Halaman

Senin, 14 Juli 2014

Jangan Memberikan HP dengan Fasilitas Berlebih kepada Anak Anda

Jangan Memberikan HP dengan Fasilitas Berlebih kepada Anak Anda

by webadmin
Pertanyaan :
Apakah boleh bagiku sebagai orang tua untuk meneliti dan melihat-lihat data yang ada dalam HP dan komputer anak-anakku karena khawatir di dalamnya ada sesuatu yang tidak baik?
Fadhilatusy Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjawab:

masalah seputar I’tikaf

masalah seputar I’tikaf

by webadmin
الحمد لله و الصلاة و السلام على من لا نبي بعده
Berikut ini permasalahan seputar dari beberapa pertanyaanku kepada Syeikhunaa Al Allamah Soleh bin Muhammad Al Luhaidaan Hafidzohullah

Minggu, 13 Juli 2014

Sebuah Kisah Penggugah Jiwa Pemimpin Sejati

Posted: 10 Jul 2014 07:59 AM PDT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Mukmin yang Kuat dalam Menegakkan Agama
Dikisahkan oleh para ahli sejarah Islam tentang salah satu potongan sejarah seorang penguasa muslim yang shalih lagi kuat dan tangguh serta sangat mencintai kaum muslimin, Umar bin Abdul Aziz rahimahullah:
أرسل عمر بن عبد العزيز إلى صاحب الروم رسولاً، فأتاه وخرج من عنده يدور، فمر بموضع فسمع فيه رجلاً يقرأ القرآن ويطحن، فأتاه فسلم عليه فلم يرد عليه السلام ـ مرتين أو ثلاث ـ ثم سلم عليه فقال له: وأنىّ بالسلام في هذا البلد، فاعلمه أنه رسول عمر إلى صاحب الروم، قال له: ما شأنك؟ فقال: وإني أسرت في موضع كذا وكذا، فأتى بي إلى صاحب الروم، فعرض علي النصرانية فأبيت، وقال لي: إن لم تفعل سملت عينيك، فاخترت ديني على بصري، فسمل عيني وصيرني إلى هذا الموضع، يرسل إلي كل يوم بحنطة أطحنها وبخبزة آكلها ، فسار الرسول إلى عمر بن عبد العزيز فأخبره، خبر الرجل، قال: فما فرغت من الخبر حتى رأيت دموع عمر قد بلّت ما بين يديه ثم أمر، فكتب إلى صاحب الروم: أما بعد: فقد بلغني خبر فلان بن فلان فوصف له صفته، وأنا أقسم بالله لئن لم ترسله إلي لأبعثنَّ إليك من الجنود جنوداً يكون أولها عندك وأخرها عندي. ولما رجع إليه الرسول قال: ما أسرع ما رجعت! فدفع إليه كتاب عمر بن عبد العزيز، فلما قرأه قال: ما كنا لنحمل الرجل الصالح على هذا، بل نبعث إليه به قال: فأقمت انتظر متى يخرج به، فأتيته ذات يومٍ فإذا هو قاعد قد نزل عن سريره أعرف في وجهه الكآبة، فقال: تدري لم فعلت هذا؟ فقلت: لا ـ وقد أنكرت ما رأيت ـ فقال: إنه قد أتاني من بعض أطرافي أن الرجل الصالح قد مات، ولذلك فعلت ما فعلت، ثم قال: إن الرجل الصالح إذا كان بين القوم السوء لم يترك بينهم إلا قليلاً حتى يخرج من بين أظهرهم. فقلت له: أتأذن لي أن أنصرف ـ وأيست من بعثه الرجل معي فقال: ما كنا لنجيبه إلى ما أمر في حياته ثم نرجع فيه بعد مماته، فأرسل معه الرجل
Umar bin Abdul Aziz pernah mengirim seorang untusan kepada Penguasa Romawi, maka setelah menemuinya utusan tersebut keluar dari ruangannya seraya berkeliling, tatkala ia melewati salah satu ruangan, ia mendengar seseorang membaca Al-Qur’an sambil membuat adonan, maka ia pun mendatanginya lalu mengucapkan salam atasnya namun orang tersebut tidak membalas salamnya sampai dua atau tiga kali.
Orang itu pun berkata: Bagaimana mungkin ada ucapan salam di negeri (kafir) ini?
Sang utusan pun memberitahukan bahwa ia adalah utusan Khalifah Umar kepada Penguasa Romawi. Dan ia berkata: Apa yang terjadi padamu?
Orang itu menjawab: Aku tertawan di tempat ini dan itu (ketika berjihad), maka aku dibawa untuk menghadap Penguasa Romawi, lalu aku dipaksa masuk Kristen, aku pun menolak. Dia lalu berkata: Kalau kamu tidak mau maka aku akan membutakan dua matamu.

Peringatan Terhadap Yahudi


Peringatan Terhadap Yahudi Akan Kehancurannya di Tangan Tentara Nabi Muhammad dan Nasihat Kepada Kaum Muslimin

by webadmin
(Fadhilatusy Syaikh Al-’Allamah Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah)
Kepada umat yang dimurkai (Yahudi), yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang mereka:
فَبَاءُوا بِغَضَبٍ عَلَىٰ غَضَبٍ ۚ وَلِلْكَافِرِينَ عَذَابٌ مُّهِينٌ
“Karena itu mereka (Yahudi) mendapat murka di atas kemurkaan (yang mereka dapatkan sebelumnya). Dan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan.” (Al-Baqarah: 90)
Kepada umat yang hina dan rendah, yang telah Allah timpakan kepada mereka kehinaan dan kerendahan buah dari kekufuran mereka serta perbuatan mereka membunuh para nabi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ
“Telah ditimpakan kepada mereka (Yahudi) kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah serta ditimpakan kepada mereka kerendahan. Yang demikian itu (yakni: ditimpa kehinaan, kerendahan, dan kemurkaan dari Allah) karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu (yakni: kekafiran dan pembunuhan atas para nabi) disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (Ali ‘Imran: 112)

Senin, 07 Juli 2014

Hukum Ghibah & Namimah Bagi Orang yang Berpuasa & Hukum Mandi Di Siang Hari Pada Bulan Ramadhan

FATWA RINGKAS SEPUTAR PUASA, Bagian 13 : Hukum Ghibah & Namimah Bagi Orang yang Berpuasa & Hukum Mandi Di Siang Hari Pada Bulan Ramadhan

fatwa ringkas
FATAWA RINGKAS SEPUTAR PUASA
Bersama: Syaikhuna Abdurahman Al ‘Adeni –hafizhahullah–
-bagian ketigabelas-
HUKUM GHIBAH DAN NAMIMAH BAGI ORANG YANG BERPUASA

Minggu, 06 Juli 2014

Jumlah Kurma untuk Berbuka Harus Ganjil?

Jumlah Kurma untuk Berbuka Harus Ganjil?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin ditanya, “Aku pernah mendengar bahwa seorang yang berpuasa itu ketika berbuka wajib makan kurma dalam jumlah tertentu, lima atau tujuh butir, dst. Apakah ini wajib?”
Beliau menjawab:
Hal itu tidak wajib, bahkan tidak pula disunnahkan seseorang berbuka dengan jumlah kurma yang ganjil -tiga, lima, tujuh, maupun sembilan-, kecuali pada hari raya Idul Fitri.
“Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidaklah pergi menunaikan shalat idul fitri hingga beliau makan beberapa butir kurma yang jumlahnya ganjil.”
Selain waktu tersebut, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak menentukan jumlah kurma yang dimakan ganjil.
(Nur ‘Alad Darb, kaset no. 354)

http://mahad-assalafy.com/2014/07/03/jumlah-kurma-untuk-berbuka-harus-ganjil/

Dibolehkan Ketika Berbuka: Makan Kurma dan Minum Air Kemudian Shalat Maghrib Berjamaah


Dibolehkan Ketika Berbuka: Makan Kurma dan Minum Air Kemudian Shalat Maghrib Berjamaah

Apakah termasuk sunnah ketika berbuka puasa makan kurma dan minum air dulu kemudian mengerjakan shalat maghrib, lalu kembali dan makan minum sesuai dengan yang diinginkannya?
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjawab:

Bolehkah Pekerja Berat Tidak Berpuasa?

Bolehkah Pekerja Berat Tidak Berpuasa?

Bolehkah pekerja berat tidak berpuasa jika pekerjaannya sangat memberatkan bagi mereka?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjawab:
Mereka tetap wajib berpuasa dan hendaknya meminta pertolongan kepada Allah azza wajalla, karena barangsiapa yang meminta pertolongan kepada Allah, maka pasti Dia akan memberikan pertolongan-Nya. Jika di pertengahan hari ia merasa kehausan yang bisa memudharatkan mereka, atau menyebabkan kebinasaan (kematiannya), maka tidak mengapa mereka berbuka karena ini sifatnya darurat.
Namun yang lebih baik daripada itu adalah membuat kesepakatan dengan penanggung jawab pekerjaan tersebut (atasan/mandor) agar pekerjaan mereka selama Ramadhan bisa dikerjakan di malam hari, atau sebagian pekerjaan di malam hari, dan sebagiannya di awal siang (pagi hari). Atau boleh juga membuat kesepakatan untuk meringankan (mengurangi ) jam kerja sehingga ia bisa bekerja sekaligus berpuasa dalam keadaan tenang.

Dalam kesempatan lain beliau juga ditanya:
Bagaimana pendapat Anda  tentang pekerja berat dan sangat memberatkan baginya untuk berpuasa, apakah boleh baginya untuk berbuka?
Beliau menjawab:
Menurut pendapat saya tentang masalah ini adalah bahwa berbuka puasa karena pekerjaan itu haram dan tidak boleh. Jika tidak memungkinkan untuk digabungkan Antara pekerjaan dengan puasa, maka hendaknya ia mengambil izin cuti selama Ramadhan agar mudah baginya untuk berpuasa Ramadhan. Hal ini karena puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang tidak boleh ditinggalkan.

Sumber Majmu’ Fatawa Ibn Utsaimin.

http://mahad-assalafy.com/2014/07/02/bolehkah-pekerja-berat-tidak-berpuasa/

FATWA RINGKAS SEPUTAR PUASA, Bagian 12 : Salah Dalam Perkiraan & Hukum Infus dan Obat Semprot Asma

Posted: 04 Jul 2014 04:00 PM PDT
FATAWA RINGKAS SEPUTAR PUASA
Bersama: Syaikhuna Abdurahman Al ‘Adeni –hafizhahullah–
-bagian keduabelas-
SALAH DALAM PERKIRAAN DAN HUKUM INFUS DAN OBAT SEMPROT ASMA
Seorang masih terus makan sahur karena menyangka matahari belum terbit, padahal matahari telah terbit atau seseorang segera berbuka puasa karena menyangka matahari telah terbenam, padahal belum terbenam, bagaimana hukum puasanya?
Jawab: Terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama, namun pendapat yang kuat adalah puasanya tetap sah, tidak ada kewajiban baginya untuk mengqadha karena kesalahan tersebut terjadi bukan atas kesengajaan.

Jangan Remehkan Doa dalam Pemilihan Pemimpin (Nasihat Menjelang Pilpres)

Posted: 05 Jul 2014 07:50 PM PDT
[بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ]
Berdoa kepada Allah Ta'ala
Doa bagi seorang mukmin adalah senjata, baik ia mampu berusaha di samping berdoa maupun saat ia tidak mampu berusaha, apakah karena keterbatasannya secara qodari maupun secara syar’i.

Pengaruh Niat dalam Ibadah Puasa

Posted: 05 Jul 2014 11:33 PM PDT
 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Niat adalah Penentu Puasa
Kedudukan niat bagi amalan puasa sangat berpengaruh, dan minimal ada dua perkara yang paling mendasar dalam puasa yang dipengaruhi oleh niat:
1) Niat adalah penentu diterima tidaknya puasa oleh Allah ta’ala dan besar kecilnya pahala yang diraih seseorang. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
“Setiap amalan anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali. Allah ‘azza wa jalla berfirman: Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan syahwatnya dan makannya karena Aku.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz ini milik Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]
Dalam riwayat lain,
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : الصَّوْمُ لِي ، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ ، يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya karena Aku.” [HR. Ahmad dari Abu Hurairahradhiyallahu'anhu]
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa sangat besar pahalanya sehingga Allah ta’ala tidak menyebutkan berapa balasannya, dan rahasia besarnya pahala diantaranya adalah karena nilai keikhlasan dalam amalan puasa, yaitu seseorang meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya semata-mata karena Allah ta’ala.
2) Niat adalah penentu sah atau tidaknya puasa, dan pembeda antara satu puasa dengan puasa lainnya dan antara puasa dengan kebiasaan menahan lapar dan dahaga. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa tidak berniat puasa sejak malam hari maka tidak ada puasa baginya.” [HR. An-Nasaai dari Hafshah radhiyallahu'anha, Shahihul Jaami': 6535]

Manakah Yang Lebih Utama: Membaca Al-Qur’an dengan Tadabbur atau Memperbanyak Mengkhatamkan Al-Qur’an Tanpa Adanya Tadabbur?

Posted: 05 Jul 2014 04:02 PM PDT
Pada bulan Ramadhan dapat kita saksikan umat Islam bersemangat dalam memperbanyak amalan-amalan shalih dengan semangat yang tidak kita jumpai semisalnya pada bulan-bulan selain Ramadhan. Di antara amalan yang paling banyak dikerjakan padanya adalah membaca Al Qur`an.
Namun tentunya patut untuk diingat bahwa semangat tanpa didasari ilmu tidaklah membuahkan hasil yang optimal, bahkan bisa jadi tidak membuahkan apa-apa. Orang yang memiliki ilmu lah yang akan meraih hasil yang banyak dari kesempatan yang diberikan Allah kepadanya untuk beramal pada bulan Ramadhan ini dan pada bulan-bulan selainnya.
Maka berikut kami bawakan terjemahan dari beberapa perkataan ulama tentang perbandingan antara membaca Al Qur`an dengan tartil dan penghayatan, dengan bacaan Al Qur`an dengan cepat untuk memperbanyak mengkhatamkan Al Qur`an. Agar kita bisa memilih mana di antara keduanya yang lebih baik untuk kita amalkan.
Asy Syaikh Ahmad bin Yahya An Najmy – rahimahullah – pernah ditanya, “Manakah yang lebih afdhal, seseorang membaca Al Qur`an dan mengkhatamkannya beberapa kali, ataukah membacanya dengan perlahan beserta tafsirnya satu kali atau dua kali (khatam) di bulan Ramadhan?”
Maka beliau – rahimahullah – menjawab, “Demi Allah, apabila dia hanya mengkhatamkannya satu kali beserta tafsirnya dan memahami-(makna)nya, lebih baik daripada membacanya dengan cepat seperti itu.
Abdullah bin Mas’ud ketika seseorang berkata padanya, “Aku telah membaca surat-surat mufasshal semalam.” Al Mufasshal panjangnya empat juz. Dari surat Qaf dan surat-surat yang setelahnya. Maka Abdullah berkata pada orang itu, “Kamu membacanya dengan cepat seperti membaca syair??!” (yaitu beliau mengingkarinya – pen).

Pemilik Istana “Al-Hamdu” di Surga

Posted: 04 Jul 2014 06:15 PM PDT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Terhapus Dosa karena MusibahRasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلاَئِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ مَاذَا قَالَ عَبْدِى فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ ابْنُوا لِعَبْدِى بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ
“Apabila mati anak seorang hamba, maka Allah berkata kepada para malaikat-Nya: Kalian telah mencabut ruh anak hamba-Ku. Mereka menjawab: Iya. Allah berkata: Kalian telah mengambil buah hatinya. Mereka berkata: Iya. Maka Allah berkata: Apa yang dikatakannya? (Dan Allah Maha Tahu apa yang dikatakannya). Mereka menjawab: Dia memuji-Mu dan mengucapkan: Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun. Allah pun berkata: Bangunlah untuknya sebuah rumah di surga, dan namakan rumah pujian kepada Allah (Al-Hamdu).”[HR. At-Tirmidzi dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 1408]
Al-Munawi rahimahullah berkata,
أن الأسقام والمصائب لا يثاب عليها لأنها ليست بفعل اختياري بل هو على الصبر وهو ما عليه ابن السلام وابن القيم قالا فهو إنما نال ذلك البيت بحمده واسترجاعه لا بمصيبته

Keberkahan Makan Sahur

Posted: 03 Jul 2014 08:21 AM PDT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Makan Sahur itu Berkah
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَة
“Bersahurlah kalian, karena sesungguhnya pada sahur itu ada berkah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu]

Kamis, 03 Juli 2014

DI ANTARA MANFAAT-MANFAAT SHAUM RAMADHAN

Silsilah HUKUM-HUKUM SEPUTAR RAMADHAN

by webadmin
Di tulis Oleh Al Ustadz Abu 'Amr Ahmad Alfian
DI ANTARA MANFAAT-MANFAAT SHAUM RAMADHAN
Asy-Syaikh Muqbil Al-Wadi’i rahimahullah mengatakan,
 Shaum merupakan nikmat dari Allah ‘azza wa jalla atas hamba-hambaNya. Yang itu:
 ✔[Menjadi] Sebab Ketakwaan
Hal ini telah disabdakan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam ucapan yang beliau riwayatkan dari Rabbnya, sebagaimana yang termaktub dalam ash-Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, pen) dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu,
“Semua amalan anak keturunan Adam itu untuknya, kecuali shaum. Sesungguhnya shaum itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.”