Halaman

Rabu, 31 Juli 2013

Apakah pekerja malam memungkinkan mendapatkan lailatul qadar?

Kamis, 18 Juli 2013

http://tanyajawabringkas.blogspot.com/2013/07/apakah-pekerja-malam-memungkinkan.html

Apakah pekerja malam memungkinkan mendapatkan lailatul qadar

Tanya:
Bismillahirrahmanirrahim.
Mau tanya ustadz, apabila kami bekerja di malam hari sampai pagi hari sebagai sopir truk dan hanya bisa melakukan ibadah seperti mendengarkan murottal Al Qur'an dan kajian ilmu agama lewat radio dan shalat wajib berjamaah, akan tetapi tidak sempat melaksanakan shalat tarawih karena sempitnya waktu, apakah kami ada harapan untuk mendapatkan keutamaan lailatul qadar juga, ustadz? Seperti kaum muslimin lainnya yang fokus beribadah di masjid, jika malam itu bertepatan dengan lailatul qadar?
Barakallahu fiikum wa zadakallahu ilman.

Tanya:
Afwan ustadz, menyambung pertanyaan di atas, sehubungan dengan pekerjaan yang kami sebutkan di atas, karena sempitnya waktu kami untuk melaksanakan shalat-shalat sunnah di tempat kerja kami. Bolehkah shalat witir dan shalat sunnah sebelum subuh kami kerjakan di rumah terus-menerus atau sesekali waktu saja pada jam 8 pagi?
Mohon bimbingannya ustadz wa hafizhakallah.

Bahaya Baterai Lithium Ion

http://images.detik.com/content/2013/07/31/398/explode250.jpgIlustrasi (Ist.)

Bahaya Baterai Lithium Ion
Penulis: Alfons Tanujaya - detikinet
Rabu, 31/07/2013 12:20 WIB
Jakarta - Jika Anda mendapatkan pertanyaan apa itu Li Ion (Lithium Ion), apakah bermanfaat bagi Anda dan apa bahayanya? Mungkin cukup banyak yang akan menggelengkan kepala. 
Tidak tahu atau tidak terlalu peduli. Namun Vaksincom menyarankan Anda untuk sedikit mau tahu dan peduli karena Li Ion merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari diri Anda, setiap hari dibawa dan banyak yang tidak bisa hidup tanpa Li Ion. Alasannya adalah karena Li Ion baterai isi ulang yang digunakan oleh mayoritas telepon seluler, tablet dan laptop.

Setiap tahun 2 miliar sel baterai Li Ion diproduksi. Li Ion digunakan karena memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan bahan lain seperti Ni Cd (Nickel Cadmium) seperti memiliki kapasitas yang lebih besar, tidak adamemory effect, lebih bersahabat dengan lingkungan karena tidak mengandung bahan beracun dibandingkan baterai lainnya dan masa penyimpanan daya yang lebih lama.

Karena banyaknya keunggulan yang dimilikinya, penggunaan baterai Li Ion ini sangat populer dan digunakan baik untuk smartphone, tablet, laptop dampai mobil hybrid.

Namun, di balik banyaknya keunggulan yang dimiliki oleh Li Ion, terkandung potensi bahaya yang cukup besar dan baterai Li Ion dapat membahayakan pemakainya karena mengandung bahan yang mudah terbakar dan bertekanan tinggi.

Hal yang sering dilihat dan bikin heran adalah, banyak pengguna takut memangku laptop karena panas berlebih yang bisa menyebabkan bagian tubuh tertentu melepuh. Di sisi lain, mereka tenang-tenang saja saat melakukan pembicaraan dengan ponsel, sembari melakukan pengisian daya (charger), baik dari sumber daya listrik atau portable charger.

Selasa, 30 Juli 2013

Dakwah Para Nabi Tidak Dengan Cara Meminta-Minta (Tasawwul)

EDISI KHUSUS: Tasawwul, Virus Dakwah Salafiyyah

بسم الله الرحمن الرحيم

TASAWWUL, VIRUS DAKWAH SALAFIYYAH 

Penulis: Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi- semoga Alloh menjaganya-
Dusun Argamulya, Bengkulu Utara
1 Sya’ban 1434 H
MUQODDIMAH
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تقَاتِهِ وَلا تمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل عمران:102]
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾ [النساء:1] .
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾ [الأحزاب: 70-71].
أما بعد: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- وشر الأمور محدثاتُها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Alhamdulillaah kami telah menyelesaikan tulisan ini, yang tentunya para pembaca telah banyak tahu tentang fisi dan misinya, karena telah banyak tulisan yang semakna dengannya, akan tetapi bukanlah hal yang hina jika kami ingin turut menuangkan pena kami, turut andil dalam menularkan faedah dan tambahan khazanah, dengan harapan barokah Allooh melimpah ruah.
Tidaklah kami mendatangkan suatu yang baru atau sesuatu yang tabu, karena mayoritas adalah nukilan dan saduran dari kitab para ulama, yang tentunya masih terlalu banyak yang belum kami kutip karena masih tersimpan di perut-perut kitab mereka, yang tentunya kalau diterjemahkan semua membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan memakan banyak perkara.
Demikianlah apa yang kami tulis, semoga Allooh memberkahinya dan  menjadi sebab terbukanya hati yang tertutup oleh banyak syubuhat dan sebagai pemantap bagi mereka yang telah taubat dan melangkah tho’at.
Tidak lupa kritik sapa pembaca, tidak usah ditunda, tentunya dengan nada membina dan  bersahaja.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله ومن والاه
Di tulis oleh:
Abu Turob Al Jaawi

Dakwah Para Nabi Tidak Dengan Cara
Meminta-Minta (Tasawwul)

Allooh ta’ala menceritakan tentang nabi Nuh ‘alaihissalaam :
وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
” Dan  aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan-ajakan itu; Upahku tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam”.[Q.S As Syu'aro 109]
Dan   juga berfirman Allooh ta’ala:
﴿وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَلَكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ﴾ [هود/29]
Hai kaumku, aku tidaklah meminta kepada kalian harta benda (sebagai upah) aras seruanku. Upahku hanyalah dari Allooh dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Robb mereka, akan tetapi aku memandang kalian adalah suatu kaum yang tidak mengetahui”.
Juga Allooh menceritakan tentang nabi Hud, Sholih, Luth, dan Syu’aib ‘alaihimussalaam :
﴿وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾ [الشعراء/109]
“Aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan itu, Upahku tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam”.
Berfirman Allooh ta’ala menceritakan tentang nabi Muhammad shollalloohu’alaihi wasallam  :
﴿وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ * إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ﴾  [محمد/36، 37]
“Dia tidak akan meminta harta-harta kalian. jika Dia meminta harta kepada kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37]
Dan Allooh ta’ala menceritakan tentang seorang sholih yang menyuruh kaumnya untuk mengikuti orang yang  tidak meminta-minta dalam berdakwah :
﴿ اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ ﴾ [يس/21]
“Ikutilah  orang yang tiada minta balasan kepada kalian; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS Yaasiin 21]
Dan demikian pula semua para nabi berdakwah dengan manhaj ta’affuf (menjaga diri dari harta ummat) dan tidak tasawwul.
Maka apakah pantas seorang da’i yang mengaku salafi, dan mengikuti jejak para nabi dalam berdakwah,  sementara sangat berseberangan dengan jalan yang mereka lalui ??.
Manhaj Ta’affuf Adalah Manhaj Para Nabi Shollalloohu’alaihim Wasallam  Dan Manhaj Salafusholih Rodlialloohu’anhum.

Pekerja Berat Apakah mendapat Udzur untuk Meng-qadha Puasa Ramadhan

Wahyu Ario Sadono <ario.xxxx@gmail.com>

Bila berkenan ana hendak bertanya, bagaimana bila pekerja berat seperti tukang bangunan beserta kulinya, apakah mereka mendapat keringanan untuk tidak berpuasa Ramadhon? bila tidak dapat keringanan, bagaimana solusinyar?

Jawab:

Abu Fairuz (Dammaj)
بسم الله الرحمن الرحيم
وعليكم سلام ورحمة الله وبركاته
الحمد لله وأشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله الهم صلى وسلم
على محمد وعلى آله أجمعين أما بعد:
Ana mohon maaf belum sanggup banyak menjawab surat-surat para ikhwah dsb. tentang pekerja berat di bulan Romadhon, hal ini beberapa kali
ditanyakan pada Asy Syaikh Yahya Al hajuriy حفظه الله dan beliau menjawab bahwasanya tidak boleh meninggalkan puasa dengan sebab tadi.
yang dibolehkan adalah jika dia safar atau menyusui atau sakit yang menyebabkan kepayahan jika berpuasa, atau yang semakna dengan itu.
tambahan dari ana: dulu para shohabat banyak yang bekerja keras dan tetap puasa dan tidak mendapatkan keringanan berbuka. hak Alloh harus
lebih diutamakan daripada hak pribadi. istirahatlah dari kerja tadi jika bertabrakan dengan puasa. barangsiapa meninggalkan sesuatu karena
Alloh, Alloh akan mengganti untuknya dengan yang lebih baik. Dia tidak akan menyia-nyiakan para hamba yang setia dan berjuang mencari
ridho-Nya. bagus juga dengan memperbagus kualitas makanan sahurnya agar lebih kuat menghadapi ujian ini. moga Alloh memberkahi antum semua.
والله تعالى أعلم

-- 
-- 
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk mengirim tulisan baru gunakan: 
audiosalafi@googlegroups.com
Arsip Milis:
http://www.mail-archive.com/audiosalafi@googlegroups.com/
Audio/Artikel Belajar Manhaj dan Aqidah Yang Shahih :
www.ISNAD.net
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Minggu, 28 Juli 2013

Pelajaran dari Kebodohan Ikhwanul Muslimin Mesir (Bag. 3)

Pelajaran dari Kebodohan Ikhwanul Muslimin Mesir (Bag. 3)

بسم الله الرحمن الرحيم
Al-Ikhwanul Muflisin
Seorang muslim tentunya sedih dengan tumpahnya darah kaum muslimin di negeri manapun mereka berada, khususnya di Mesir pada hari-hari ini. Oleh karena itu, perlu adanya peringatan terhadap umat Islam agar jangan sampai musibah ini terjadi di negeri-negeri kaum muslimin yang lainnya.

Pelajaran dari Kebodohan Ikhwanul Muslimin Mesir (Bag. 2)

Pelajaran dari Kebodohan Ikhwanul Muslimin Mesir (Bag. 2)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Al-Ikhwanul Muflisuun
Kebodohan terhadap manhaj yang haq, metode beragama yang benar, yang dicontohkan oleh generasi Salaf, yaitu generasi Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan sahabat, inilah diantara sebab utama terjadinya berbagai macam kesesatan, dan tidak jarang mengakibatkan kekacauan suatu negeri dan tumpahnya darah kaum muslimin.
Inilah yang terjadi pada kelompok-kelompok sesat yang memiliki ideologi Khawarij, seperti Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, Al-Qo’idah dan lain-lain. Tatkala berhadapan dengan para penguasa yang zalim, mereka lebih mengedepankan emosi tanpa ilmu dan berjalan tanpa bimbingan ahli ilmu, akhirnya mengantarkan mereka kepada kerusakan-kerusakan.

Pelajaran dari Kebodohan Ikhwanul Muslimin Mesir (Bag. 1)

Pelajaran dari Kebodohan Ikhwanul Muslimin Mesir (Bag. 1)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Al-Ikhwanul Muflisun wa JT
Mengambil pelajaran dari sejarah suatu bangsa dan kisah yang telah berlalu adalah perintah Allah ta’ala kepada kaum mukminin,
قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذَّبِينَ
“Telah lewat sebelum kalian ujian-ujian yang menimpa pengikut para nabi, maka berjalanlah di muka bumi lalu lihatlah bagaimana akibat yang jelek bagi orang-orang yang mendustakan.” [Ali Imron: 137]

Tiga Perkara yang Wajib diketahui dan diamalkan setiap Muslim


Tiga Perkara yang Wajib diketahui dan diamalkan setiap Muslim


Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji hanya bagi Allah, dan shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Amma ba’du.
Wahai saudaraku seislam, setelah kita mengetahui empat perkara yang wajib dipelajari oleh tiap-tiap muslim yaitu; ilmu, beramal dengannya, mendakwahnya dan bersabar atas segala ujian padanya. Maka ketahuilah masih ada tiga perkara yang wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk mempelajari serta mengamalkannya.

