Halaman

Rabu, 20 Februari 2013

Ini Cara Ajari Anak agar Terhindar dari Tindak Perkosaan

Ini Cara Ajari Anak agar Terhindar dari Tindak Perkosaan
Nograhany Widhi K - detikNews
Jakarta - Kini anak-anak termasuk kelompok yang rentan menjadi korban pemerkosaan. Terutama yang pelakunya adalah orang terdekat, bahkan keluarga kandung. Bagaimana cara mengajarkan kewaspadaan anak agar terhindar dari tindak pemerkosaan?

"Kuncinya pendidikan seks untuk anak. Jangan diartikan mengajari hubungan seksual, tetapi menanamkan kesadaran body integrity," kata psikolog forensik Reza Indragiri Amriel ketika berbincang dengan detikcom, Kamis (21/2/2013).

Kesadaran body integrity yang dimaksud Reza, adalah memberikan pengertian pada anak untuk menjaga keutuhan properti tubuh. Ajari anak agar jangan membiarkan tubuhnya disentuh oleh orang lain.

"Tubuh tidak semestinya dijamah dan dipertontonkan pada siapapun, apalagi pada pihak-pihak yang tidak dikenal. Ajarkan kewaspadaan pada pihak-pihak tertentu, bila ada yang masuk ke wilayah privat tubuhnya dengan cara-cara yang tak semestinya, anak langsung memiliki kesiapan lebih tepat. Seperti menghindar, menjerit, menolak," jelas Reza.

Hal ini harus dilakukan anak kalau tidak punya cukup keberanian untuk melapor. Atau dalam Islam, misalnya, anak yang sudah akil baligh, tidurnya harus dipisah. Sayangnya di Indonesia kesadaran body integrity ini kadang justru dirusak oleh orang tua sendiri.

"Misalnya, kalau anak ingin buang air di perjalanan, terkadang malah disuruh pipis di kebun orang. Ini kan malah merusak body integrity-nya. Tubuh merupakan wilayah privat yang tidak semestinya dijamah dan dipertontonkan," jelas Reza.

Peran para guru di sekolah juga sangat penting. Mereka hendaknya memperhatikan perubahan perilaku pada anak didiknya. Termasuk bila terjadi penurunan nilai akademis, tak serta merta disebabkan oleh hal akademis pula, bisa jadi anak mengalami masalah psikis di rumah.

"Manifestasi trauma akan tampak di sekolah, ada perubahan perilaku anak. Dari yang tadinya suka bergaul jadi menyendiri. Dari yang tadinya suka jajan menjadi tidak mau makan sama sekali. Dari yang tadinya konsentrasi menjadi gampang melamun. Prestasi tadinya bagus menjadi anjlok," jelas Reza.

Observasi guru sangat membantu mengungkap kasus pemerkosaan inses ini. Diharapkan bila mengetahui, pihak sekolah bisa membantu melaporkan ke pihak yang berwenang.

"Sekolah berwenang, tidak bisa menghindar dengan alasan oh ini urusan keluarga mereka. Tidak bisa. Ini kan perilaku sosial yang bisa dikenai sanksi secara legal dan bisa diperkarakan. Sekolah seharusnya membantu," imbau Reza.


(nwk/lh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar