Halaman

Minggu, 18 Januari 2015

Pilar-pilar Kehidupan Seorang Mukmin

Pilar-pilar Kehidupan Seorang Mukmin

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Angin Berhembus Tidak Ikut Keinginan Perahu
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
اَلْمُؤْمِنُ اَلْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اَللَّهِ مِنْ اَلْمُؤْمِنِ اَلضَّعِيفِ, وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ, اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا تَعْجَزْ, وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَكَذَا, وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ; فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ اَلشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat imannya lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah imannya, namun pada keduanya terdapat kebaikan. Bersemangatlah dalam meraih apa yang bermanfaat bagimu, minta tolonglah kepada Allah, dan janganlah kamu lemah. Dan apabila kamu ditimpa suatu musibah, maka janganlah kamu katakan: “Andaikan aku melakukan yang ini, tentunya yang akan terjadi ini dan itu” tetapi katakanlah:
قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ
“Qoddarollaahu wa maa syaa fa’ala” (bisa juga dibaca: Qodarullaahi wa maa syaa fa’ala)
“Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki maka Dia melakukannya” karena sesungguhnya ucapan “Andaikan” membuka amalan setan.” [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
Dalam hadits yang mulia ini terdapat pilar-pilar penting yang menopang kehidupan seorang mukmin untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat, yaitu:
1) Kekuatan iman, inilah kekuatan yang dimaksudkan dalam hadits ini, bukan kekuatan fisik belaka.
2) Bersemangat dalam meraih sesuatu yang bermanfaat, ini mencakup manfaat untuk kehidupan dunia, terlebih lagi untuk kehidupan abadi di akhirat.
3) Meninggalkan yang tidak bermanfaat, apalagi yang membahayakan di dunia dan akhirat.
4) Senantiasa meminta pertolongan kepada Allah ta’ala dan berharap serta bergantung hanya kepada-Nya.
5) Tidak takjub dan tidak sombong dengan kemampuan diri.
6) Tidak merasa lemah, selalu optimis dan bersemangat.
7) Apabila yang ditakdirkan tidak sesuai harapan dan cita-cita maka terimalah takdir tersebut dengan lapang dada seraya tetap bergantung kepada Allah ta’ala untuk meraih yang lebih baik di masa yang akan datang.
8) Apabila telah terjadi musibah tidak lagi berandai-andai ke belakang, karena itu tanda kelemahan.
9) Beriman dengan takdir Allah ta’ala dan berserah diri kepada-Nya serta beradab dalam ucapan terhadap takdir-Nya
10) Tidak membuka pintu bagi setan dan tidak menuruti godaan dan tipu dayanya.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar