Halaman

Rabu, 10 April 2013

Pondasi Aqidah Pertama



Pondasi Aqidah Pertama yang Wajib dipelajari setiap Muslim (mengenal Rabbnya)


Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji hanya bagi Allah, dan shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan para pengikutnya. Amma ba’du.
Jika ditanyakan kepadamu siapakah Rabbmu?, maka jawablah; Rabbku adalah Allah dzat yang memeliharaku dan seluruh alam, dzat yang melimpahkan berbagai nikmat kepada seluruh makhluk. Dia lah yang aku ibadahi, tiada bagiku sesembahan kecuali hanya Dia. Sebagaimana firman Allah :
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“segala puji hanya bagi Allah Rabb seluruh alam”. [alfatihah:1]
dan segala sesuatu selain daripada Allah maka dia adalah alam, dan kita termasuk kedalam kategori alam tersebut.
Jika ditanyakan kepadamu dengan apa engkau mengenal Rabbmu?, maka jawablah; aku mengenal Rabbku dengan ayat-ayat Nya dan makhluk-makhluk Nya. Dan diantara ayat-ayat Nya (tanda-tanda kekuasan) adalah; adanya malam, siang, matahari dan bulan. Dan juga termasuk dari ayat-ayat Nya adalah adanya tujuh langit dan tujuh bumi beserta apa-apa yang ada padanya. Allah berfirman :
وَمِنْ آيَاتِهِ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ لَا تَسْجُدُوا لِلشَّمْسِ وَلَا لِلْقَمَرِ وَاسْجُدُوا لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَهُنَّ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
“dan diantara ayat-ayat Nya yaitu adanya malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah kalian sujud kepada matahari ataupun bulan, akan tetapi bersujudlah kepada Allah yang telah menciptakan itu semua jika kalian (benar-benar) hanya beribadah kepada Nya”. [fushilat:37]
dan Allah juga berfirman :
إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلَا لَهُ الْخَلْقُ وَالْأَمْرُ تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“sesungguhnya Rabb kalian adalah Allah yang telah menciptakan seluruh langit dan bumi dalam enam hari kemudian Dia ber`istiwa diatas ‘arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. Dia lah yang telah menciptakan matahari, bulan dan bintang-bintang yang semuanya tunduk kepada perintahNya. Ketahuilah bahwa mencipta dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah Rabb seluruh alam”. [al a'raf:54]
Dan makna Rabb ialah sesuatu yang diibadahi, sebagaimana firman Allah :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ
“wahai manusia beribadahlah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa. Dia lah yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagi kalian, dan langit sebagai atap, dan menurunkan air dari langit lalu menumbuhkan dengannya buah-buahan sebagai rizki untuk kalian. maka janganlah kalian membuat tandingan-tandingan untuk Allah dan kalian mengetahui”. [al baqarah:21-21]
Al Imam Ibnu Katsir berkata : “dzat yang menciptakan semua yang disebutkan dalam ayat ini, dia lah yang berhak untuk diibadahi”.
Ibadah yang Allah perintahkan kepada para hamba Nya sangatlah bermacam-macam, seperti; islam, iman dan ihsan. Dan termasuk dari ibadah adalah; doa, rasa takut, berharap, tawakal, rasa cemas, cinta, khusyu, rasa khawatir, taubat, isti’anah (meminta pertolongan), berlindung, istighotsah (meminta keselamatan dari hal yang buruk), menyembelih, nazar dan yang lainnya dari berbagai jenis ibadah yang diperintahkan oleh Allah. Semua amalan tersebut wajib dilakukan hanya untuk Allah. Sebagaimana firman Allah :
وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
“dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah untuk (peribadahan kepada) Allah. Maka janganlah kalian menyeru sesuatupun untuk disekutukan dengan Allah”. [al jin:18]
Dan siapa saja yang melakukan salah satu dari amalan tersebut untuk selain Allah, maka dia adalah seorang musyrik kafir. Sebagaimana firman Allah :
وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لَا بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ
“siapa saja yang menyeru sesembahan selain Allah untuk disekutukan dengan Nya, padahal tidak ada baginya hujjah untuk hal itu,  maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Rabbnya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung”. [al mu'minun:117]
Maka kita berdoa hanya kepada Allah, karena doa merupakan ibadah. sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits dari Nu’man bin Basyir :
” الدُّعاءُ هو العبادة “
“doa itu adalah ibadah”.
Dan Allah berfirman :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ
“dan Rabb kalian berkata: berdoalah kepada Ku niscaya Aku akan mengabulkannya, sesungguhnya orang-orang yang enggan beribadah kepada Ku akan masuk kedalam neraka jahanam dengan terhina”. [ghafir:60]
Kita merasa khawatir dan takut hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Allah :
فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“janganlah kalian takut kepada mereka, akan tetapi takutlah kepada Ku jika kalian adalah orang-orang yang beriman”. [alu 'imran:175]
dan firman Nya :
فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي
“janganlah kalian takut kepada mereka, tapi takutlah kepada Ku”. [al baqarah:150]
Kita berharap hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا
“siapa saja yang mengharap untuk bertemu dengan Rabbnya, maka lakukanlah amalan soleh dan janganlah menyekutukan sesuatu apapun dalam beribadah kepada Rabbnya”. [al kahf:110]
Kita bertawakal hanya kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
وَعَلَى اللَّهِ فَتَوَكَّلُوا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“dan bertawakallah kalian hanya kepada Allah, jika kalian adalah orang-orang yang beriman”. [al maidah:23]
dan juga firman Allah :
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“siapa saja yang bertawakal kepada Allah, maka itu cukup baginya”. [ath thalaq:3]
Kita merasa cemas, berharap dan khusyu hanyalah kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ
“sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegara untuk melakukan amalan-amalan yang baik, dan mereka berdoa kepada kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada kami”. [al anbiya:90]
Kita bertaubat dan berserah diri hanyalah kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ
“dan bertaubatlah kepada Rabb kalian, dan berserah dirilah kepada Nya”. [az zumar:54]
Kita beristi’anah, meminta pertolongan hanyalah kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
“hanya kepada Mu lah kami beribadah dan meminta pertolongan”. [al fatihah:5]
dan disebutkan dalam hadits Ibnu Abas :
” وإذا استعنت فاستعن بالله “
“apabila engkau hendak meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah”.
Kita beristi’adzah, meminta perlindungan hanyalah kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
“katakanlah; aku berlindung kepada Rabb yang menguasai subuh”. [al falaq:1]
dan firman Nya :
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
“katakanlah; aku berlindung kepada Rabb manusia”. [an nas:1]
Kita beristighatsah, meminta keselamatan dari hal yang buruk dan bala bencana hanyalah kepada Allah. Sebagaimana firman Nya :
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
“ketika kalian meminta keselamatan kepada Rabb kalian, lalu Dia pun memberikannya untuk kalian”. [al anfal:9]
Kita melakukan penyembelihan hanyalah untuk Allah. Sebagaimana firman Nya :
قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
“katakanlah; sesungguhnya solatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Rabb seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi Nya, dan dengan itulah aku diperintah, dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah”. [al an'am:162]
dan disebutkan dalam sebuah hadits dari Ibnu Abas :
” لَعَنَ الله مَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ الله “
“Allah melaknat siapa saja yang menyembelih untuk selain Nya”.
Kita bernazar hanyalah untuk Allah. Sebagaimana firman Nya :
يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا
“mereka adalah orang-orang yang menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata dimana-mana”. [al insan:7]
Wallahul Muwaffiq.
[disadur oleh Imam Syuhada Al Iskandar, lihat kitab Tsalatsah al Ushulkarya Syekh Muhammad at Tamimi rahimahullah]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar