam, iman dan ihsan. Dan termasuk dari ibadah adalah; doa, rasa takut, berharap, tawakal, rasa cemas, cinta, khusyu, rasa khawatir, taubat, isti’anah (meminta pertolongan), berlindung, istighotsah (meminta keselamatan dari hal yang buruk), menyembelih, nazar dan yang lainnya dari berbagai jenis ibadah yang diperintahkan oleh Allah. Semua amalan tersebut wajib dilakukan hanya untuk Allah. Sebagaimana firman Allah :
    وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
    “dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk (peribadahan kepada) Allah. Maka janganlah kalian menyeru sesuatupun untuk disekutukan dengan Allah”. [al jin:18]
    Dan siapa saja yang melakukan salah satu dari amalan tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah seorang musyrik kafir. Sebagaimana firman Allah :
    وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
    “siapa saja yang menyeru sesembahan selain Allah untuk disekutukan dengan Nya, padahal tidak ada baginya hujjah untuk hal itu,  maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung”. [al mu'minun:117]
    Maka kita berdoa hanya kepada Allah, karena doa merupakan ibadah. sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari Nu’man bin Basyir :
    ” الدُّعاءُ هو العبادة “
    “doa itu adalah ibadah”.
    Dan Allah berfirman :
    وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
    “dan Rabb kalian berkata: berdoalah kepada Ku niscaya Aku akan mengabulkannya, sesungguhnya orang-orang yang enggan beribadah kepada Ku akan masuk kedalam neraka jahanam dengan terhina”. [ghafir:60]
    Kita merasa khawatir dan takut hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah :
    فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
    “janganlah kalian takut kepada mereka, akan tetapi takutlah kepada Ku jika kalian adalah orang-orang yang beriman”. [alu 'imran:175]
    dan firman Nya :
    فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي
    “janganlah kalian takut kepada mereka, tapi takutlah kepada Ku”. [al baqarah:150]

    TAFSIR BISMILLAH

    “TAFSIR BISMILLAH/BASMALLAH” بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ “Bismillaahirrahmanirrahim”

    bismillah
    Penulis Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah
    Firman Allah:
    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
    Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
    Jar majrur (bi ismi) di awal ayat berkaitan dengan kata kerja yang tersembunyi setelahnya sesuai dengan jenis aktifitas yang sedang dikerjakan. Misalnya anda membaca basmalah ketika hendak makan, maka takdir kalimatnya adalah : “Dengan menyebut nama Allah aku makan”.
    Kita katakan (dalam kaidah bahasa Arab) bahwa jar majrur harus memiliki kaitan dengan kata yang tersembunyi setelahnya, karena keduanya adalah ma’mul. Sedang setiap ma’mul harus memiliki ‘amil.
    Ada dua fungsi mengapa kita letakkan kata kerja yang tersembunyi itu di belakang:
    Pertama : Tabarruk (mengharap berkah) dengan mendahulukan asma Allah Azza wa Jalla.
    Kedua : Pembatasan maksud, karena meletakkan ‘amil dibelakang berfungsi membatasi makna. Seolah engkau berkata : “Aku tidak makan dengan menyebut nama siapapun untuk mengharap berkah dengannya dan untuk meminta pertolongan darinya selain nama Allah Azza wa Jalla”.
    Kata tersembunyi itu kita ambil dari kata kerja ‘amal (dalam istilah nahwu) itu pada asalnya adalah kata kerja. Ahli nahwu tentu sudah mengetahui masalah ini. Oleh karena itulah kata benda tidak bisa menjadi ‘ami’l kecuali apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
    Lalu mengapa kita katakan : “Kata kerja setelahnya disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan”, karena lebih tepat kepada yang dimaksud. Oleh sebab itu, Rasulullah صلی الله عليه وسلم  bersabda:
    وَمَنْ كَانَ لَمْ يَذْبَحْ فَلْيَذْبَحْ بِاسْمِ اللَّهِ- عَلَى اسْمِ اللَّهِ-
    “Barangsiapa yang belum menyembelih, maka jika menyembelih hendaklah ia menyembelih dengan menyebut nama Allah“[1]Atau : “Hendaklah ia menyembelih atas nama Allah”[2]

    Minggu, 07 April 2013

    Nasihat Kepada Presiden PKS (Bag. 1)

    Nasihat Kepada Presiden PKS (Bag. 1)

    بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
    PKS
    Dulu, ketika kader PKS Sulawesi Utara mendukung seorang non muslim sebagai calon gubernur, kemudian tidak berapa lama disusul dengan dukungan resmi PKS Manado juga terhadap seorang non muslim sebagai calon walikota, maka saya mengira, ini hanya kebijakan partai di daerah yang tidak didukung oleh pusat. Maklum saja, saya mengenal tokoh-tokoh PKS di daerah ini, tidak ada satu pun yang memiliki kapasitas ilmu syar’i yang standar, kecuali akhir-akhir ini, ada seorang da’i Wahdah Islamiyah lulusan LIPIA yang beberapa kali mengisi kajian-kajian PKS Manado.
    Dan semua orang tahu,  di DPP PKS, ada sejumlah Doktor, Master dan Sarjana dari fakultas aqidah, syari’ah, hadits, dan lain-lain dari berbagai macam universitas Islam ternama di dunia, walaupun itu semua bukan jaminan seseorang berada di atas jalan yang lurus atau tidak. Akan tetapi, khususnya yang pernah mengenyam pendidikan di Madinah, Riyadh dan LIPIA Jakarta, setidaknya mengetahui aqidah yang benar itu seperti apa, dan bisa membedakannya dengan aqidah yang batil. Mereka mengerti tauhid dan tahu apa saja yang bisa membatalkannya dan mengurangi kesempurnaannya.
    Maka sangat disayangkan kalau ternyata, kebijakan mendukung calon pemimpin non muslim berasal dari DPP PKS, atau tidak mempermasalahkannya, atau malah memberikan isyarat kebolehannya, seperti dalam transkrip pidato presiden PKS baru-baru ini di Manado:
    “Apa masa depan yang ingin kita ciptakan di Sulawesi Utara. Saya ingin kalian menyadari bahwa misi kita di tempat ini adalah menjadikan daerah ini sebagai etalase keterbukaan. Kalau PKS menang di sini, kita tidak perlu lagi bicara tentang hubungan antara Islam dengan agama- agama yang lain. Kalau PKS menang di sini, kita tidak perlu lagi bicara tentang Islam dan Nasionalisme. Kalau kita menang di sini, kita tidak perlu lagi bicara tentang pluralitas.” [Selesai Nukilan]
    Mungkin ini hanya sebuah isyarat keterbukaan yang bisa ditafsirkan macam-macam, walaupun kenyataannya para kader telah menafsirkannya terlebih dahulu dengan mendukung calon pemimpin non muslim. Adapun hukumnya jelas haram, disepakati seluruh ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah, tidak ada yang berbeda pendapat. Ibnu Hazmrahimahullah berkata,
    وأن يكون مسلما لأن الله تعالى يقول ولن يجعل الله للكافرين على المؤمنين سبيلا والخلافة أعظم السبيل ولأمره تعالى بإصغار أهل الكتاب وأخذهم بأداء الجزية وقتل من لم يكن من أهل الكتاب حتى يسلموا
    “Syarat pemimpin haruslah seorang muslim, karena Allah ta’ala berfirman,
    وَلَن يَجْعَلَ اللَّهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلا
    “Dan Allah sekali-kali tidak memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang yang beriman.” [An-Nisa: 141]