Halaman

Senin, 01 Oktober 2012

Mereka (Syi'ah) Meyakini Ar-Raj’ah[i] (Reinkarnasi)


Mereka Meyakini Ar-Raj’ah[i] (Reinkarnasi)

September 24th 2012 by Abu Zakariyya | Kirim via Email
Mereka Meyakini Ar-Raj’ah[i] (Reinkarnasi)
(Diantara kesesatan Syi’ah Rafidhah) : adalah apa yang telah diucapkan oleh orang yang paling sesat di kalangan mereka yaitu Muhammad Baabuuyah Al-Qummiy[ii] tentang akidahnya  dalam pembahasan keimanan terhadap Ar-Raj’ah(reinkarnasi) :
“Sesungguhnya mereka(para Nabi) –semoga shalawat terlimpahkan atas mereka- mengatakan : barangsiapa yang tidak mengimani reinkarnasi kami maka ia tidak termasuk golongan kami”
Seluruh ulama mereka (Syi’ah Rafidhah) berpendapat seperti ini, mereka mengatakan  :
“Sesungguhnya Nabi  shallallahu’alaihiwasallam, Ali radhiyallahu anhu dan para imam yang dua belas orang itu akan hidup kembali pada akhir zaman dan akan dikumpulkan setelah keluarnya Al-Mahdi dan membunuh Dajjal, dan akan dihidupkan seluruh khalifah yang tersisa (Abu Bakar, Umar & Utsman radhiyallahu ‘anhum) dan para imam yang terbunuh, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam akan membunuh para khalifah sebagai hukum had dan para imam akan mengqishash dan menshalib orang-orang yang dzalim, mereka mulai dengan menshalib Abu Bakar dan Umar di atas pohon”.
 Ada seseorang (di antara mereka) yang mengatakan : “sesungguhnya pohon itu lembab kemudian menjadi kering  setelah keduanya disalib padanya”, dengan demikian tersesatlah kebanyakan dari pengikut kebenaran seraya berkata : “kita telah mendzalimi mereka”
Ada pula yang mengatakan : “pohon itu kering kemudian menghijau setelah keduanya disalib, dengan demikian kebanyakan dari orang-orang yang mencintai keduanya mendapatkan hidayah”.
Disebutkan pada buku-buku mereka bahwasanya pohon itu adalah pohon kurma yang sangat tinggi sehingga dapat dilihat oleh penduduk timur dan barat, dan setelah itu dunia ini akan tetap ada sampai  lima puluh ribu tahun (akan datang), ada yang mengatakan seratus dua puluh ribu tahun, bagi setiap Imam yang dua belas itu memiliki umur dua belas ribu tahun, sebagian mereka mengatakan : “kecuali Al-Mahdi, ia hanya memiliki umur delapan puluh ribu tahun, kemudian setelah itu Nabi Adam dihidupkan, kemudian Asy-Syiitsiy, Nabi Idris, Nabi Nuh, kemudian para nabi yang tersisa hingga berakhir dengan Al-Mahdi, dunia ini (menurut Syi’ah Rafidhah) tidak akan punah dan akhirat itu tidak akan datang”.
Demikian hal ini dinukil darinya wallahu a’lam.
(Berkata Asy-syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab)
Wahai mukmin, lihatlah kelemahan akal orang-orang dungu itu, mereka berselisih pada perkara yang akal sehat dan wahyu yang jelas menolak perkara tersebut, pendapat mereka ini berkonsekuensi mendustakan sesuatu yang sudah pasti yang tertera dalam ayat-ayat dan hadits-hadits tentang tidak kembalinya orang yang sudah mati ke dunia(reinkarnasi), maka berdikusi dengan keledai-keledai seperti mereka ini hanya membuang waktu, seandainya mereka memiliki akal sudah tentu mereka tidak akan berbicara tentang perkara yang membuat mereka menjadi bahan ejekan bagi anak kecil, pendengaran orang-orang yang beriman melempar ucapan-capan mereka, akan tetapi Allah telah mencabut akal-akal mereka dan menghinakan mereka dalam fitnah dalam rangka menyelamatkan para waliNya  agar (mereka-Syi’ah Rafidhah- mendapatkan) kesengsaraan yang telah mendahului mereka.

[i] Mereka meyakini bahwasanya imam-imam mereka akan kembali ke dunia setelah mati, berkata Syaikh Ihsan Ilahi Dzahiir rahimahullah dalam bukunya “As-Sunnah wa Asy-Syi’ah”(halaman 55): “di antara akidah yang disisipkan adalah akidah Ar-Raj’ah(reinkarnasi), Syi’ah bersama dengan kelompok nenek moyangnya meyakini hal itu, bagi siapa saja yang membaca buku-buku mereka akan mengenal madzhab mereka, ia akan mengenal dan mengetahui perkara ini (ada) pada mereka. Karena sesungguhnya tidaklah mereka mengatakan keimamahan seseorang dari Ali sampai Ibnu Al-Hasan Al-’Askary menurut sangkaan mereka melainkan mereka meyakini reinkarnasinya.
[ii]  Dia adalah Muhammad bin Ali bin Al-Husain Al-Qummiy Abu Jakfar Ash-Shaduuq Al-Baabuuyah, termasuk tokoh besar sekte Syi’ah yang memiliki banyak tulisan tentang Syi’ah, Ibnu an-Nadiim menyebutkan biografinya dalam “Al-Fahrasaat”, An-Najaasyi dalam kitab “Ar-Rijaal” jilid 2, halaman 311.
Silahkan lihat akidah rusak Syi’ah ini dalam buku-buku mereka seperti “Awaail Al-Maqaalaat” karya Al-Mufiid halaman 15, “Al-Iiqaadz min Al-Haj’ah bi Al-Burhaani Ala Ar-Raj’ah” karya Al-Hirr Al-’Aamiliy halaman 29, “Al-Ghaibah” karya An-Nu’maaniy halaman 123, “Man laa Yahduruhu Al-Faqiih” karya Ibnu Baabuuyah Al-Qummiy jilid 2, halaman 128,  “Al-Wasaail” karya Al-Hirr Al-’Aamiliy, “Tafsir Ash-Shaafiy (1/347) nukilan dari “Masalah At-Taqriib Baina Ahlissunnah wa Asy-Syi’ah” halaman karya Al-Ghafaariy (1/340).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar