Penulis: Al-Ustadz Abdul Barr hafizhahullah
بسم الله و الصلاة والسلا م على رسول الله و على آله وأصحابه و من اتبع هداه، أما بعد:
Alhamdulillah, puja dan syukur kita panjatkan kepada Allah serta sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan seluruh pengikutnya.
Segala puji bagi Allah yang dengan rahmat dan kasih sayangNya, memberikan kepada segenap kaum mukminin berbagai jalan menuju keridhoanNya.
Diantara bentuk kasih sayangNya, Allah menganjurkan kepada kita untuk banyak berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang bernama ar-royyaan, yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa, tidak ada seorang pun yang akan memasukinya selain mereka.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa'ad radhiyallahu'anhu]
Dalam hadits Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu’anhu,
فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللهِ ، مُرْنِي بِعَمَلٍ آخُذُهُ عَنْكَ يَنْفَعُنِي اللَّهُ بِهِ . قَالَ : عَلَيْكَ بِالصَّوْمِ ؛ فَإِنَّهُ لاَ مِثْلَ لَهُ . قَالَ : فَكَانَ أَبُو أُمَامَةَ وَامْرَأَتُهُ وَخَادِمُهُ لاَ يُلْفَوْنَ إِلاَّ صِيَامًا ، فَإِذَا رَأَوْا نَارًا أَوْ دُخَانًا بِالنَّهَارِ فِي مَنْزِلِهِمْ عَرَفُوا أَنَّهُمْ اعْتَرَاهُمْ ضَيْفٌ
“Aku berkata: Wahai Rasulullah ajarkan kepadaku sebuah amalan yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku. Beliau pun bersabda, “Hendaklah engkau berpuasa karena tidak ada ibadah yang semisalnya.” Maka setelah itu, tidaklah terlihat Abu Umamah, istrinya dan pembantunya melainkan dalam keadaan berpuasa, lalu apabila orang-orang melihat di rumahnya ada api atau asap mengepul di siang hari maka mereka pun tahu bahwa ada tamu yang berkunjung.” [HR. Ahmad, Shahihul Jaami’: 4044]
Dan termasuk yang dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah berpuasa di bulan muharram, beliau bersabda,
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَان شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling afdhol setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharram.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Kemudian yang menjadi permasalahan adalah, apakah dianjurkan berpuasa sebulan penuh atau kebanyakannya di bulan muharram selain tanggal 9 dan 10?