Kamis, 25 Juli 2013

Berapa Hari Saya Mengkhatamkan Al Qur’an

Berapa Hari Saya Mengkhatamkan Al Qur’an

Al-Qur'an
Berkata As Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syaikh ( mufti umum kerajaan Saudi skrg ) dalam kitab beliau : كتاب الله ومكانته العظيمة hal 25 :
Selayaknya bagi seorang muslim untuk tidak lalai dari Kitabulloh dan semestinya ia mengkhatamkan Al Quran. Adalah menjadi kebiasaan salaf terdahulu untuk mengkhatamkan Al Quran, ada diantara mereka khatam Al Quran setiap dua bulan sekali, ada pula yang khatam sebulan sekali, ada juga diantara mereka khatam tiap 10 hari sekali, ada pula khatam setiap 8 hari, dan kebanyakannya khatam pada setiap 7 hari, dan ada yang kurang dari itu.

Buah Kedermawanan

Buah Kedermawanan

(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Muhammad Harits)
Al-Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah z, bahwasanya Rasulullah n bersabda:
بَيْنَا رَجُلٌ بِفَلاَةٍ مِنَ اْلأَرْضِ فَسَمِعَ صَوْتًا فِي سَحَابَةٍ: اسْقِ حَدِيقَةَ فُلاَنٍ. فَتَنَحَّى ذَلِكَ السَّحَابُ فَأَفْرَغَ مَاءَهُ فِي حَرَّةٍ فَإِذَا شَرْجَةٌ مِنْ تِلْكَ الشِّرَاجِ قَدِ اسْتَوْعَبَتْ ذَلِكَ الْمَاءَ كُلَّهُ فَتَتَبَّعَ الْمَاءَ فَإِذَا رَجُلٌ قَائِمٌ فِي حَدِيقَتِهِ يُحَوِّلُ الْمَاءَ بِمِسْحَاتِهِ، فَقَالَ لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ، مَا اسْمُكَ؟ قَالَ: فُلاَنٌ -لِلْاِسْمِ الَّذِي سَمِعَ فِي السَّحَابَةِ-. فَقَالَ لَهُ: يَا عَبْدَ اللهِ، لِمَ تَسْأَلُنِي عَنِ اسْمِي؟ فَقَالَ: إِنِّي سَمِعْتُ صَوْتًا فِي السَّحَابِ الَّذِي هَذَا مَاؤُهُ يَقُولُ: اسْقِ حَدِيقَةَ فُلاَنٍ لِاسْمِكَ، فَمَا تَصْنَعُ فِيهَا؟ قَالَ: أَمَّا إِذْ قُلْتَ هَذَا فَإِنِّي أَنْظُرُ إِلَى مَا يَخْرُجُ مِنْهَا فَأَتَصَدَّقُ بِثُلُثِهِ وَآكُلُ أَنَا وَعِيَالِي ثُلُثًا وَأَرُدُّ فِيهَا ثُلُثَهُ
Ketika seorang laki-laki berada di sebuah tanah lapang yang sunyi, dia mendengar sebuah suara di angkasa, “Berilah air pada kebun si Fulan!” Awan itu pun bergerak lalu mencurahkan airnya di satu bidang tanah yang berbatu hitam. Ternyata saluran air dari beberapa buah jalan air yang ada telah menampung air tersebut seluruhnya. Dia pun mengikuti air itu. Ternyata dia sampai kepada seorang pria yang berdiri di kebunnya sedang mengubah aliran air dengan cangkulnya.
Laki-laki tadi berkata kepadanya, “Wahai hamba Allah, siapa namamu?”
Petani itu menjawab, “Nama saya Fulan.” Dia menyebutkan nama yang tadi didengar oleh lelaki pertama dari angkasa.
Si petani bertanya kepadanya, “Wahai hamba Allah, mengapa Anda menanyakan nama saya?”
Kata lelaki itu, “Sebetulnya, saya tadi mendengar sebuah suara di awan yang airnya baru saja turun dan mengatakan, ‘Berilah air pada kebun si Fulan!’ menyebut nama Anda. Apakah yang Anda perbuat dengan kebun ini?”
Petani itu berkata, “Baiklah, kalau Anda mengatakan demikian. Sebetulnya, saya selalu memerhatikan apa yang keluar dari kebun ini, lalu saya menyedekahkan sepertiganya, sepertiga berikutnya saya makan bersama keluarga saya, dan sepertiga lagi saya kembalikan (untuk modal cocok tanam)….”
Dengan sanad hadits ini juga, dari Wahb bin Kaisan sampai kepada Abu Hurairah z, tetapi (dalam riwayat ini) petani itu berkata, “Saya mengalokasikan sepertiganya untuk orang miskin, peminta-minta, dan para perantau (ibnu sabil).”1
Perhatikanlah bagaimana Allah l menggiring rezeki untuk manusia, binatang ternak, burung-burung, tanah, dan gunung-gunung, kemudian rezeki itu sampai kepadanya karena besarnya kebutuhan mereka, pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
Perhatikanlah bagaimana Allah l menundukkan angin agar menggiring awan sampai turun hujan.
Di dalam hadits ini dijelaskan keutamaan sedekah dan berbuat baik kepada orang miskin dan ibnu sabil. Dijelaskan pula keutamaan seseorang makan dan memberi nafkah kepada keluarga dari hasil usahanya sendiri. Di sini, petani itu memisahkan sepertiga hartanya untuk keluarga, sepertiga yang kedua untuk sedekah, dan sepertiga berikutnya untuk modal menanam lagi.

Selasa, 23 Juli 2013

Apakah Nebulizer Membatalkan Puasa?

Posted: 22 Jul 2013 04:00 PM PDT

Tanya:
Pertanyaan dari ikhwan yang tidak bisa tergabung di TIS .. BISMILLAH.. Tanya Ustadz: Kalau sesak nafas saya menggunakan alat nebulizer apakah uapnya yang saya hirup itu membatalkan puasa? Karena berupa obat cair yang diuapkan.. Jazakallah khaer…

Minggu, 21 Juli 2013

Apa Saja yang Bisa Dijadikan Sutrah?

Apa Saja yang Bisa Dijadikan Sutrah?

- Tiang masjid
Tiang yang ada di masjid dapat dijadikan sebagai sutrah sebagaimana ditunjukkan dalam riwayat berikut. Yazid bin Abi ‘Ubaid berkata, “Adalah Salamah ibnul Akwa’ z memilih shalat di sisi tiang masjid tempat menyimpan mushaf. Maka aku tanyakan kepadanya, ‘Wahai Abu Muslim, aku melihatmu menyengaja memilih shalat di sisi tiang ini.’ Beliau menjawab:
رَأَيْتُ النَّبِيَّ n يَتَحَرَّى الصَّلاَةَ عِنْدَهَا

Hukum berjualan makanan siang hari bulan ramadhan

Hukum berjualan makanan siang hari bulan ramadhan

Tanya:
Bismillah, afwan ustadz ana mau tanya, apa hukum seorang pedagang nasi dan makanan di saat bulan puasa dari pagi sampai sore dan itu mata pencaharian mereka, jazakallohu khairan.

Kisah yang akan selalu ada dalam menempuh jalan kebenaran (Bag.2)

Kisah yang akan selalu ada dalam menempuh jalan kebenaran (Bag.2)

SALMAN AL-FAARISIY 
~ rodhiyallahu ‘anhu ~

TELADAN PENCARI KEBENARAN
(DISERTAI BEBERAPA FAIDAH HADITS)


~ Faidah dari Pelajaran Umum Abu Abdirrohman Yahya bin ‘Ali Al-Hajury ~
Dirangkum: Abu Ja’far Al-Minangkabawy
Alih Bahasa: Abu Ubaidillah ‘Amir bin Munir Al-Acehy
-semoga Alloh menjaga mereka-
Ma’had Darul Hadits Dammaj – Yaman
-semoga Alloh menjaganya dari segala makar-
إن الحمد لله نستعينه ونستغفره وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وسلم تسليما كثيرا أما بعد:
Menuntut ilmu syar’iy adalah suatu keharusan bagi seorang muslim dalam memahami agamanya dan juga dalam beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Karena tidaklah seorang mampu untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya melainkan dengan Ilmu. Keutamaan ilmu tidaklah bisa mengimbanginya  keutamaan suatu apapun dari kehidupan dunia ini. Sehingga berkata Al-Imam Asy-Syafi’i: “Menuntut Ilmu lebih utama dari pada Sholat Naafilah (sunat)”.
Kemuliaan seorang yang berilmu dan orang-orang yang beramal dengan ilmunya adalah kemuliaan yang akan diperolehnya di dunia dan akhirat. Dan menempuh perjalanan untuk menuntut ilmu adalah suatu kebiasaan para salaf terdahulu dan sekarang. Berapa banyak para Salafus Sholih yang bersusah payah menempuh perjalanan yang sangat jauh dan menghabis umurnya dengan tujuan hanya untuk menuntut ilmu. Rasanya hal ini cukuplah  untuk menunjukkan keutamaan ilmu tersebut.
Berikut akan kami sebutkan Kisah Salman Al-Faarisiy Rodhiyallohu anhu akan pengorbanannya yang sangat besar dalam memperoleh suatu kebenaran yang hakiki. Kisah ini diriwayatkan oleh Al-ImamAhmad Rohimahuloh di dalam musnadnya[1] dari ‘Abdulloh bin ‘Abbas Rodhiyallohu anhu dari Salman Al-Faarisiy Rodhiyallohu anhu, beliau berkata:
“Aku adalah seorang laki-laki dari Persia dari penduduk Ashbahan yang berasal dari suatu kampung yang disebut dengan Jayy, dan ayahku adalah sebagai seorang kepala kampung tersebut. Aku adalah orang yang paling dia cintai, senantiasa kecintaannya terhadapku ada padanya sampai-sampai dia mengurungku di dalam rumahnya untuk senantiasa menyembah api, sebagaimana seorang anak perempuan yang dikurung. Aku benar-benar telah membebankan diriku di dalam agama Majusi, sampai-sampai aku menjadi pelayan bagi api yang menyalakannya serta tidak membiarkannya padam sekejap pun.
(SALMAN MELIHAT NASHRANY)
Ayahku memiliki kebun yang besar, suatu hari dia disibukkan dengan mengurus bangunan, maka dia berkata kepadaku: “Wahai anakku, sesungguhnya hari ini aku disibukkan dengan suatu bangunan dari mengurusi kebunku, maka pergilah engkau kesana dan perhatikanlah ia”. Ayahku memerintahkanku untuk melakukan beberapa hal yang dia inginkan, maka aku pun keluar menuju ke kebunnya. Kemudian aku pun melewati satu gereja dari gereja-gerejanya orang Nashraniy, aku mendengar suara-suara mereka di dalamnya sementara mereka dalam keadaan sedang mengerjakan shalat. Aku tidak tahu kondisi orang-orang karena dikurungnya aku di rumah ayahku. Maka ketika aku melewati mereka dan aku mendengar suara mereka, akupun masuk ke dalamnya sehingga aku melihat apa yang mereka perbuat. Ketika aku melihat mereka maka aku pun terkagum dengan sholat mereka dan muncul hasratku untuk mengikuti mereka, dan aku berkata: “Demi Allah!, ini lebih baik dari pada agama yang kami sedang berada di atasnya”.

Kisah yang akan selalu ada dalam menempuh jalan kebenaran (Bag.1)

Kisah yang akan selalu ada dalam menempuh jalan kebenaran (Bag.1)

SEBUAH KABAR GEMBIRA DAN KAROMAH
YANG TERJADI PADA PARA SYUHADA [¹]
DI DARUL HADITS DAMMAJ

Ditulis oleh :
Abu ‘Ali Abdulloh bin ‘Ali al Liibiy
Alih bahasa dan catatan kaki :
Abu Mas’ud Samsul Arifin bin Tohir al Jawiy
-semoga Alloh mengampuni mereka-
بسم الله الرحمن الرحيم
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهد الله فهو المهتد ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
﴿ أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ﴾[آل عمران/102]
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا﴾ [النساء/1]
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا﴾ [الأحزاب/70، 71]
أما بعد: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ وشر الأمور محدثاتُها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman di dalam Al Qur’an :
وَمَا جَعَلَهُ اللّهُ إِلاَّ بُشْرَى لَكُمْ وَلِتَطْمَئِنَّ قُلُوبُكُم بِهِ وَمَا النَّصْرُ إِلاَّ مِنْ عِندِ اللّهِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ
“Dan Alloh tidak menjadikannya (pemberian bala bantuan) melainkan sebagai khabar gembira bagi kalian dan agar tenteram hatimu karenanya. dan kemenangan itu hanyalah dari Alloh yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali ‘Imron;126)
وَلاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُواْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاء عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
“Janganlah kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Alloh itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Robbnya dengan mendapat rizki.” (Ali ‘Imron;169)
وَلاَ تَقُولُواْ لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبيلِ اللّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاء وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ

Hari-Hari Ramadhan dengan Sunnah Sang Teladan

Hari-Hari Ramadhan dengan Sunnah Sang Teladan

Ramadan-Image
Kesempatan untuk berjumpa dengan bulan Ramadhan merupakan salah satu nikmat, keutamaan, dan rahmat Allah bagi umat Islam. Oleh karena itu, bergembiralah dengan nikmat dan keutamaan ini sebagaimana firman-Nya.
 ”Katakanlah (wahai Muhammad) dengan keutamann yang Allah berikan dan rahmat-Nya hendaklah membuat kalian gembira dengan hal tersebut lebih utama dari harta yang kalian kumpulkan.” (Yunus: 58)

Memulai ibadah puasa berdasarkan ru’yatul hilal.

            Demikianlah bimbingan Rasulullah kepada umatnya. Penentuan masuk dan keluarnya bulan Ramadhan berdasarkan ru’yatul hilal (melihat hilal/ bulan sabit) sebagaimana sabdanya:
”Janganlah kalian berpuasa sampai kalian melihat hilal (Ramadhan), dan janganlah kalian ber-’iedul fitri sampai kallian melihat hilal (Syawwal).” (Muttafaqun ’Alaihi)

Anak Kecil Dalam Hukum Taklif (Pembebanan) Syariat Islam



28.9.09


Anak Kecil Dalam Hukum Taklif (Pembebanan) Syariat Islam

Fatwa Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin:

Orang Yang Masuk Ke Dalam Khithab (Arah Pembicaraan) Perintah Dan Larangan Syariat

      S: Siapakah yang masuk ke dalam arah khithab (pembicaraan) perintah dan larangan dalam syariat?
      J: Orang yang masuk ke dalam khithab (arah pembicaraan) dengan perintah dan larangan adalah orang yang mukallaf, yaitu orang yang sudah baligh dan berakal.
Keluar dari baligh: anak kecil. Anak kecil tidak diberi taklif (pembebanan) perintah dan larangan dengan taklif (pembebanan) yang sama dengan taklif (pembebanan) orang yang sudah baligh. Tetapi anak kecil diperintah dengan ibadah-ibadah setelah tamyiz sebagai latihan dia untuk taat dan dilarang dari maksiat-maksiat agar terbiasa menahan diri darinya.


      Keluar dari orang yang berakal: orang yang gila. Orang yang gila tidak diberi taklif perintah dan larangan. Namun dia dilarang dari perkara-perkara yang mengandung pelanggaran atau perusakan hak orang lain. Kalau dia melakukan perkara yang diperintahkan, maka perbuatan itu tidak sah darinya, karena tidak ada niat (al-qashdu) untuk melaksanakan perintah dari dia....


      S: Maksud: “Keluar dari baligh: anak kecil. Anak kecil tidak diberi taklif (pembebanan) perintah dan larangan dengan taklif (pembebanan) yang sama dengan taklif (pembebanan) orang yang sudah baligh.”
      J: Perhatikan batasan ini: “Anak kecil tidak diberi taklif (pembebanan) perintah dan larangan dengan taklif (pembebanan) yang sama dengan taklif (pembebanan) orang yang sudah baligh.” Namun tetap diarahkan kepadanya perintah dan larangan. Kalau anak kecil itu ingin sholat, kita memerintahkannya untuk berwudhu. Tetapi perintah kita kepadanya untuk wudhu dan sholat tidak seperti perintah kita kepada orang yang sudah baligh. Demikian ini karena orang yang sudah baligh diperintah dengan cara ilzam (wajib), sedangkan anak kecil diperintahkan dengan cara istihbab (mustahab) dan tidak dengan cara ilzam (wajib). ...


Perintah Dan Larangan Kepada Anak Kecil