Halaman

Minggu, 29 Juni 2014

Puasa

Posted: 28 Jun 2014 04:13 PM PDT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Meninggalkan Sholat adalah Kekafiran Besar
Allah ta’ala berfirman,
فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَنُفَصِّلُ الْآَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
”Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui.” [At Taubah: 11]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكَ الصَّلاَةِ
“Sesungguhnya, batas antara seseorang dengan kesyirikan dan kekufuran adalah meninggalkan sholat.” [HR. Muslim dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma]
Dan sabda beliau shallallahu’alaihi wa sallam,
الْعَهْدُ الَّذِى بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلاَةُ فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ
“Perjanjian antara kami dan mereka adalah sholat, maka barangsiapa yang meninggalkannya sungguh dia telah kafir.” [HR. At-Tirmidzi dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 564]
Tabi’in yang mulia, Abdullah bin Syaqiq Al-‘Uqaili rahimahullah berkata,
كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم لاَ يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلاَةِ
“Dahulu para sahabat Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam tidaklah menganggap ada satu amalan yang apabila ditinggalkan merupakan kekafiran kecuali sholat.” [Riwayat At-Tirmidzi, Shahihut Targhib: 565]
Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa meninggalkan sholat adalah kekufuran yang menyebabkan pelakunya murtad keluar dari Islam, sedang amalan kekufuran membatalkan semua ibadah, tidak terkecuali puasa.
Allah ta’ala berfirman,
وَمَنْ يَكْفُرْ بِالْإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barangsiapa kafir dengan keimanan maka terhapuslah amalannya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi.” [Al-Maidah: 5]
Dan firman Allah ta’ala,
وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَىٰ وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ
“Dan tidak ada yang menghalangi untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allâh dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan shalat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan.” [At-Taubah: 54]
Dan firman Allah ta’ala,
وَقَدِمْنَا إِلَىٰ مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاءً مَنْثُورًا 
“Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.” [Al-Furqon: 23]
Sebagaimana syirik besar yang juga merupakan kekafiran dapat menghapuskan amalan. Allah ta’ala berfirman,
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Dan kalau mereka menyekutukan Allah maka terhapuslah amalan yang dulu mereka kerjakan.” [Al-An’am: 88]
Dan firman Allah ta’ala,
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ
“Jika kamu mempersekutukan Allah, niscaya terhapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” [Az-Zumar: 65]
Maka orang yang berpuasa tapi tidak sholat tidak sah puasanya, karena meninggalkan sholat adalah kekafiran yang menghapuskan seluruh amalan pelakunya (lihat Majmu’ Fatawa Asy-Syaikh Ibni Bazrahimahullah, 9/280-281, Majmu’ Fatawa wa Rosaail Asy-Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah, 19/87).
Bahkan tidak sah puasa orang yang hanya sholat di bulan Ramadhan dan meninggalkan sholat setelah bulan Ramadhan, karena meninggalkan sholat adalah kufur akbar yang menghapuskan amalan (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah lil Buhutsil ‘Ilmiyyah wal Ifta’, pertanyaan ke-3, no. 102, 10/140-141).
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Posted: 28 Jun 2014 02:18 PM PDT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Doa Melihat Bulan Baru
Tanya: Adakah doa khusus di awal bulan Ramadhan?
Jawab: Tidak ada, namun terdapat doa umum dalam sebuah hadits yang dishahihkan sebagian ulama, dan berlaku bagi setiap bulan, yaitu:
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِاليُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Allaahumma ahlilhu ‘alayna bil yumni wal iimaan was salaamah wal islaam. Robbi wa Robbukallaah”
“Ya Allah jadikanlah penglihatan kami terhadap bulan ini senantiasa bersama keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Robbku dan Robbmu adalah Allah.” [HR. At-Tirmidzi dari Thalhah bin 'Ubaidillah radhiyallahu'anhu, Shahih At-Tirmidzi: 2745]
Doa ini disebutkan dalam beberapa lafaz dan riwayat, satu dengan yang lainnya saling menguatkan, diantaranya adalah yang kami sebutkan di atas.
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar