Halaman

Minggu, 30 November 2014

Beberapa Kesalahan Yang Di lakukan Oleh Sebagian Muslim


Beberapa Kesalahan Yang Di lakukan Oleh Sebagian Muslim

diposting oleh webadmin pada 30/11/2014

Kesalahan Pertama: Kurang Berbakti Kepada Orang Tua Setelah Menikah.
Diantara kesalahan yang dilakukan oleh sebagian orang apabila telah menikah lupa kepada orang tuanya. Berubah sikapnya, lalai terhadap hak-hak orang tuanya dan tidak menempatkan/menghormati keduanya sebagaimana semestinya.
Bahkan dia lebih mendahulukan ketaatan kepada istrinya dari pada kepada orangtuanya, atau bahkan menyakiti keduanya agar bisa menyenangkn istrinya.
Tidak diragukan bahwasanya hal ini termasuk bentuk dari durhaka kepada orang tua.
Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda:
أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

Perkara yang boleh dan tidak boleh di hari Jum’at ketika imam berkhutbah

Perkara yang boleh dan tidak boleh di hari Jum’at ketika imam berkhutbah.

diposting oleh webadmin pada 29/11/2014
Silsilah Fatawa Fiqih Jum’at
——————————
Fadhilatus Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahulloh.
Pertanyaan:
Fadhilatul walid, apa hukum menjawab salam, mendoakan orang yang bersin, dan bersholawat atas Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam di hari Jum’at sedangkan imam sudah di atas mimbar?
Jawaban:
Semua ini tidak boleh, tidak mendoakan orang yang bersin, dan tidak pula menjawab salam seorang muslim, dan tidak juga bersholawat atas Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, akan tetapi yang terakhir (yakni bersholawat, pent) dibolehkan jika di sana tidak menimbulkan kegaduhan (gangguan) bagi orang lain; dikarenakan yang terakhir bukan merupakan obrolan dan bukan pula ucapan anak Adam, dan jika Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam telah mengatakan:
«إذا قُلتَ لصاحبِك يومَ الجمعةِ والإمامُ يخطب: أَنْصِتْ فقدْ لغَوتَ»
“Apabila engkau katakan kepada teman engkau di hari Jum’at sedang imam berkhutbah: diamlah maka engkau telah sia-sia”.
Kata: “diamlah” merupakan larangan dari suatu kemungkaran, dan Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam menjadikannya sebagai sesuatu yang sia-sia, artinya bahwa dia telah kehilangan atas orang lain keutamaan Jum’at, sehingga semua bentuk obrolan anak Adam maka dia haram, dan adapun doa dan mengaminkan doa maka yang demikian boleh apabila tidak menimbulkan kegaduhan.
Liqo al-bab al-maftuh [73]
Audio dapat didengar di:
http://is.gd/V1aEnJ
Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
——————————
ما يجوز وما لا يجوز يوم الجمعة والإمام يخطب
▪الســؤال:
فضيلة الوالد، ما حكم رد السلام، وتشميت العاطس، والصلاة على النبي -صلى الله عليه وسلم- يوم الجمعة والإمام على المنبر؟
▪الجــواب:
كل هذا لا يجوز، لا تشميت العاطس، ولا رد السلام على المسلم، ولا الصلاة على النبي -صلى الله عليه وسلم- لكن الأخيرة تجوز إذا لم يكن هناك تشويش على الناس؛ لأن الأخيرة ليست خطاباً ولا كلام آدمي، وإذا كان الرسول -صلى الله عليه وسلم- يقول: «إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة والإمام يخطب: أنصت فقد لغوت» (أنصت) نهي عن منكر، وجعل النبي -صلى الله عليه وسلم- ذلك لغواً، أي: أنه يفوت على الإنسان فضيلة الجمعة، فكل خطاب لآدمي فهو حرام، وأما الدعاء والتأمين عليه فهذا جائز إذا لم يحصل فيه تشويش.
المصدر: لقاء الباب المفتوح [73]
رابط المقطع الصوتي
http://is.gd/V1aEnJ
——————————
WA Ahlus Sunnah Karawang.

Ancaman Terhadap Laki-laki yang Tidak Sholat Jum’at

Ancaman Terhadap Laki-laki yang Tidak Sholat Jum’at

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ancaman thd Pria yg Tdk Sholat Jum'at
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لينتهيَنَّ أقوامٌ عن ودعِهم الجُمعاتِ أو ليختِمَنَّ اللهُ على قلوبِهم ثمَّ ليكونَنَّ من الغافلين
“Sungguh harus berhenti orang-orang yang terbiasa meninggalkan sholat Jum’at, atau sungguh Allah benar-benar akan menutup hati-hati mereka, kemudian sungguh benar-benar mereka akan termasuk orang-orang yang lalai.” [HR. Muslim dari Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu’anhuma]
Beberapa Pelajaran:

Rabu, 26 November 2014

FATÃWA HUKUM MAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEJA, SENDOK DAN GARPU


FATÃWA HUKUM MAKAN DENGAN MENGGUNAKAN MEJA, SENDOK DAN GARPU

diposting oleh webadmin pada 27/11/2014

Pertanyaan pertama dari fatwa nomor 11292
Soal:
Apakah benar bahwa makan di atas meja termasuk tasyabuh dengan orang kafir?
Dan apakah menggunakan sendok dan garpu ketika makan – termasuk kategori sombong dan tasyabuh dengan orang kafir?
_____________

Selasa, 25 November 2014

Tanda-tanda Kedatangan Hari Kiamat

Tanda-tanda Kedatangan Hari Kiamat

(731 Views) November 19, 2011 11:58 pm | Published by  | No comment
(ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.)

Puji dan syukur kita haturkan kepada Allah Yang Maha Berilmu atas segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi segala yang ada di alam semesta. Dia Maha mengetahui apa yang telah terjadi, dan apa yang akan terjadi serta yang tidak terjadi, dan bagaimana kejadiannya ketika terjadi. Dia tetapkan kapan bangkit hari kiamat, dan Dia sembunyikan pengetahuannya, sehingga tidak seorangpun dari makhluk-Nya mengetahui kapan terjadinya. Allah l berfirman:

“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (Thaha: 15)

Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Al-A’raf: 187)

PERISTIWA YANG SANGAT MENAKUTKAN SETELAH DITIUPNYA SANGKAKALA

PERISTIWA YANG SANGAT MENAKUTKAN SETELAH DITIUPNYA SANGKAKALA

(1024 Views) November 20, 2011 12:00 am | Published by  | No comment
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan)

Senin, 24 November 2014

Tanda-tanda Kedatangan Hari Kiamat

Tanda-tanda Kedatangan Hari Kiamat

(731 Views) November 19, 2011 11:58 pm | Published by  | No comment
(ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc.)

Puji dan syukur kita haturkan kepada Allah Yang Maha Berilmu atas segala sesuatu. Ilmu-Nya meliputi segala yang ada di alam semesta. Dia Maha mengetahui apa yang telah terjadi, dan apa yang akan terjadi serta yang tidak terjadi, dan bagaimana kejadiannya ketika terjadi. Dia tetapkan kapan bangkit hari kiamat, dan Dia sembunyikan pengetahuannya, sehingga tidak seorangpun dari makhluk-Nya mengetahui kapan terjadinya. Allah l berfirman:

“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.” (Thaha: 15)

Ditiupnya Sangkakala

Ditiupnya Sangkakala

(2447 Views) November 19, 2011 11:59 pm | Published by  | No comment
Peristiwa mengerikan yang akan terjadi pertama kali pada hari kiamat adalah ditiupnya sangkakala (ash-shur) oleh malaikat Israfil q dengan perintah Allah l.
Makna ash-shur secara etimologi (bahasa) adalah al-qarn (tanduk). Sedangkan menurut istilah syariat, yang dimaksud adalah sangkakala yang sangat besar yang malaikat Israfil q telah memasukkannya ke dalam mulutnya (siap untuk meniupnya), dan dia sedang menunggu kapan dia diperintahkan untuk meniupnya. (Syarh Lum’atul I’tiqad karya Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin, hal. 114)
Makna ini disebutkan dalam hadits shahih dari Abdullah bin ‘Amr c, dia berkata:
قَالَ أَعْرَابِيٌّ: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الصُّورُ؟ قَالَ: قَرْنٌ يُنْفَخُ فِيهِ
Seorang badui bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?” Beliau n menjawab: “Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad, At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Hadits ini disebutkan dalam Al-Jami’ Ash-Shahih 6/113-114, karya Asy-Syaikh Muqbil t)
Juga sebagaimana dalam hadits Abu Sa’id Al-Khudri z, Rasulullah n bersabda:
كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدِ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَاسْتَمَعَ الْإِذْنَ مَتَى يُؤْمَرُ بِالنَّفْخِ فَيَنْفُخُ
“Bagaimana aku akan senang hidup di dunia, sementara pemegang sangkakala telah memasukkannya ke mulutnya. Dia memasang pendengaran untuk diijinkan (meniupnya). Kapanpun dia diperintah meniupnya, dia akan meniupnya.” (HR. At-Tirmidzi, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dengansyawahid (pendukung)nya dalam Ash-Shahihah no. 1079)
Banyak sekali dalil dari Al-Qur’an yang menunjukkan akan ditiupnya sangkakala pada awal terjadinya hari kiamat. Di antaranya, Allah l berfirman:

Minggu, 23 November 2014

Hukum Donor Darah Meski Berlainan Agama


Fatwa alLajnah adDaimah tentang Hukum Donor Darah Meski Berlainan Agama

diposting oleh webadmin pada 22/11/2014

diterjemahkan oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
س : هل يجوز نقل الدم من إنسان إلى آخر وإن اختلف دينهما؟
ج : إذا مرض إنسان أو اشتد ضعفه ولا سبيل لتقويته أو علاجه إلا بنقل دم من غيره إليه، وتعين ذلك طريقا لإنقاذه، وغلب على ظن أهل المعرفة انتفاعه بذلك- فلا بأس بعلاجه بنقل دم غيره إليه ، ولو اختلف دينهما، فينقل الدم من كافر ولو حربيا لمسلم، وينقل من مسلم لكافر غير حربي، أما الحربي فنفسه غير معصومة، فلا تجوز إعانته، بل ينبغي القضاء عليه، إلا إذا أسر، فلإمام المسلمين أو نائبه أن يفعل به ما يراه مصلحة للمسلمين، من قتل أو استرقاق أو من عليه أو قبول فداء منه أو من أوليائه، وإلا إذا أمن فيجار حتى تبين له الحجة، فإن آمن فبها، وإلا بلغ مأمنه.
وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.
اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء
عضو … عضو … نائب الرئيس … الرئيس
عبد الله بن منيع … عبد الله بن غديان … عبد الرزاق عفيفي … عبد العزيز بن عبد الله بن باز
No Fatwa 1325
Pertanyaan:
Apakah boleh donor darah kepada manusia lain meski berbeda agama?
Jawaban:

Sahkah shalat seorang yang keliru urutan wudhunya

Tanya:
Ada seseorang keliru dalam urutan wudhunya. Misalkan: Dia mengusap kepalanya sebelum membasuh kedua tangannya, dalam keadaan dia tahu. Apakah sah shalatnya dengan wudhu seperti itu?
Jawab:
Shalatnya tidak sah karena wudhunya tidak sah. Dimana dia mengusap kepala terlebih dahulu sebelum membasuh kedua tangannya. Sementara Allah Azza wa Jalla berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُؤُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ – المائدة :6

HUKUM SHALAT FARDHU DENGAN BERMAKMUM KEPADA ORANG YANG SHALAT SUNNAH


HUKUM SHALAT FARDHU DENGAN BERMAKMUM KEPADA ORANG YANG SHALAT SUNNAH

diposting oleh webadmin pada 23/11/2014

Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullaah.
PERTANYAAN:
Bagaimana pendapat anda tentang orang yang shalat fardhu dengan bermakmum kepada orang yang sedang melaksanakan shalat sunnah ?

KEDUDUKAN HATI ( Bagian Kedua )


KEDUDUKAN HATI ( Bagian Kedua )

diposting oleh webadmin pada 23/11/2014

بسم الله الرحمن الرحيم

Tujuh Belas Pertahanan Diri dari Gangguan Setan

Tujuh Belas Pertahanan Diri dari Gangguan Setan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
17 Pertahanan dari Gangguan Setan
Tujuh Belas Pertahanan Diri dari Gangguan Setan
Perlindungan diri dari gangguan setan:
Seorang hamba selayaknya membentengi diri dari gangguan setan dengan pertahanan yang telah dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits–hadits shahih berupa doa dan zikir. Karena Al Quran dan Al-Hadits adalah penawar, rahmat, petunjuk serta perlindungan dari kejahatan di dunia dan akhirat dengan izin Allah subhanahu wa ta’ala.

Kamis, 20 November 2014

Pembahasan Ilmiyah Seputar Aqiqah (4)


Pembahasan Ilmiyah Seputar Aqiqah (4)

diposting oleh webadmin pada 21/11/2014

بِسْم ِاللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Masalah: Apakah seorang perempuan yang mengalami keguguran disyariatkan melakukan aqiqah untuk anaknya?

PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” Bagian 3


PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” Bagian 3

diposting oleh webadmin pada 19/06/2014

بسم الله الرحمن الرحيم
  Masalah:
Aqiqah adalah hak anak terhadap orang tuanya, apakah sah apabila pamannya atau orang lain yang melakukan aqiqah untuk anaknya?
_________________

PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” Bagian 2



PEMBAHASAN ILMIYAH “SEPUTAR AQIQAH” Bagian 2

diposting oleh webadmin pada 10/06/2014

بسم الله الرحمن الرحيم
Masalah:
Berapa jumlah kambing yang disembelih untuk bayi laki-laki dan bayi perempuan dalam pelaksanaan aqiqah?
_______________
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini:
Pendapat pertama:
Pendapat jumhur ulama, mereka berpendapat bahwa untuk bayi laki-laki 2 ekor kambing dan perempuan 1 ekor kambing.
Dalilnya adalah hadits Ummu Kurz Al Ka’biyyah berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
« عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ »

Demonstrasi dan Mencela Pemerintah di Media Massa Bukan Ajaran Islam

Demonstrasi dan Mencela Pemerintah di Media Massa Bukan Ajaran Islam

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Demonstrasi adalah Petaka
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِي سُلْطَانٍ فَلا يُبْدِهِ عَلانِيَةً وَلَكِنْ يَأْخُذُ بِيَدِهِ فَيَخْلُوا بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَإِلا كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkannya terang-terangan. Akan tetapi hendaklah ia meraih tangan sang penguasa, lalu menyepi dengannya lalu sampaikan nasihatnya. Jika nasihat itu diterima, maka itulah yang diinginkan. Namun jika tidak, maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban (menasihati penguasa).” [HR. Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah dari ‘Iyadh bin Ganm radhiyallahu’anhu, dishahihkan Al-Muhaddits Asy-Syaikh Al-Albani dalam Zhilalul Jannah: 1096]
Beberapa Pelajaran:
1) Pesan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam di dalam hadits yang mulia ini benar-benar diamalkan oleh sebaik-baik generasi, yaitu para sahabat radhiyallahu’anhum. Sahabat yang mulia Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhuma berkata, dikatakan kepadanya,
أَلاَ تَدْخُلُ عَلَى عُثْمَانَ فَتُكَلِّمَهُ فَقَالَ أَتُرَوْنَ أَنِّى لاَ أُكَلِّمُهُ إِلاَّ أُسْمِعُكُمْ وَاللَّهِ لَقَدْ كَلَّمْتُهُ فِيمَا بَيْنِى وَبَيْنَهُ مَا دُونَ أَنْ أَفْتَتِحَ أَمْرًا لاَ أُحِبُّ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ فَتَحَهُ
“Tidakkah engkau masuk menemui ‘Utsman untuk berbicara dengannya (menasihatinya), maka ia berkata, “Apakah kalian menyangka bahwa aku tidak berbicara kepadanya, kecuali aku harus memperdengarkan kepada kalian?! Sesungguhnya aku telah berbicara kepadanya ketika hanya antara aku dan dia saja, tanpa aku membuka satu perkara yang aku tidak suka untuk membukanya pertama kali.” [HR. Al-Bukhari dalam Shohih-nya (no. 3267) dan Muslim dalam Shohih-nya (no. 2989), dan lafaz ini milik Muslim]
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqolani Asy-Syafi’i –rahimahullah- berkata,
قوله قد كلمته ما دون أن افتح بابا أي كلمته فيما أشرتم إليه لكن على سبيل المصلحة والأدب في السر بغير ان يكون في كلامي ما يثير فتنة أو نحوها
“Ucapan beliau (Usamah bin Zaid radhiyallahu’anhu), “Sungguh aku telah berbicara dengannya tanpa aku membuka sebuah pintu” maknanya adalah, aku telah berbicara kepadanya dalam perkara yang kalian maksudkan tersebut, akan tetapi dengan jalan maslahat dan adab secara rahasia, tanpa ada dalam ucapanku sesuatu yang dapat mengobarkan fitnah (kekacauan) atau semisalnya.” [Fathul Bari, 13/51]
Al-Imam Al-Muhallab –rahimahullah- berkata,
أرادوا من أسامة ان يكلم عثمان وكان من خاصته وممن يخف عليه في شأن الوليد بن عقبة لأنه كان ظهر عليه ريح نبيذ وشهر أمره وكان أخا عثمان لأمه وكان يستعمله فقال أسامة قد كلمته سرا دون أن أفتح بابا أي باب الإنكار على الأئمة علانية خشية ان تفترق الكلمة

Apakah orang yang mendapatkan musibah mendapatkan pahala?

Apakah orang yang mendapatkan musibah mendapatkan pahala?

diposting oleh webadmin pada 21/11/2014
————————
Fadhilatus Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rohimahulloh.
Musibah-musibah yang menimpa seorang insan pada badannya, keluarganya, hartanya, atau masyarakatnya dapat menjadi penebus-penebus bagi dosa-dosa yang akan Alloh hapus dari dosa-dosa nya seorang hamba.

Rabu, 19 November 2014

Petunjuk dalam Menyikapi Kenaikan Harga

Petunjuk dalam Menyikapi Kenaikan Harga

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Menyikapi Kenaikan Harga
Sahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,
غَلاَ السِّعْرُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، سَعِّرْ لَنَا، فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمُسَعِّرُ، القَابِضُ، البَاسِطُ، الرَّزَّاقُ، وَإِنِّي لأَرْجُو أَنْ أَلْقَى رَبِّي وَلَيْسَ أَحَدٌ مِنْكُمْ يَطْلُبُنِي بِمَظْلِمَةٍ فِي دَمٍ وَلاَ مَالٍ

Minggu, 16 November 2014

ISIS, Al-Qaedah, dan Berbagai Aliran Khawarij Lainnya Bahaya Laten terhadap ISLAM dan UMAT ISLAM

ISIS, Al-Qaedah, dan Berbagai Aliran Khawarij Lainnya Bahaya Laten terhadap ISLAM dan UMAT ISLAM

al ilmu 44
Baru-baru ini, orang-orang  Khawarij (baca: teroris) di Iraq, membuat “kejutan” baru lagi, dengan mendeklarasikan apa yang mereka sebut dengan “Khilafah Islamiyyah” sebagai ganti dari ad-Daulah al-Islamiyyah fi al-Iraq wa asy-Syam (DAIS) atauIslamic State in Iraq and Syam (ISIS). “Khilafah Islamiyyah” merupakan sebuah nama yang benar-benar mengundang simpati kaum muslimin secara luas. Membuat banyak pihak terkecoh dan terpesona, bahkan tertipu dengannya. Sehingga tidak jarang dari mereka (kaum muslimin) yang turut mengelu-elukan, dan menganggap bahwa “asy-Syaikh Abu Bakar al-Baghdadi al-Husaini” yang dibai’at dan dinobatkan sebagai khalifah tersebut, benar-benar sebagai seorang Khalifah Islam. Tanpa meneliti lebih jauh apa hakekat sebenarnya “Daulah Islamiyyah” atau pun “Khilafah Islamiyyah” itu, yang didirikan tidak lain oleh orang-orang khawarij.
          Deklarasi heboh, dengan tampilan nama baru “Khilafah Islamiyyah” sebenarnya tidak mengubah hakekat DAIS atau ISIS tersebut. Tetaplah mereka sebagai salah satu kelompok yang berpaham Khawarij dan radikal. Belum apa-apa,  sudah ada pernyataan dari pihak ISIS, bahwa mereka bersumpah akan menghancurkan Ka’bah jika berhasil menguasai Arab Saudi!! Mereka menyatakan Ka’bah menyebabkan seseorang “menyembah batu selain Allah”. Lahaula wala Quwwata illa billah!
          Sebenarnya orang-orang khawarij yang selama ini menyerukan “jihad” di Iraq dan di Syam itu terpecah belah dalam banyak kelompok/partai/pergerakan, dan terjadi persaingan antar mereka. Tentu saja kita tahu, siapa dan bagaimana sepak terjang Khawarij selama ini. Iya, tidak lain mereka adalah kelompok-kelompok teroris, yang selama ini banyak merugikan dan memberikan citra yang buruk terhadap Islam dan kaum muslimin, akibat berbagai tindakan dan aksi mereka yang ternyata tidak selaras dengan Syari’at Islam. Jadi, sebenarnya kelompok Khawarij –dengan berbagai macam pecahan dan variasinya– adalah kelompok sempalan dan sesat dari Islam. Satu sama lain tidak pernah akur, bahkan saling menjatuhkan. Maka jangan heran kalau al-Qaedah misalnya, tidak setuju dengan ISIS. Padahal sebenarnya dari sisi paham dan ideologi mereka sama dan se-ide.
          Sementara itu, di sisi lain, kalangan Islamphobia, baik dari kalangan Islam Liberal, Sekuler, atau pun lainnya, menunjukkan sikap anti dan kebenciannya dengan “Daulah Islamiyyah” yang baru diproklamirkan tersebut. Momen ini benar-benar mereka jadikan kesempatan untuk menghantam kaum muslimin dan menjatuhkan nama baik Islam.
          Alhamdulillah, Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah pihak yang paling tenang dalam menghadapi berbagai fitnah dan kemelut yang terjadi. Mereka tidak gampang tertipu dan “terseret arus”. Karena Ahlus Sunnah memiliki pedoman yang jelas dalam menyikapi berbagai persoalan, termasuk persoalan-persoalan kontemporer kekinian. Para Ulama Ahlus Sunnah senantiasa tegar tampil dalam tataran International, memberikan bimbingan kepada kaum muslimin.
Kemunculan ISIS hanyalah barang lama dalam kemasan baru
          Sebelum populernya nama ISIS, lebih dahulu kita mendengar nama jaringan “al-Qaedah” pimpinan Usamah bin Laden, yang kemudian dilanjutkan oleh Aiman azh-Zhawahiri. Juga gerakan “Jabhatun Nushrah” (Front Pembelaan), dan berbagai gerakan lainnya yang sebenarnya mereka sama, yakni sama-sama berideologi dan berprinsip dengan prinsip Khawarij.
          Di antara berbagai gerakan radikal yang mempunyai pemikiran Khawarij tersebut pada masa ini adalah kelompok “Ikhwanul Muslimin” (IM). Hal ini bisa dilihat dari sebagian karya para tokohnya. Seperti Sayyid Quthub sebagaimana tertuang dalam  sebagian karyanya menvonis masyarakat muslim telah menjadi masyarakat jahiliyyah (maksudnya adalah kafir).
          Oleh karena itu kaum khawarij berangkat dari pemikiran tersebut tidak segan-segan untuk menumpahkan darah masyarakat muslim tersebut karena dianggap telah murtad atau kafir.
          Memang dalam sejarah perkembangannya, perjalanan kelompok IM ini diwarnai dengan berbagai aksi teror dan peristiwa-peristiwa berdarah, dalam upaya mereka mewujudkan tujuan utamanya, yaitu mendirikan apa yang mereka namakan sebagai “Daulah Islamiyyah” atau “Khilafah Islamiyyah”.
Mengenal Hakekat ISIS
          Dari penjelasan singkat di atas, tahulah kita bahwa ISIS mengadopsi pemikiran dari sebagian tokoh Ikhwanul Muslimin. Apabila kita tarik ke belakang lebih jauh lagi, induk pemikirannya adalah kelompok sempalan Khawarij yang tumbuh berkembang di masa khalifah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
          Maka untuk mengenal hakekat ISIS adalah dengan mengenal aqidah dan sifat-sifat kelompok Khawarij. Apabila kita memahami hakekat kelompok Khawarij, maka ini tidak hanya berkaitan dengan ISIS saja, namun juga berkaitan dengan al-Qaedah, Ikhwanul Muslimin, dan berbagai gerakan radikal Khawarij lainnya, baik yang di luar Indonesia, maupun yang di dalam negeri Indonesia yang memiliki sepak terjang dan dasar pemikiran yang sama.
          Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan peringatan keras terhadap kelompok sesat Khawarij ini, diiringi dengan penyebutan sifat-sifat mereka. Di antaranya,
1. Mereka adalah Orang-Orang Sangat Rajin dan Serius Beribadah
يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَتَهُ مَعَ صَلاَتِهِمْ َوصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ يَقْرَؤُوْنَ القُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ تَرَاقِيَهُمْ
“… salah satu di antara kalian pasti akan menganggap rendah shalatnya dibandingkan shalat mereka, serta shaumnya dibandingkan shaum mereka.

Kamis, 13 November 2014

MENATA HATI ( Bagian Pertama )


MENATA HATI ( Bagian Pertama )

diposting oleh webadmin pada 14/11/2014

بسم الله الرحمن الرحيم
MUQADDIMAH
الحمد لله رب العالمين ولي الصالحين والعاقبة للمتقين ولا عدوان إلا على الظالمين. ثم الصلاة والسلام على أشرف المرسلين نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ»
Dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat kepada hati dan amal kalian.” [HR. Muslim]
Wahai saudaraku –semoga Allah senantiasa merahmatimu–!
Hati memiliki kedudukan yang tinggi pada diri manusia. Allah Ta’ala tidaklah melihat kepada bentuk rupa kita dan tidak pula kepada harta kekayaan kita, akan tetapi yang Allah lihat hanyalah hati dan amalan kita. Baik atau buruknya amalan kita, tergantung baik atau tidaknya hati kita. Jika hati kita sakit atau mati –kita berlindung darinya– maka akan membuahkan amalan yang rusak pada diri kita. Sebaliknya jika hati kita sehat, bersih dan suci, maka akan membuahkan amalan yang baik pada diri kita.

Syahadat Laa Ilaaha Illallah

Posted: 12 Nov 2014 04:00 PM PST
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Islam
Setiap muslim tentu menginginkan untuk masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka, untuk itu marilah kita memperhatikan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berikut ini,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir ucapannya (sebelum mati) adalah kalimat Laa ilaaha illallah maka dia akan masuk surga.” [HR. Abu Daud dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu’anhuShahihul Jami’: 11425]
Jelaslah bagi kita bahwa kunci surga adalah kalimat Laa ilaaha illallah. Ibarat sebuah rumah, surga memiliki pintu yang harus dibuka dengan sebuah kunci, itulah kalimat Laa ilaaha illallah. Akan tetapi, kenyataannya tidak semua orang yang memiliki kunci tersebut mampu membuka pintu surga, dikarenakan kunci mereka tidak bergerigi.
Al-Imam Al-Bukhari rahimahullah meriwayatkan dalam Shahih-nya,
وَقِيلَ لِوَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ أَلَيْسَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ مِفْتَاحُ الْجَنَّةِ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لَيْسَ مِفْتَاحٌ إِلاَّ لَهُ أَسْنَانٌ فَإِنْ جِئْتَ بِمِفْتَاحٍ لَهُ أَسْنَانٌ فُتِحَ لَكَ وَإِلاَّ لَمْ يُفْتَحْ لَكَ
“Dan pernah dikatakan kepada Wahb bin Munabbih rahimahullah, “Bukankah Laa ilaaha illallah adalah kunci surga?” Beliau menjawab, “Benar, akan tetapi tidak ada sebuah kunci kecuali memiliki gerigi, maka apabila engkau datang dengan kunci bergerigi akan dibukakan pintu surga untukmu, jika tidak maka tidak akan dibukakan untukmu”.”
Belajar Aqidah Terlebih DahuluOleh karena itu, penting sekali bagi setiap hamba untuk memahami kalimat syahadat Laa ilaaha illallah dengan baik dan mengamalkannya. Sebab tidak ada manfaatnya sama sekali jika seseorang hanya mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, meskipun dia berzikir dengannya seribu kali setiap hari, tanpa memahami dan mengamalkannya, inilah yang dimaksud memiliki kunci tanpa gerigi.
Makna Syahadat
Kata syahadat (الشهادة) yang biasa diterjemahkan dengan “persaksian” berasal dari kata (شهد) secara bahasa maknanya adalah,
أن يخبر بما رأى وأن يقر بما علم
“Seorang yang mengabarkan apa yang dia lihat dan menetapkan (meyakini) apa yang dia ketahui.” [Al-Mu’jamul Washit, 1/497]
Adapun maknanya secara syari’at, berkata Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Hasan rahimahumallah,
من شهد أن لا إله إلا الله أى من تكلم بها عارفا لمعناها عاملا بمقتضاها باطنا وظاهرا فلابد فى الشهادتين من العلم واليقين والعمل بمدلولها
“Seorang yang bersyahadat Laa ilaaha illallah adalah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallah dengan mengetahui maknanya, mengamalkan konsekuensinya secara batin dan lahir. Maka harus ada dalam dua kalimat syahadat; ilmu, yakin dan mengamalkan kandungannya.” [Fathul Majid, hal. 65-66]
Dari penjelasan di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa syahadat Laa ilaaha illallah yang benar apabila terpenuhi 4 syarat:
1)      Ilmu tentang Laa ilaaha illallah
2)      Yakin terhadap benarnya Laa ilaaha illallah
3)      Mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah
4)      Mengamalkan makna Laa ilaaha illallah
Adapun sekedar mengucapkan Laa ilaaha illallah tanpa memahami maknanya, atau tanpa meyakini dan mengamalkannya maka ulama seluruhnya sepakat (ijma’) bahwa syahadat tersebut tidak ada manfaatnya sama sekali. Asy-Syaikh Abdur Rahman bin Hasan rahimahumallah berkata,
أما النطق بها من غير معرفة لمعناها ولا يقين ولا عمل بما تقتضيه : من البراءة من الشرك وإخلاص القول والعمل قول القلب واللسان وعمل القلب والجوارح فغير نافع بالإجماع
“Adapun sekedar mengucapkan syahadat tanpa memahami maknanya, tidak pula meyakini dan mengamalkan konsekuensinya, yaitu berlepas diri dari syirik dan mengikhlaskan ucapan dan perbuatan, baik ucapan hati dan lisan, maupun amalan hati dan lisan (jika tidak dipersembahkan hanya bagi Allah) maka ucapan tersebut tidak bermanfaat berdasarkan kesepakatan ulama.” [Fathul Majid, hal. 66]
Makna Laa ilaaha illallah
Seluruh dalil Al-Qur’an dan As-Sunnah, serta keterangan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan bahwa makna laa ilaaha illallah adalah,
لا معبودَ حقٌّ إلا الله
“Tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah.”
Artinya, segala sesuatu yang disembah oleh manusia selain Allah ta’ala adalah sesembahan yang salah (batil), karena tidak ada sesembahan yang benar (haq) kecuali Allah tabaraka wa ta’ala. Sebagaimana telah Allah ta’ala tegaskan dalam Al-Qur’an,
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الْبَاطِلُ
“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dia-lah sesembahan yang benar dan sesungguhnya apa saja yang mereka sembah selain dari Allah adalah salah.” [Al-Hajj: 62 dan Luqman: 30]
Rukun Laa ilaaha illallah
Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan bahwa kalimat Laa ilaaha illallah mencakup dua rukun, yaitu:
  1. An-Nafyu (penafikan) yang terdapat dalam kalimat Laa ilaaha, yang bermakna menafikan atau menganggap salah semua sesembahan selain Allah ta’ala.
  2. Al-Itsbat (penetapan) yang terdapat dalam kalimat illallah, yang bermakna menetapkan atau meyakini bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah ta’ala.
Seorang hamba belum dianggap sebagai muslim sebelum dia mengamalkan dua rukun ini. Andaikan ada seorang hamba yang beribadah kepada Allah ta’ala; melakukan sholat, puasa, zakat dan ibadah-ibadah lainnya, namun dia tidak meyakini bahwa Allah ta’ala sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dan selain-Nya adalah salah maka dia bukan muslim atau menjadi murtad karena tidak mengamalkan kalimatLaa ilaaha illallah yang merupakan pintu untuk masuk ke dalam Islam.
Kedua rukun ini terdapat dalam banyak ayat, diantaranya firman Allah ta’ala,
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى
“Maka barangsiapa mengingkari thoghut (sesembahan selain Allah) dan hanya beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia telah berpegang teguh dengan ikatan yang amat kokoh (yakni kalimat Laa ilaaha illallah).” [Al-Baqarah: 256]
Firman Allah ta’ala, “Maka barangsiapa mengingkari thoghut (sesembahan selain Allah)”adalah penafikan seluruh sesembahan selain Allah ta’ala. Adapun firman-Nya, “Dan hanya beriman kepada Allah” adalah penetapan bahwa hanya Allah ta’ala satu-satunya sesembahan yang benar.
Syarat Laa ilaaha illallah
Ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah menjelaskan bahwa syarat Laa ilaaha illallah itu ada delapan, barangsiapa yang tidak mengamalkan salah satu darinya maka dia belum mengamalkan kalimat Laa ilaaha illallah, yaitu:
Syarat Pertama: Ilmu, yaitu memahami makna dan rukun Laa ilaaha illallah secara benar. Allah ta’ala berfirman,
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلاَّ اللَّه
“Maka berimulah bahwa tidak ada yang berhak disembah selain Allah.” [Muhammad: 19]
Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّة