Keutamaan Menafkahi Keluarga dengan Ikhlas Karena Allah Ta’ala
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Rasulullah صلى اللّه عليه وسلم bersabda,
إِنَّكَ لَنْ تُنْفِقَ نَفَقَةً تَبْتَغِي بِهَا وَجْهَ اللهِ إِلاَّ أُجِرْتَ عَلَيْهَا حَتَّى مَا تَجْعَلُ فِي فِي امْرَأَتِكَ
“Sesungguhnya engkau, tidaklah memberikan nafkah yang dengannya engkau mengharapkan wajah Allah kecuali engkau akan mendapatkan pahalanya, sampai makanan yang engkau suapkan ke mulut istrimu.”[HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu’anhu]
Beberapa Pelajaran:
1) Penegasan bahwa ikhlas karena Allah ta’ala dalam beribadah dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam adalah syarat mendapatkan pahala dari Allah ta’ala.
2) Keutamaan bersedekah apabila diniatkan ikhlas karena Allah ta’ala dan bersedekah kepada keluarga lebih afdhal dibanding kepada orang lain, karena padanya terkandung dua kebaikan, yaitu sedekah dan menguatkan hubungan kekeluargaan (lihat Syarhu Riyadhis Shaalihin libnil ‘Utsaimin rahimahullah, 1/45).
3) Penetapan sifat wajah secara hakiki bagi Allah ta’ala, wajah yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, tidak sama dengan wajah makhluk.
4) Beramal karena mengharapkan wajah Allah artinya bertujuan masuk surga untuk meraih nikmat terbesar penghuni surga yaitu melihat wajah Allah subhaanahu wa ta’ala (lihat Syarhu Riyadhis Shaalihin libnil ‘Utsaimin rahimahullah, 1/45).
5) Beramal karena mengharap surga dan takut neraka tidak menafikan keikhlasan, bahkan termasuk keikhlasan itu sendiri, tidak seperti anggapan orang-orang yang tidak memahami agama dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar