PERTANYAAN TENTANG KEISTIMEWAAN BULAN MUHARRAM
Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
Betulkah Bulan Muharram adalah Bulan yang Istimewa?
Jawaban :
Ya, benar. Bulan Muharram memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya :
1. Sebagai salah satu dari 4 bulan Haram, yang di dalamnya dilarang untuk memulai peperangan dan perbuatan dosa yang dilakukan di bulan-bulan itu akan dilipatgandakan dosanya. Para Ulama Salaf, di antaranya Sufyan ats-Tsaury juga suka memperbanyak puasa di bulan-bulan Haram.
إِنَّ الزَّمَانَ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ
Sesungguhnya zaman telah berputar seperti bentuknya pada hari Allah cipatkan langit dan bumi. Setahun ada 12 bulan. Di antaranya 4 bulan haram (mulya). Tiga bulan berurutan : Dzulqo’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. (Bulan satunya) adalah Rajab Mudhar yang berada di bulan Jumada dengan Sya’ban (H.R alBukhari dan Muslim)
2. Disebut sebagai Syahrullah (bulan Allah).
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah (di ) bulan Allah (yaitu) Muharram (H.R Muslim).
al-Imam anNawawy menjelaskan bahwa hadits ini menunjukkan bahwa bulan Muharram adalah bulan yang paling utama untuk melaksanakan puasa sunnah.
3. Berpuasa di tanggal 10 Muharram keutamaannya adalah menghapus dosa setahun lalu.
وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Dan puasa pada hari Asyura (10 Muharram), aku mengharapkan kepada Allah untuk menghapus dosa setahun sebelumnya (H.R Muslim)
Nabi juga pernah berkeinginan kuat untuk berpuasa di tanggal 9 Muharram (walaupun belum sempat terlaksana karena keburu meninggal dunia) :
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
Kalau seandainya aku masih hidup hingga tahun mendatang, sungguh-sungguh aku akan berpuasa di hari ke-9 (Muharram)(H.R Muslim)
Adakah Nabi Muhammad selalu melakukan puasa pembuka dan penutup tahun yang dikatakan sama dengan puasa 50 tahun ?
Jawab : Tidak. Hadits yang terkait dengan itu adalah hadits yang palsu, yang menyatakan:
من صام آخر يوم من ذى الحجة وأول يوم من المحرم فقد ختم السنة الماضية وافتتح السنة المستقبلة بصوم جعل الله له كفارة خمسين سنة
Barangsiapa yang berpuasa di akhir bulan Dzulhijjah dan awal bulan Muharram maka ia telah menutup tahun yang lalu dan membuka tahun ke depan dengan puasa, Allah akan jadikan baginya kaffarah 50 tahun
Itu adalah hadits yang palsu sebagaimana dijelaskan dalam kitab alMaudhu’aat karya Ibnul Jauzi(2/199) dan disepakati oleh as-Suyuuthy dalam al-Laaly al-Mashnu’ah (2/92) karena di dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama alHarawy dan Wahb yang keduanya adalah pendusta.
Karena bulan Muharram dikatakan bulan istimewa, apakah kita dianjurkan beramal sholeh dan makan makanan yang lebih enak dari biasanya?
Jawab :
Terkait dengan itu, yang ada adalah hadits yang palsu:
إن الله افترض على بني إسرائيل صوم يوم في السنة وهو يوم عاشوراء وهو اليوم العاشر من المحرم فصوموه ووسعوا على أهليكم فإنه اليوم الذي تاب الله فيه على آدم