بسم الله الرحمن الرحيم
TASAWWUL, VIRUS DAKWAH SALAFIYYAH
Penulis:
Abu Turob Saif bin Hadhor Al Jaawi- semoga Alloh menjaganya-
Dusun Argamulya, Bengkulu Utara
1 Sya’ban 1434 H
MUQODDIMAH
إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيئات أعمالنا من يهده الله، فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمداً عبده روسوله.
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تقَاتِهِ وَلا تمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾[آل عمران:102]
﴿يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً﴾ [النساء:1] .
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً﴾ [الأحزاب: 70-71].
أما بعد: فإن خير الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد -صلى الله عليه وعلى آله وسلم- وشر الأمور محدثاتُها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار.
Alhamdulillaah kami telah menyelesaikan tulisan ini, yang tentunya para pembaca telah banyak tahu tentang fisi dan misinya, karena telah banyak tulisan yang semakna dengannya, akan tetapi bukanlah hal yang hina jika kami ingin turut menuangkan pena kami, turut andil dalam menularkan faedah dan tambahan khazanah, dengan harapan barokah Allooh melimpah ruah.
Tidaklah kami mendatangkan suatu yang baru atau sesuatu yang tabu, karena mayoritas adalah nukilan dan saduran dari kitab para ulama, yang tentunya masih terlalu banyak yang belum kami kutip karena masih tersimpan di perut-perut kitab mereka, yang tentunya kalau diterjemahkan semua membutuhkan waktu yang sangat lama dan akan memakan banyak perkara.
Demikianlah apa yang kami tulis, semoga Allooh memberkahinya dan menjadi sebab terbukanya hati yang tertutup oleh banyak syubuhat dan sebagai pemantap bagi mereka yang telah taubat dan melangkah tho’at.
Tidak lupa kritik sapa pembaca, tidak usah ditunda, tentunya dengan nada membina dan bersahaja.
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله ومن والاه
Dakwah Para Nabi Tidak Dengan Cara
Meminta-Minta (Tasawwul)
Allooh ta’ala menceritakan tentang nabi Nuh ‘alaihissalaam :
وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ
” Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan-ajakan itu; Upahku tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam”.[Q.S As Syu'aro 109]
Dan juga berfirman Allooh ta’ala:
﴿وَيَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مَالًا إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى اللَّهِ وَمَا أَنَا بِطَارِدِ الَّذِينَ آَمَنُوا إِنَّهُمْ مُلَاقُو رَبِّهِمْ وَلَكِنِّي أَرَاكُمْ قَوْمًا تَجْهَلُونَ﴾ [هود/29]
“Hai kaumku, aku tidaklah meminta kepada kalian harta benda (sebagai upah) aras seruanku. Upahku hanyalah dari Allooh dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya mereka akan bertemu dengan Robb mereka, akan tetapi aku memandang kalian adalah suatu kaum yang tidak mengetahui”.
Juga Allooh menceritakan tentang nabi Hud, Sholih, Luth, dan Syu’aib ‘alaihimussalaam :
﴿وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِيَ إِلَّا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ﴾ [الشعراء/109]
“Aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan itu, Upahku tidak lain hanyalah dari Robb semesta alam”.
Berfirman Allooh ta’ala menceritakan tentang nabi Muhammad shollalloohu’alaihi wasallam :
﴿وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ * إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ﴾ [محمد/36، 37]
“Dia tidak akan meminta harta-harta kalian. jika Dia meminta harta kepada kalian lalu mendesak kalian niscaya kalian akan bakhil, dan Dia Allooh akan menampakkan kedengkian kalian.”[QS Muhammad 36-37]
Dan Allooh ta’ala menceritakan tentang seorang sholih yang menyuruh kaumnya untuk mengikuti orang yang tidak meminta-minta dalam berdakwah :
﴿ اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ ﴾ [يس/21]
“Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepada kalian; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS Yaasiin 21]
Dan demikian pula semua para nabi berdakwah dengan manhaj ta’affuf (menjaga diri dari harta ummat) dan tidak tasawwul.
Maka apakah pantas seorang da’i yang mengaku
salafi, dan mengikuti jejak para nabi dalam berdakwah, sementara sangat berseberangan dengan jalan yang mereka lalui ??.
Manhaj Ta’affuf Adalah Manhaj Para Nabi Shollalloohu’alaihim Wasallam Dan Manhaj Salafusholih Rodlialloohu’anhum.