Posted: 05 Jul 2014 11:33 PM PDT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Kedudukan niat bagi amalan puasa sangat berpengaruh, dan minimal ada dua perkara yang paling mendasar dalam puasa yang dipengaruhi oleh niat:1) Niat adalah penentu diterima tidaknya puasa oleh Allah ta’ala dan besar kecilnya pahala yang diraih seseorang. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى
“Setiap amalan anak Adam dilipatgandakan, satu kebaikan menjadi sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali. Allah ‘azza wa jalla berfirman: Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku-lah yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan syahwatnya dan makannya karena Aku.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz ini milik Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]Dalam riwayat lain,
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : الصَّوْمُ لِي ، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ ، يَدَعُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي
“Allah ‘azza wa jalla berfirman: Puasa itu untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya karena Aku.” [HR. Ahmad dari Abu Hurairahradhiyallahu'anhu]Hadits ini menunjukkan bahwa puasa sangat besar pahalanya sehingga Allah ta’ala tidak menyebutkan berapa balasannya, dan rahasia besarnya pahala diantaranya adalah karena nilai keikhlasan dalam amalan puasa, yaitu seseorang meninggalkan makannya, minumnya dan syahwatnya semata-mata karena Allah ta’ala. 2) Niat adalah penentu sah atau tidaknya puasa, dan pembeda antara satu puasa dengan puasa lainnya dan antara puasa dengan kebiasaan menahan lapar dan dahaga. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ
“Barangsiapa tidak berniat puasa sejak malam hari maka tidak ada puasa baginya.” [HR. An-Nasaai dari Hafshah radhiyallahu'anha, Shahihul Jaami': 6535]Dan cara berniat puasa sangat mudah sekali, tidak perlu diucapkan, dan tidak ada lafaz khusus. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
كل من علم أن غدا من رمضان وهو يريد صومه فقد نوى صومه
“Setiap orang yang mengetahui bahwa besok hari termasuk bulan Ramadhan, dan dia ingin berpuasa maka sesungguhnya dia telah berniat puasa.” [Majmu' Al-Fatawa, 25/215]Adapun melafazkan niat puasa, termasuk kategori bid’ah, mengada-ada dalam agama, tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dan para sahabat. Penjelasan lebih detail silakan download kajian dan tanya jawab: http://www.ilmoe.com/
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
FansPage Website: Sofyan Chalid bin Idham Ruray [www.fb.com/sofyanruray.
|
Minggu, 06 Juli 2014
Pengaruh Niat dalam Ibadah Puasa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar