Mata Lelah di Era Digital
Jangan Dipaksa! Kemampuan Mata Menatap Komputer Ada Batasnya
Rabu, 30/10/2013 08:01 WIB
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Berita Lainnya
Jakarta, Zaman semakin modern, semua urusan kini dikerjakan secara digital dengan bantuan komputer dan berbagai perangkat canggih lainnya. Salah satu korbannya adalah mata, yang kerap kelelahan karena dipaksa menatap layar monitor seharian.
Banyak profesi atau pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk bekerja seharian di depan komputer. Sekretaris, penulis, dan bahkan petugas parkir pun harus menatap layar monitor dalam waktu lama. Wajar bila banyak orang mengeluhkan mata lelah.
Bukan cuma cahaya terang yang dipancarkannya, layar monitor juga menyiksa mata dengan tulisan-tulisan dalam huruf sangat kecil yang ditampilkannya. Otot mata dipaksa untuk bekerja keras, sama kerasnya dibandingkan dengan mengamati objek detail dalam waktu lama.
Spesialis mata dari RS Cicendo, Bandung, dr Nina Ratnaningsih, SpM(K) menyebut beban mata saat menatap layar monitor sama seperti saat mata harus melihat dekat. Mata bekerja lebih keras, dan karenanya harus diistirahatkan secara berkala agar tidak kelelahan.
"Kemampuan mata untuk melihat dekat ada batasnya, nggak bisa dipaksakan. Batas kerja mata untuk melihat dekat secara terus-menerus hanya 20 menit," kata dr Nina dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (30/10/2013).
Setelah mencapai batas tersebut, mata harus diistirahatkan untuk memulihkan kemampuannya melihat dekat. Tidak butuh waktu lama untuk mengembalikan mata menjadi bugar seperti semula, cukup 20 detik setiap 20 menit. Apa yang harus dilakukan dalam 20 detik?
"Yang jelas bukan untuk melihat HP. Saat istirahat 20 detik, mata harus melihat sesuatu pada jarak 20 feet (sekitar 6 meter). Gampang kan, 20-20-20. Itu saja yang harus dipegang," saran dr Nina soal pedoman menjaga kebugaran mata agar tidak cepat lelah.
Bila mata telah melampaui batas kemampuannya dalam memelototi layar monitor, tanda-tanda seperti apa yang perlu diwaspadai dan apa risiko terburuknya dalam jangka panjang? Ulasan khas detikHealth kali ini akan membahas tuntas perihal 'Mata Lelah di Era Digital'. Jangan lewatkan!
(up/vit)
Banyak profesi atau pekerjaan yang mengharuskan seseorang untuk bekerja seharian di depan komputer. Sekretaris, penulis, dan bahkan petugas parkir pun harus menatap layar monitor dalam waktu lama. Wajar bila banyak orang mengeluhkan mata lelah.
Bukan cuma cahaya terang yang dipancarkannya, layar monitor juga menyiksa mata dengan tulisan-tulisan dalam huruf sangat kecil yang ditampilkannya. Otot mata dipaksa untuk bekerja keras, sama kerasnya dibandingkan dengan mengamati objek detail dalam waktu lama.
Spesialis mata dari RS Cicendo, Bandung, dr Nina Ratnaningsih, SpM(K) menyebut beban mata saat menatap layar monitor sama seperti saat mata harus melihat dekat. Mata bekerja lebih keras, dan karenanya harus diistirahatkan secara berkala agar tidak kelelahan.
"Kemampuan mata untuk melihat dekat ada batasnya, nggak bisa dipaksakan. Batas kerja mata untuk melihat dekat secara terus-menerus hanya 20 menit," kata dr Nina dalam perbincangan dengan detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (30/10/2013).
Setelah mencapai batas tersebut, mata harus diistirahatkan untuk memulihkan kemampuannya melihat dekat. Tidak butuh waktu lama untuk mengembalikan mata menjadi bugar seperti semula, cukup 20 detik setiap 20 menit. Apa yang harus dilakukan dalam 20 detik?
"Yang jelas bukan untuk melihat HP. Saat istirahat 20 detik, mata harus melihat sesuatu pada jarak 20 feet (sekitar 6 meter). Gampang kan, 20-20-20. Itu saja yang harus dipegang," saran dr Nina soal pedoman menjaga kebugaran mata agar tidak cepat lelah.
Bila mata telah melampaui batas kemampuannya dalam memelototi layar monitor, tanda-tanda seperti apa yang perlu diwaspadai dan apa risiko terburuknya dalam jangka panjang? Ulasan khas detikHealth kali ini akan membahas tuntas perihal 'Mata Lelah di Era Digital'. Jangan lewatkan!
(up/vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar