Halaman

Kamis, 29 Januari 2015

BAGAIMANA TATACARA SHOLAT DI DALAM PESAWAT TERBANG?

BAGAIMANA TATACARA SHOLAT DI DALAM PESAWAT TERBANG?

by webadmin
Oleh: Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin Baaz rahimahullaah.
 Pertanyaan:
Bagaimana tata cara seorang muslim melakukan sholat di dalam pesawat terbang? Apakah yang utama baginya mengerjakan sholat di awal waktu di dalam pesawat, ataukah dia menunggu hingga pesawat mendarat di bandara, meskipun dia akan mendarat di akhir waktu?
 Jawaban:

Sikap Seorang Muslim terhadap Sahabat

Sikap Seorang Muslim terhadap Sahabat

بسم الله الرحمن الرحيم
Larangan Mencela Sahabat
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِى لاَ تَسُبُّوا أَصْحَابِى فَوَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلاَ نَصِيفَهُ
“Janganlah kalian mencerca sahabatku, janganlah kalian mencerca sahabatku, demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, andaikan seorang dari kalian bersedekah emas sebesar gunung Uhud, niscaya tidak akan menyamai segenggam emas yang disedekahkan oleh sahabatku, tidak pula separuhnya.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Hadits yang mulia ini menunjukkan jeleknya orang-orang Syi’ah yang mencela, merendahkan bahkan mengkafirkan mayoritas sahabat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam, sampai dikatakan para ulama;
  • Apabila ditanyakan kepada orang-orang kafir Yahudi; siapakah generasi terbaik kalian, pasti mereka akan menjawab para sahabat Nabi Musa ‘alaihissalaam,
  • Demikian pula orang-orang kafir Nasrani apabila ditanya; siapakah generasi terbaik kalian, pasti mereka menjawab para sahabat (Nabi) Isa ‘alaihissalaam,
  • Namun apabila ditanyakan kepada orang-orang Syi’ah; siapakah generasi terjelek, maka mereka akan menjawab para sahabat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam.

Senin, 26 Januari 2015

Aturan Islam Seputar Kuburan

Posted: 26 Jan 2015 02:02 AM PST
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Larangan Terkait Kuburan
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata,
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْهِ
“Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melarang untuk mengapur kuburan, duduk di atasnya dan membangun di atasnya.” [HR. Muslim]
At-Tirmidzi rahimahullah menambahkan riwayat,
وَأَنْ يُكْتَبَ عَلَيْهَا
“Dan beliau shallallahu’alaihi wa sallam melarang untuk menulis di atas kuburan-kuburan.” [HR. At-Tirmidzi dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma, Al-Irwa’: 757]
Beberapa Pelajaran:
1) Larangan mengapuri kuburan, maksudnya dilarang membangunnya dengan kapur dan yang semisalnya.

Minggu, 25 Januari 2015

FATWA SYAIKH IBN UTSAIMIN TENTANG SATU SHOLAT DENGAN BEBERAPA NIAT


FATWA SYAIKH IBN UTSAIMIN TENTANG SATU SHOLAT DENGAN BEBERAPA NIAT

diposting oleh webadmin pada 24/01/2015

diterjemahkan oleh :Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
Pertanyaan: Fadhilatusy Syaikh (Ibn Utsaimin) ditanya:
Apakah boleh meniatkan lebih dari 1 ibadah pada satu ibadah. Contoh, jika seorang masuk masjid ketika adzan Dzhuhur ia sholat dua rokaat diniatkan tahiyyatul masjid, sunnah wudhu, sunnah rotibah Dzhuhur, apakah sah yang demikian?

