Fawaid dari Asy-Syaikh Al-Kattani
October 3rd 2008 by Abu Muawiah | Kirim via Email
karya Asy-Syaikh Abdul Hay Al-Kattani -rahimahullah-
1. Sebagian ulama ushul fiqhi
mengatakan: Seandainya Rasulullah tidak mempunyai mukjizat selain dari
para sahabat beliau, niscaya mereka sudah cukup sebagai bukti kenabian
beliau. (hal. 12)
2. Sebagian ulama mengatakan: Di dalam Al-Qur`an ada lebih dari 750 ayat mengenai ilmu-ilmu kauniah, dan lebih dari 150 ayat mengenai ilmu-ilmu fiqhi. (hal. 16)
3. Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk Islam, yang pertama kali mengumpulkan Al-Qur`an, yang pertama menamakannya sebagai ‘mushaf’, dan orang pertama yang digelari ‘Syaikhul Islam’. (hal. 44)
4. Ad-Dimyamini berkata mengenai hadits tentang hadirnya para wanita di masjid dan nasehat Rasulullah -alaihishshalatu wassalam- kepada mereka, “Ini adalah dalil akan bolehnya kaum wanita untuk menghadiri nasehat-nasehat dan majelis-majelis kebaikan dengan syarat aman dari fitnah.” (hal. 53)
5. Kitab yang dinisbatkan kepada Ibnu Sirin dalam masalah tafsir mimpi termasuk kedustaan terjelek yang dinisbatkan kepada para ulama salaf. Tidak masuk akal kalau kitab yang pertama kali dikarang oleh seorang tabi’in dalam masalah ilmu adalah masalah ini (tafsir mimpi).
Ibnu Sirin dan murid-muridnya tidak pernah menulis hadits (tapi hanya menghafaknya, pent.), maka bagaimana bisa mereka menuliskan tafsir mimpi. (hal. 61)
6. Abu Bakar shalat mengimami para sahabat ketika Nabi -alaihishshalatu wassalam- sakit sebanyak 17 kali shalat. (hal. 64)
7. Shalat jamaah adalah kekhususan umat ini. (66)
8. Memungut bayaran/pajak untuk masuk ke dalam Ka’bah tidak diperselisihkan akan keharamannya dan bahwa itu termasuk dari bid’ah yang paling keji. (111)
9. Syarahbil bin Hasanah adalah juru tulis pertama Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam-, sebagaimana yang dikatakan oleh penulis Al-Mawahib (118)
10. Al-Qadhi Ali Al-Mardhawi menukil bahwa Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- menggunakan kalimat ‘amma ba’du’ dalam ceramah beliau. Diriwayatkan dari beliau oleh 35 orang sahabat dan Az-Zarqani menambahkan sampai 40 sahabat. (141)
11. Kitab Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- kepada Amr bin Hazm yang di dalamnya tertulis sebagian hukum-hukum. Al-Baji berkata, “Ini adalah dalil dari bolehnya menuliskan ilmu dan menghimpunnya dalam sebuah kitab.” (169)
12. Yang pertama kali perhatian dalam masalah pos dan pengiriman pesan adalah Muawiah bin Abi Sufyan. (192)
13. Penjara tidak ada di zaman Nabi -alaihishshalatu wassalam- dan tidak pula di zaman Abu Bakar. Adapun di zaman Umar maka sudah dijumpai adanya bangunan khusus untuk orang-orang yang dipenjara. (295)
14. Kisah Ka’ab bin Malik dan hajr (boikot) Nabi -alaihishshalatu wassalam- kepadanya, Ath-Thabrani berkata tentangnya, “Hadits Ka’ab adalah dalil dari syariat boikot kepada para pelaku maksiat, kefasikan, dan bid’ah.” (304)
15. Sudah menjadi kebiasaan para ulama ahli hadits dan pakar sejarah, mereka menamakan pasukan (perang) yang dipimpin langsung oleh Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- dengan nama ‘ghazwah’. Sementara yang beliau tidak hadiri tapi hanya mengangkat sebagian sahabatnya sebagai pemimpin perangnya, mereka menamakannya dengan nama ‘sariyah’. (387)
16. Syariat wakaf adalah kekhususan umat ini, tidak diketahui ada wakaf di zaman jahiliah. Asy-Syafi’i menegaskan hal ini. (409)
2. Sebagian ulama mengatakan: Di dalam Al-Qur`an ada lebih dari 750 ayat mengenai ilmu-ilmu kauniah, dan lebih dari 150 ayat mengenai ilmu-ilmu fiqhi. (hal. 16)
3. Abu Bakar adalah orang yang pertama kali masuk Islam, yang pertama kali mengumpulkan Al-Qur`an, yang pertama menamakannya sebagai ‘mushaf’, dan orang pertama yang digelari ‘Syaikhul Islam’. (hal. 44)
4. Ad-Dimyamini berkata mengenai hadits tentang hadirnya para wanita di masjid dan nasehat Rasulullah -alaihishshalatu wassalam- kepada mereka, “Ini adalah dalil akan bolehnya kaum wanita untuk menghadiri nasehat-nasehat dan majelis-majelis kebaikan dengan syarat aman dari fitnah.” (hal. 53)
5. Kitab yang dinisbatkan kepada Ibnu Sirin dalam masalah tafsir mimpi termasuk kedustaan terjelek yang dinisbatkan kepada para ulama salaf. Tidak masuk akal kalau kitab yang pertama kali dikarang oleh seorang tabi’in dalam masalah ilmu adalah masalah ini (tafsir mimpi).
Ibnu Sirin dan murid-muridnya tidak pernah menulis hadits (tapi hanya menghafaknya, pent.), maka bagaimana bisa mereka menuliskan tafsir mimpi. (hal. 61)
6. Abu Bakar shalat mengimami para sahabat ketika Nabi -alaihishshalatu wassalam- sakit sebanyak 17 kali shalat. (hal. 64)
7. Shalat jamaah adalah kekhususan umat ini. (66)
8. Memungut bayaran/pajak untuk masuk ke dalam Ka’bah tidak diperselisihkan akan keharamannya dan bahwa itu termasuk dari bid’ah yang paling keji. (111)
9. Syarahbil bin Hasanah adalah juru tulis pertama Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam-, sebagaimana yang dikatakan oleh penulis Al-Mawahib (118)
10. Al-Qadhi Ali Al-Mardhawi menukil bahwa Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- menggunakan kalimat ‘amma ba’du’ dalam ceramah beliau. Diriwayatkan dari beliau oleh 35 orang sahabat dan Az-Zarqani menambahkan sampai 40 sahabat. (141)
11. Kitab Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- kepada Amr bin Hazm yang di dalamnya tertulis sebagian hukum-hukum. Al-Baji berkata, “Ini adalah dalil dari bolehnya menuliskan ilmu dan menghimpunnya dalam sebuah kitab.” (169)
12. Yang pertama kali perhatian dalam masalah pos dan pengiriman pesan adalah Muawiah bin Abi Sufyan. (192)
13. Penjara tidak ada di zaman Nabi -alaihishshalatu wassalam- dan tidak pula di zaman Abu Bakar. Adapun di zaman Umar maka sudah dijumpai adanya bangunan khusus untuk orang-orang yang dipenjara. (295)
14. Kisah Ka’ab bin Malik dan hajr (boikot) Nabi -alaihishshalatu wassalam- kepadanya, Ath-Thabrani berkata tentangnya, “Hadits Ka’ab adalah dalil dari syariat boikot kepada para pelaku maksiat, kefasikan, dan bid’ah.” (304)
15. Sudah menjadi kebiasaan para ulama ahli hadits dan pakar sejarah, mereka menamakan pasukan (perang) yang dipimpin langsung oleh Ar-Rasul -alaihishshalatu wassalam- dengan nama ‘ghazwah’. Sementara yang beliau tidak hadiri tapi hanya mengangkat sebagian sahabatnya sebagai pemimpin perangnya, mereka menamakannya dengan nama ‘sariyah’. (387)
16. Syariat wakaf adalah kekhususan umat ini, tidak diketahui ada wakaf di zaman jahiliah. Asy-Syafi’i menegaskan hal ini. (409)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar