Mereka Menyelisihi Ahlussunnah Wal Jama’ah
September 7th 2012 by Abu Zakariyya | Kirim via Email
Mereka Menyelisihi Ahlussunnah Wal Jama’ah
Mereka menjadikan penyelisihan mereka terhadapa Ahlussunnah yaitu orang-orang yang berada di atas tuntutunan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya sebagai sumber kebahagiaan, sehingga apa saja yang dikerjakan oleh Ahlussunnah maka mereka akan tinggalkan, (dan sebaliknya) jika (Ahlussunnah) meninggalkan sesuatu maka mereka mengerjakannya dengannya mereka keluar dari Agama secara garis besar, sesungguhnya syaithan telah menggoda dan menuntun mereka , dan mereka mengklaim bahawa penyelisihan ini merupakan alamat bahwa mereka adalah Firqoh An-Najiyyah(kelompok yang selamat). [Lihat Ramadhatul Jannaat 6/306]
Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Al-Firqoh An-Najiyah(kelompok yang selamat itu adalah Sawadul A’dzom(kelompok terbesar) dan apa yang aku dan para shahabatku berada diatasnya”.[1]
Maka hendaknya diperhatikan kelompok-kelompok tersebut, keyakinan(akidah) dan amalan mereka, jika mencocoki (tuntunan) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya maka ia merupakan Al-Firqoh An-Najiyah(kelompok yang selamat).
Ahlussunnah adalah orang-orang yang mengikuti jejak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya sebagaimana hal itu tidak samar lagi bagi seorang yang jujur yang melihat dengan mata kebenaran, maka mereka lebih pantas (menyandang predikat) Al-Firqoh An-Najiyah(kelompok yang selamat) , dan tanda-tanda keselamatan itu nampak pada mereka kerena keistiqomahan mereka di atas agama tanpa adanya penyelewengan, tersebarnya madzhab dan kekuatan mereka pada kebanyakan negeri , adanya para ulama peneliti , Ahli Hadits, para wali dan orang-orang yang shalih di tengah-tengah mereka, dan telah tercabut kewalian dari Syiah Rafidhah serta tidak terdengar sedikitpun adanya seorang wali di tengah mereka.
Disarikan dengan sedikit perubahan dari kitab “Risalah fiir Rad ‘ala Ar-Raafidhah” karya Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab.
[1] . Syaikh rahimhaullah meriwayatkan hadits seara makna, dan lafazd haditsnya (sebagai berikut)
“Bani Israil telah terpecah menjadi 71 atau 70 kelompok, dan ummat ini lebih 1 kelompok (dari mereka), semuanya dalam nereka kecual As-Sawadul A’dzom(kelompok terbesar).” Diriwayatkan oleh Ath-Thabaraniy dalam “Al-Kabir” (8/74), “Al-Ausath” (nomor 5032), dan Ibnu Abi Ashim dalam “As-Sunnah (nomor 64) dari Abu ‘Umamah radhiyallahu ‘anhu, dan ini merupakan hadits yang Hasan.
Hadits ini dikuatkan dengan hadits-hadits yang lain dalam bab ini, seperti Hadits Mu’awiyah bin Abi Sufyan bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“ketahuilah! Bahwasanya Ahli Kitab sebelum kalian telah terpecah menjadi 72 kelompok, dan sesungguhnya Agama ini akan terpecah menjadi 73 kelompok, 72 kelompok dalam neraka, dan 1 kelompok dalam Surga, semuanya dalam neraka kecuali 1 kelompok, yaiu Al-Jama’ah.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud nomor 4597, hadits Shahih.
Juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah(2/1322) dari Anas radiyallahu ‘anhu dengan lafadz :
“Sesungguhnya Bani Israil terpecah menjadi 71 kelompok, semuanya dalam neraka kecuali 1″, hadits shahih.
Adapun lafadz yang disebutkan oleh Asy-Syaikh adalah lafadz :
“orang-orang yang berada seperti aku dan para shahabtku berada diatasnya”, diriwayatkan oleh At-Tirmidziy nomor (2646)dana dalam sanadnya (ada seorang yang bernama) Abdurrahman bin Ziyad bin An’am Al-Ifriqy dan ia adalah seorang (perawi) yang lemah, sebagaimana dalam “At-Taqriib”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar