Halaman

Kamis, 23 April 2015

Melindungi Si Kecil dari Gangguan Makhluk Halus

al-quran1
Al-Ustadzah Ummu Umar Asma
Sebagai makhluk kecil yang baru terlahir ke dunia, anak-anak masih dalam kondisi yang sangat lemah. Mereka membutuhkan pertolongan, perlindungan, dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya. Inilah salah satu tugas orang tua terhadap mereka. Dengan hikmah-Nya, Allah menumbuhkan rasa kasih sayang dalam hati orang tua terhadap anak-anaknya. Dengan senang hati orang tua senantiasa berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani mereka, tanpa perasaan berat sedikit pun.

Karena Wanita Harus Disayangi

بسم الله الرحمن الرحيم
Keutamaan Mendidik Anak Wanita
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كُنَّ لَهُ ثَلَاثُ بَنَاتٍ يُؤْوِيهِنَّ، وَيَرْحَمُهُنَّ، وَيَكْفُلُهُنَّ، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ الْبَتَّةَ”، قَالَ: قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ: فَإِنْ كَانَتْ اثْنَتَيْنِ؟ قَالَ: “وَإِنْ كَانَتْ اثْنَتَيْنِ”، قَالَ: فَرَأَى بَعْضُ الْقَوْمِ، أَنْ لَوْ قَالُوا لَهُ وَاحِدَةً، لَقَالَ: “وَاحِدَةً”
“Barangsiapa memiliki tiga anak perempuan yang ia berikan tempat tinggal, ia sayangi dan ia berikan nafkah maka pasti ia masuk surga. Beliau ditanya: Wahai Rasulullah, bagaimana kalau dua anak perempuan saja? Beliau bersabda: Dan juga dua anak perempuan. Periwayat hadits berkata: Sebagian orang memandang bahwa, andaikan mereka bertanya kepada beliau: Bagaimana kalau satu anak perempuan saja? Niscaya beliau akan menjawab: Dan juga satu anak perempuan.” [HR. Ahmad dari Jabir bin Abdillahradhiyallahu’anhuma, Ash-Shahihah: 2676]
Beberapa Pelajaran:

Rabu, 22 April 2015

Kriteria Wanita yang Paling Baik untuk Dijadikan Istri

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Nikahilah WANITA PENYAYANG dan PERANAK
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمُ الْأُمَمَ
“Nikahilah wanita yang penyayang lagi peranak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan jumlah kalian di hadapan umat-umat yang lain (pada hari kiamat).” [HR. Abu Daud dan An-Nasaai dari Ma’qil bin Yasar radhiyallahu’anhu, dan Ahmad dan Ibnu Hibban dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Shahih Abi Daud: 1789]
Beberapa Pelajaran:

Senin, 20 April 2015

SUJUD SAHWI

by webadmin
Di Tulis Oleh Al ustadz Abu Utsman Kharisman
Apakah yang Dimaksud dengan Sujud Sahwi?
Jawab:
 Sujud sahwi adalah dua kali sujud (baik sebelum atau setelah salam) yang dilakukan karena lupa melakukan sesuatu bacaan atau gerakan dalam sholat yang disyariatkan atau ragu dalam sholat (seperti ragu tentang jumlah rokaat).
Apakah hukum sujud sahwi?
Jawab:
Para Ulama’ sepakat bahwa sujud sahwi adalah disyariatkan.
Namun mereka berbeda pendapat tentang hukumnya dalam 3 hal utama:
  1. a) Wajib, menurut pendapat al-Hanafiyah.
  2. b) Sunnah (mustahab), menurut pendapat al-Malikiyyah dan Asy-Syafiiyah, namun menjadi wajib bagi makmum jika Imam melakukannya.
  3. c) Kadangkala hukumnya wajib, mustahab, dan mubah (boleh), tergantung apa yang terlupa dilakukan dalam sholat, menurut al-Hanaabilah. Jika yang terlupakan adalah termasuk kewajiban sholat, maka hukumnya wajib. (disarikan dari al-Fiqhu ‘alal madzaahibil arba’ah karya Abdurrahman al-Jaziiri juz 1 halaman 706).
Dalam hal ini pendapat yang rajih adalah pendapat yang menyatakan bahwa hukum sujud sahwi sesuai dengan apa yang terlupa dalam sholat. Jika yang terlupa adalah kewajiban, maka hukum sujud sahwi adalah wajib. Wallaahu A’lam.

Minggu, 19 April 2015

Home / Aqidah / Iman adalah Ucapan, Keyakinan dan Amalan, Bertambah karena Ketaatan dan Berkurang karena Kemaksiatan


Iman adalah Ucapan, Keyakinan dan Amalan, Bertambah karena Ketaatan dan Berkurang karena Kemaksiatan

Iman adalah Ucapan, Keyakinan dan Amalan, Bertambah karena Ketaatan dan Berkurang karena Kemaksiatan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Cabang-cabang Keimanan
Home / Akhlak / Menggapai Kesucian Hati dengan Menjaga Pandangan dan Kemaluan

Menggapai Kesucian Hati dengan Menjaga Pandangan dan Kemaluan

Menggapai Kesucian Hati dengan Menjaga Pandangan dan Kemaluan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Menjaga Pandangan
Allah ta’ala berfirman,
قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ذَلِكَ أَزْكَى لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan sebagian pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.” [An-Nur: 30]

Selasa, 14 April 2015

Home / Bisnis / TIGA BELAS KUNCI REZEKI

TIGA BELAS KUNCI REZEKI

TIGA BELAS KUNCI REZEKI

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Tiga Belas Kunci Rezeki
Kunci-kunci dan sebab-sebab datangnya rezeki yang paling penting, yang dengan itu dimohon turunnya rezeki dari Allah subhanahu wa ta’ala adalah:
1. Istigfar dan taubat kepada Allah subhanahu wa ta’ala dari segala dosa:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang Nabi Nuh ‘alaihissalaam,
فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارٗا يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا وَيُمۡدِدۡكُم بِأَمۡوَٰلٖ وَبَنِينَ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ جَنَّٰتٖ وَيَجۡعَل لَّكُمۡ أَنۡهَٰرٗا
“…Maka aku katakan kepada mereka: “Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala tentang Hud ‘alaihissalaam,
وَيَٰقَوۡمِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا وَيَزِدۡكُمۡ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمۡ وَلَا تَتَوَلَّوۡاْ مُجۡرِمِينَ
“Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Rabbmu lalu tobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. 11: 52)
2. Berpagi-pagi dalam mencari rezeki:
Semestinya berpagi-pagi dalam mencari rezeki, berdasarkan sabda Nabi shallallahu’alaihi wa sallam,
اَللّهُمَّ بَارِكْ ِلأُمَّتِي فِى بُكُوْرِهَا
“Ya Allah, berkahilah umatku di pagi harinya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
3. Berdoa:
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”. (Q.S Al-Baqarah 186)
قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلۡ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدٗا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةٗ مِّنكَۖ وَٱرۡزُقۡنَا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
“‘Isa putera Maryam berdo’a: “Ya Allah Rabb kami, turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, beri rezekilah kami, dan Engkau-lah Pemberi rezeki Yang Paling Utama.” (Q.S Al-Maaidah 114)
4. Bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala,
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُۥ مَخۡرَجٗا ٢ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaaq: 2-3)
Firman Allah subhanahu wa ta’ala,
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٖ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raaf: 96)
5. Menjauhi semua maksiat:
Firman Allah subhanahu wa ta’ala,
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Ruum: 41)
Home / Aqidah / Beriman kepada yang Ghaib dan Bantahan terhadap Kekafiran Filsafat Materialisme

Beriman kepada yang Ghaib dan Bantahan terhadap Kekafiran Filsafat Materialisme

Beriman kepada yang Ghaib dan Bantahan terhadap Kekafiran Filsafat Materialisme

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Beriman kepada yang Ghaib
Allah ta’ala telah berfirman tentang sifat-sifat orang yang bertakwa,
الم (1) ذَلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ (2) الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (4) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ 5
“Alif Laam Miim. Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu); mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Qur’an) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.” [Al-Baqoroh: 1-5]

BACAAN KETIKA MENYEMBELIH HEWAN AQIQAH

by webadmin
Ditulis Oleh Al Ustadz Abu Utsman Kharisman
Pertanyaan:
Afwan ustadz, apa doa ketika kita menyembelih hewan aqiqah ?
 Jawab:
Disunnahkan saat menyembelih binatang untuk ‘aqiqoh dengan membaca:
بِسْمِ اللهِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ ، هَذِهِ عَقِيقَةُ فُلاَن
Bismillah Allahu Akbar Allaahumma minka wa laka, haadzihi ‘aqiiqotu fulaan (Dengan Nama Allah, Allah adalah Yang Terbesar, Ya Allah ini dariMu dan untukMu. Ini adalah aqiqoh fulaan)
Penyebutan ‘fulaan’ itu diganti dengan nama anak yang diaqiqohi tersebut.