Kegagalan Memahami Takfir Muthlaq dan Takfir Mu’ayyan adalah Akar Kesesatan dalam Pengkafiran

Home / Manhaj / Kegagalan Memahami Takfir Muthlaq dan Takfir Mu’ayyan adalah Akar Kesesatan dalam Pengkafiran

Kegagalan Memahami Takfir Muthlaq dan Takfir Mu’ayyan adalah Akar Kesesatan dalam Pengkafiran

Kegagalan Memahami Takfir Muthlaq dan Takfir Mu’ayyan adalah Akar Kesesatan dalam Pengkafiran

بسم الله الرحمن الرحيم
Awas Bahaya Pengkafiran
Apa Itu Takfir Muthlaq dan Takfir Mu’ayyan?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
وَقَرَّرْته أَيْضًا فِي أَصْلِ ” التَّكْفِيرِ وَالتَّفْسِيقِ ” الْمَبْنِيِّ عَلَى أَصْلِ الْوَعِيدِ. فَإِنَّ نُصُوصَ ” الْوَعِيدِ ” الَّتِي فِي الْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ وَنُصُوصَ الْأَئِمَّةِ بِالتَّكْفِيرِ وَالتَّفْسِيقِ وَنَحْوِ ذَلِكَ لَا يُسْتَلْزَمُ ثُبُوتُ مُوجَبِهَا فِي حَقِّ الْمُعَيَّنِ إلَّا إذَا وُجِدَتْ الشُّرُوطُ وَانْتَفَتْ الْمَوَانِعُ لَا فَرْقَ فِي ذَلِكَ بَيْنَ الْأُصُولِ وَالْفُرُوعِ.
“Dan telah aku tetapkan juga pada prinsip Takfir dan Tafsiq yang dibangun di atas dasar dalil-dalil ancaman, sesungguhnya teks-teks ancaman yang terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunah serta ucapan-ucapan (muthlaq) para imam dalam takfir, tafsiq dan yang semisalnya tidak mengharuskan adanya pengkafiran terhadap individu tertentu yang melakukan kekafiran tersebut (mu’ayyan), kecuali apabila terpenuhi syarat-syarat dan terangkat penghalang-penghalang (dalam pengkafirannya), tidak ada bedanya dalam perkara prinsip maupun cabang.” [Majmu’ Al-Fatawa, 10/372]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga berkata,
أَنَّ التَّكْفِيرَ لَهُ شُرُوطٌ وَمَوَانِعُ قَدْ تَنْتَقِي فِي حَقِّ الْمُعَيَّنِ وَأَنَّ تَكْفِيرَ الْمُطْلَقِ لَا يَسْتَلْزِمُ تَكْفِيرَ الْمُعَيَّنِإلَّا إذَا وُجِدَتْ الشُّرُوطُ وَانْتَفَتْ الْمَوَانِعُ

Sholat Tahiyyatul Masjid Walau Imam Sedang Khutbah

Sholat Tahiyyatul Masjid Walau Imam Sedang Khutbah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Shalat Tahiyyatul Masjid Meski Imam Sedang Khutbah
Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata,
جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ : “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”

Kamis, 22 Januari 2015

Asy-Syaikh Sholih al-Fauzan Membolehkan Video?

Asy-Syaikh Sholih al-Fauzan Membolehkan Video?

camera tv
Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan hafidzohulloh termasuk ulama yang berpendapat haromnya gambar video (rekaman). Namun di internet banyak sekali beredar rekaman ceramah beliau di berbagai situs. Keadaan ini bisa jadi akan memunculkan kebingungan bagi sebagian orang, mengapa hal ini bisa terjadi?
Penyebabnya menurut kami –wallohu a’lam- adalah karena beliau berpendapat haromnya video yang berbentuk rekaman, namun di sisi lain beliau membolehkan video (tv) yang berbentuk siaran langsung. Dan rekaman-rekaman ceramah beliau yang banyak beredar di internet mungkin diambil dari siaran-siaran langsung ceramah beliau, kemudian diunggah ke internet tanpa seijin beliau. Wallohu a’lam.
Pada edisi pertama kami telah menampilkan sebagian fatwa beliau tentang video, berikut kami tampilkan kembali fatwa asy-Syaikh Sholih Fauzan secara lebih lengkap agar pembaca dapat memperoleh pemahaman yang lengkap.
Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan ditanya :
Apa hukum video? Bagaimana kami harus menjawab bila ada orang yang menyatakan bahwa Anda membolehkan video, karena anda muncul disiaran dakwah di TV Majd Channel ?
Jawab  :
Subhaanallah, saya membolehkannya ??!

Selasa, 20 Januari 2015

Wanita yang Tetap Muda Sampai Tua dan Wanita-wanita yang Tua Sebelum Waktunya

Wanita yang Tetap Muda Sampai Tua dan Wanita-wanita yang Tua Sebelum Waktunya

بسم الله الرحمن الرحيم
Wanita yang Tetap Muda Sampai Tua karena Menjaga Hijab dan Wanita yang Tua Sebelum Waktunya karena Tidak Berhijab 2
Allah jalla wa ‘ala berfirman,
وَالْقَوَاعِدُ مِنَ النِّسَاء اللاَّتِي لا يَرْجُونَ نِكَاحًا فَلَيْسَ عَلَيْهِنَّ جُنَاحٌ أَن يَضَعْنَ ثِيَابَهُنَّ غَيْرَ مُتَبَرِّجَاتٍ بِزِينَةٍ وَأَن يَسْتَعْفِفْنَ خَيْرٌ لَّهُنَّ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Dan wanita-wanita tua yang tidak bisa lagi memiliki anak, yang tidak lagi bernafsu untuk menikah, maka tidak ada dosa bagi mereka untuk melepaskan jilbab-jilbab mereka tanpa menampakkan perhiasan, dan jika mereka menjaga kesucian (dengan tetap mengenakan jilbab) maka itu lebih baik bagi mereka, dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [An-Nur: 60]
Pelajaran dari Ayat:

Senin, 19 Januari 2015

Antara Pemabuk dan Penyanyi + Pelaku Bid’ah “Hasanah”

Antara Pemabuk dan Penyanyi + Pelaku Bid’ah “Hasanah”

بسم الله الرحمن الرحيم
Haramnya Musik Zina, Sutera (bagi laki-laki haram), Khamar dan Musik
Perbuatan dosa, bahaya dan pengaruhnya serta daya rusaknya terhadap diri pelakunya dan orang lain bertingkat-tingkat, mana yang lebih dahsyat kerusakannya itulah yang lebih dicintai oleh setan, maka itu pula yang harus lebih diwaspadai oleh manusia.
Akan tetapi tidak akan memahami permasalahan ini dengan baik kecuali orang yang mendalami ilmu agama, karena hanya dengan ilmu seorang hamba dapat mengenali dan mewaspadai makar setan, berapa banyak ahli ibadah yang tidak mendalami ilmu terjerumus dalam perangkap setan tanpa dia sadari, oleh karenanya setan lebih takut kepada ahli ibadah yang juga ahli ilmu daripada ahli ibadah saja; yang gampang dipermainkan oleh setan karena kebodohannya.
Sebagai contoh kasus, kebanyakan orang yang tidak memahami ilmu agama dengan baik mengira bahwa minum khamar itu lebih berbahaya dari nyanyian, musik dan bid’ah (mengada-ada) dalam agama. Adapun para ulama Ahlus Sunah wal Jama’ah yang mendalam ilmunya memandang sebaliknya, bahwa nyanyian, musik dan bid’ah itu lebih dahsyat dari khamar.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
و الْمَعَازِفُ هِيَ خَمْرُ النُّفُوسِ تَفْعَلُ بِالنُّفُوسِ أَعْظَمَ مِمَّا تَفْعَلُ حُمَيَّا الْكُؤُوسِ
“Dan alat-alat musik adalah khamar jiwa, pengaruhnya lebih dahsyat dibanding khamar dalam gelas.”[Majmu’ Al-Fatawa, 10/417]
Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata,
الْبِدْعَةُ أَحَبُّ إِلَى إِبْلِيسِ مِنَ الَمْعَصِيَّةِلَأَنَّ الْمَعْصِيَّةَ يُتَابُ مِنْهَا وَالْبِدْعَةَ لَا يُتَابُ مِنْهَا

Minggu, 18 Januari 2015

Pilar-pilar Kehidupan Seorang Mukmin

Pilar-pilar Kehidupan Seorang Mukmin

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Angin Berhembus Tidak Ikut Keinginan Perahu
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اَللَّهِ مِنْ اَلْمُؤْمِنِ اَلضَّعِيفِ, وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ, اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا تَعْجَزْ, وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَكَذَا, وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ; فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ اَلشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat imannya lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah imannya, namun pada keduanya terdapat kebaikan. Bersemangatlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan janganlah kamu lemah. Dan apabila kamu ditimpa suatu musibah, maka janganlah kamu katakan: “Andaikan aku melakukan yang ini, tentunya yang akan terjadi ini dan itu” tetapi katakanlah:
قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
“Qoddarollaahu wa maa syaa fa’ala” (bisa juga dibaca: Qodarullaahi wa maa syaa fa’ala)
“Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki maka Dia melakukannya” karena sesungguhnya ucapan “Andaikan” membuka amalan setan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

Selasa, 13 Januari 2015

Hukum Melakukan Safar Pada Hari Jum’at

Posted: 13 Jan 2015 02:14 PM PST
HUKUM MELAKUKAN SAFAR PADA HARI JUM’AT
Asy Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan:  Fadhilatusy Syaikh, apa hukum melakukan safar sebelum shalat jum’at?

Senin, 12 Januari 2015

SIKAP AHLUS SUNNAH TERHADAP TRAGEDI PEMBUNUHAN DI KANTOR SURAT KABAR DI PARIS

Posted: 11 Jan 2015 06:44 PM PST
As-Syaikh Ubaid Al-Jabiry ditanya tentang pembunuhan yang terjadi di Paris, bagaimana sikap salafy terhadap perbuatan tersebut?
Sebagaimana tidak samar atas anda wahai syaikh kami semoga Alloh menjagamu, telah dibunuh sebelum zawal pada hari rabu 12 orang, diantara mereka ada para wartawan dan polisi, dikantor surat kabar di Paris, orang-orang yang melakukan kejahatan ini mereka berdalih membalas dendam untuk Rasululloh, dan sekarang semua telunjuk mengarah kepada kaum muslimin dan semalam ada api yang dilemparkan ke masjid-masjid dan bahkan dilemparkan bom ke sebagianya
Pertanyaan: Bagaimana sikap salafy terhadap tindakan teroris ini, dan apa nasehat umum anda terhadap kaum muslimin di Perancis juga para da’i dan para khotib salafiyin?

Jawab:
Yang pertama: 

Minggu, 11 Januari 2015

Kamis, 08 Januari 2015

Sesatkah Syi’ah Ja’fariyah?

Posted: 06 Jan 2015 05:00 PM PST
بسم الله الرحمن الرحيم
Syi'ah semuanya sesat
Pertanyaan: Sesatkah Syi’ah Ja’fariyah?
Jawaban:

Rabu, 07 Januari 2015

Mengenal Riya’



Mengenal Riya’

diposting oleh webadmin pada 7/01/2015

Riya’ adalah menampakkan amalan sholih dalam rangka mencari pujian manusia.
Menampakkan sedekah supaya di puji,menampakkan sholat dan puasa supaya dipuji,berjihad,menuntut ilmu,dan menampakkan berbagai amal ibadah lainnya demi pujian dan sanjungan manusia.
<

SEORANG YANG BARU INGAT KEPADA ALLAH SAAT DITIMPA MUSIBAH


SEORANG YANG BARU INGAT KEPADA ALLAH SAAT DITIMPA MUSIBAH

diposting oleh webadmin pada 7/01/2015

Ditulis OIeh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
Bismillaah
Tanya Ustadz,seseorang selama ini dalam hidupnya banyak lalai. Dia kerjakan yang wajib-wajib,tapi kemungkaran juga dia kerjakan. Lalu tiba saatnya dia mendapat banyak masalah. Saat itu dia sadar dan berusaha menjadi lebih baik,banyak berdoa dan melakukan amalan ketaatan lainnya. Pertanyaannya: apakah ini tidak menyalahi apa yang Nabi shallallaahu ‘alayhi wa sallam sabdakan:
احفظ الله يحفظك احفظ الله تجده تجاهك